Perjalanan ke Bulan

Perjalanan ke Bulan

Plot

Pada akhir abad ke-19, sekelompok astronom dan ilmuwan, semuanya penggemar karya Jules Verne, membentuk kelompok elit yang dikenal sebagai "Aerocyclistes" atau, singkatnya, "Académie". Dalam lembaga terhormat ini terdapat seorang Profesor Barbenfouillis, seorang ilmuwan eksentrik dan bertekad dengan hasrat untuk menjelajahi kosmos. Bersama dengan beberapa rekan sejawatnya yang terhormat, termasuk Profesor Stephaëlophore, presiden Akademi, dan Profesor Crème de la Crème, insinyur brilian lembaga itu, Profesor memulai petualangan luar biasa: mencapai bulan, yang, pada saat itu, dianggap oleh banyak orang hanya sebagai fantasi. Untuk mencapai tujuan mereka, profesor merancang sebuah alat yang dapat mendorong mereka ke tujuan yang mereka inginkan. Itu adalah kendaraan yang luar biasa, ditenagai oleh meriam kolosal, yang dirancang oleh Profesor Crème untuk ditembakkan ke luar angkasa. Kepercayaan tim pada penemuan ini tidak tergoyahkan, karena mereka tidak ragu bahwa itu akan mendorong mereka cukup tinggi untuk melepaskan diri dari tarikan gravitasi Bumi dan mencapai bulan. Misi tersebut, yang bernama "A Triomphe en l'Air", atau "Kemenangan di Udara", adalah sebuah acara yang dinantikan oleh masyarakat umum dengan sangat antusias. Pada hari peluncuran, ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan peristiwa luar biasa ini, dan dengan deru memekakkan telinga, meriam raksasa itu menembak, meledakkan tim ke surga. Setelah serangkaian lompatan dan penyelaman spektakuler yang berkepanjangan, tim menembus langit dan memasuki orbit Bumi. Saat mereka melakukan perjalanan lebih dalam ke luar angkasa, kelompok itu mengamati pemandangan yang menakjubkan, menyaksikan Bumi menyusut menjadi bola yang semakin kecil dalam luasnya ruang angkasa. Akhirnya, di permukaan bulan, para penjelajah muncul dari kendaraan mereka, sangat kagum dengan lanskap bulan yang sunyi yang terbentang di hadapan mereka. Pemandangan ini menandai dimulainya perjalanan yang luar biasa dan, menurut semua laporan, penuh bahaya bagi tim pemberani. Saat mereka menjelajah lebih dalam ke kawah dan terowongan Bulan, para penjelajah pemberani segera mendapati diri mereka menghadapi bahaya dan rintangan yang tak terbayangkan. Setelah menyelidiki gua-gua bulan, mereka menemukan berbagai rintangan yang membuat ekspedisi mereka semakin sulit, tetapi tidak mungkin. Mereka menemukan pemandangan aneh di medan terpencil Bulan, seperti kawah bulan, dan banyak pendakian berbahaya yang terlibat dengan setiap langkah maju dalam pencarian mereka, mereka temukan. Pada akhirnya, bagaimanapun, misi mereka untuk menjadi yang pertama menginjakkan kaki di benda langit lain terbukti berhasil. Dengan semangat mereka yang diangkat tinggi oleh pencapaian luar biasa mereka, Profesor dan tim penjelajahnya mampu mengatasi semua rintangan dan kembali ke Bumi dengan selamat. Sekembalinya mereka dengan kemenangan, tim itu diterima seperti pahlawan, dan nama mereka akan selamanya terukir dalam sejarah penjelajahan ruang angkasa. Eksploitasi luar biasa Profesor Barbenfouillis dan timnya yang luar biasa berfungsi sebagai inspirasi bagi generasi ilmuwan dan penjelajah untuk mengikuti jejak mereka. Warisan yang ditinggalkan oleh tim pemberani dan terobosan ini, yang terdiri dari Profesor Stephaëlophore, Profesor Crème de la Crème, Imprimeur, Joly de Lagrange, dan, tentu saja, pemimpin mereka yang tak kenal takut, Profesor Barbenfouillis, akan selalu dikenang karena semangat keberanian, tekad yang tak tergoyahkan, dan pencapaian luar biasa mereka dalam menjelajahi hal-hal tak dikenal yang luas di alam semesta kita.

Perjalanan ke Bulan screenshot 1
Perjalanan ke Bulan screenshot 2
Perjalanan ke Bulan screenshot 3

Ulasan