Selamat Tinggal pada Senjata

Selamat Tinggal pada Senjata

Plot

Berlatar belakang Perang Dunia I, Selamat Tinggal pada Senjata adalah kisah cinta dan kehilangan yang mengharukan dan kuat, yang ditulis oleh penulis legendaris Ernest Hemingway. Disutradarai oleh Charles Vidor, adaptasi film tahun 1957 dari novel Hemingway ini mengisahkan kisah tragis Letnan Frederic Henry, seorang sopir ambulans Amerika di Italia, dan kisah cintanya yang malang dengan perawat Inggris Catherine Barkley. Film ini dimulai di parit-parit Italia, tempat Frederic (diperankan oleh Rock Hudson), seorang sopir ambulans muda dan riang, ditempatkan bersama Palang Merah Amerika. Di sanalah dia bertemu Catherine (diperankan oleh Jennifer Jones), seorang perawat Inggris yang cantik dan cerdas yang datang ke Italia untuk melarikan diri dari kengerian perang. Pertemuan awal mereka adalah kebetulan, tetapi jelas bahwa keduanya memiliki hubungan yang mendalam. Frederic langsung terpikat pada Catherine, dan saat mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama, romansa mereka berkembang. Catherine, bagaimanapun, tidak tanpa rahasia. Seorang mantan pasiennya di Inggris sedang hamil pada saat dia dioperasi, dan ketidakmampuan Catherine untuk menyelamatkan dirinya atau bayinya meninggalkan bekas luka emosional yang mendalam. Peristiwa ini tampaknya meninggalkan Catherine dengan rasa bersalah dan kecemasan yang berkepanjangan. Terlepas dari bahaya perselingkuhan mereka, Frederic dan Catherine terus bertemu secara diam-diam. Mereka berbagi cinta yang penuh gairah, dan jelas bahwa mereka ditakdirkan untuk bersama. Namun, kebahagiaan mereka berumur pendek, karena Frederic diperintahkan untuk dipindahkan ke bagian depan lainnya. Catherine, putus asa untuk tetap bersamanya, meyakinkan Frederic untuk membantunya meninggalkan tentara dan bergabung dengannya di Swiss. Keputusan mereka untuk meninggalkan tentara adalah keputusan yang berbahaya, dan mereka harus melewati lanskap Italia yang dilanda perang untuk mencapai perbatasan Swiss yang aman. Sepanjang jalan, mereka dipaksa untuk menghadapi kenyataan pahit perang, dan hakikat hubungan mereka yang sebenarnya diuji. Saat mereka melarikan diri, kondisi Catherine mulai memburuk. Dia menderita infeksi paru-paru, dan upaya Frederic untuk merawatnya hanya memperburuk kondisinya. Terlepas dari upaya terbaiknya, kesehatan Catherine terus menurun, dan pasangan itu dipaksa untuk menerima kemungkinan bahwa mereka dapat dipisahkan oleh kematian. Film ini mencapai kesimpulan tragisnya di sebuah rumah sakit Swiss, tempat Catherine melahirkan anak mereka. Terlepas dari upaya staf medis, kondisi Catherine terbukti terlalu serius, dan dia meninggal tak lama setelah melahirkan. Frederic, yang hancur oleh kematiannya, ditinggalkan untuk meratapi kehilangan cinta dalam hidupnya. Adegan terakhir film ini menunjukkan Frederic berjalan sendirian melalui perbukitan pedesaan Swiss, pengingat pedih akan pengorbanan yang dilakukan selama perang. Film ini berakhir dengan nada kesedihan dan kehilangan, saat Frederic menerima kenyataan bahwa dia tidak akan pernah melihat Catherine lagi. Sepanjang film, Rock Hudson dan Jennifer Jones memberikan penampilan yang kuat sebagai kekasih tragis. Chemistry mereka di layar tidak dapat disangkal, dan romansa mereka bergairah dan memilukan. Para pemain pendukung, termasuk Vittorio Gassman dan Steve Cochran, menambah kedalaman dan kompleksitas pada film, dan sinematografinya menangkap keindahan dan kebrutalan lanskap yang dilanda perang. Secara keseluruhan, Selamat Tinggal pada Senjata adalah penghargaan yang kuat dan pedih untuk pengorbanan yang dilakukan selama Perang Dunia I. Ini adalah film tentang konsekuensi dahsyat dari perang, dan kekuatan cinta yang abadi dalam menghadapi kesulitan. Dengan penampilan yang kuat, dialog puitis, dan sinematografi yang menakjubkan, ini adalah film yang wajib ditonton bagi siapa pun yang pernah tersentuh oleh kisah Frederic dan Catherine.

Selamat Tinggal pada Senjata screenshot 1
Selamat Tinggal pada Senjata screenshot 2
Selamat Tinggal pada Senjata screenshot 3

Ulasan