11:14
Plot
Berikut adalah ringkasan filmnya: "11:14" mengisahkan kisah kompleks dan saling terkait dari serangkaian peristiwa yang tampaknya tidak berhubungan, yang semuanya terungkap pada malam yang menentukan yang sama, yang berpuncak pada konvergensi takdir tepat pukul 23:14. Film ini menjalin kisah individu dari lima karakter, masing-masing dengan perjuangan dan motivasi unik mereka sendiri. Kisah dimulai dengan Will (Henry Thomas), seorang sopir truk kesepian yang baru mengetahui perselingkuhan istrinya. Saat dia menavigasi jalan raya yang sepi, dia bertemu dengan seorang hitchhiker misterius bernama Ruby (Rachel Leigh Cook) yang melarikan diri dari masa lalunya yang bermasalah. Sementara itu, di bagian lain kota, kita bertemu Marcus (Clark Gregg), seorang pria paruh baya yang berurusan dengan stres pernikahan yang berantakan dan wahyu bahwa istrinya berselingkuh. Saat Marcus mencoba menerima situasi tersebut, dia berpapasan dengan orang asing karismatik bernama Aiden (Shawn Hatosy) yang memiliki rahasianya sendiri. Di sudut kota lain, kita menemukan Sarah (Lauren Holly), seorang seniman muda yang berjuang untuk mengatasi hambatan kreatifnya dan menemukan inspirasi untuk proyek berikutnya. Saat dia mencari jawaban, dia bertemu dengan James (Tony Hale), seorang pedagang seni unik dan eksentrik dengan agenda misterius. Akhirnya, di tengah semua itu, kita bertemu Detektif Frank (Richard Portnow), seorang penyelidik lelah dan sinis yang bertugas memecahkan serangkaian kejahatan yang tampaknya tidak berhubungan yang telah melanda kota. Saat jam menunjukkan pukul 23:14, benang dari lima kisah individu ini mulai menyatu dengan cara yang tidak terduga. Saat jalan karakter terus bersinggungan dan bersinggungan kembali, film ini dibangun menuju klimaks yang mengejutkan dan menyentuh yang mengungkapkan sifat sejati dari koneksi mereka. Melalui jalinan rumit dari alur cerita yang saling berhubungan, "11:14" mengeksplorasi tema takdir, kebetulan, dan kekuatan misterius yang membentuk hidup kita. Dengan narasi yang menggugah pikiran dan penampilan yang berkesan, drama indie yang diakui secara kritis ini telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu film paling unik dan menawan dalam beberapa tahun terakhir.
Ulasan
Elsie
The root of all evil isn't the beauty with a large bust; it's the brain of that do-gooder...
Gavin
Non-linear narrative with excellent connections between the threads and meticulous attention to detail. However, it lacks a soul.
Henry
Went too far, lost a dick, wild sex gone wrong, scrambled brains.
Heidi
The story feels too contrived to fit the 11:14 theme, and Shirley's segment definitely has timeline issues. ★★★
Everett
The 11:14 PM car crash. Much more entertaining than the Oscar-winning *Crash*. Dark humor abounds, though the plot design feels somewhat forced, and the chronological connections occasionally raise questions. The biggest issue, of course, is that this type of fragmented narrative structure has been done to death. Shelly must be a science or engineering student; otherwise, where would she get the idea to use another car battery to jump-start her own, and rationally concoct a plan to swap out the murder weapon with a bowling ball – even if it didn't quite work out.
Diana
The movie masterfully weaves together the interconnected lives of five individuals, all converging at 11:14 PM. It's a story where time itself becomes a character, linking the past, present, and future in one chaotic night. While initially seeming random, each event is meticulously crafted to reflect the intricate dance of fate and human connection, leaving us pondering the unpredictable paths that define our lives.