A Wrinkle in Time

Plot
A Wrinkle in Time, disutradarai oleh Ava DuVernay, adalah film fiksi ilmiah yang memukau berdasarkan novel Madeleine L'Engle tahun 1962 dengan judul yang sama. Film ini adalah perjalanan yang mendebarkan dan imajinatif yang mengeksplorasi kompleksitas keluarga, persahabatan, dan penemuan jati diri. Ceritanya berpusat pada Meg Murry, seorang siswa sekolah menengah yang brilian dan tertutup yang diperankan oleh Storm Reid, yang hidupnya terbalik ketika ayah ilmuwannya, Andrew Murry (Chris Pine), menghilang secara misterius. Hilangnya ayah Meg berfungsi sebagai katalisator untuk peristiwa yang terjadi, mendorong adik laki-lakinya, Charles Wallace (Deric McCabe) dan teman mereka, Calvin O'Keefe (Levi Miller) untuk memulai petualangan yang luar biasa. Trio ini dibantu oleh tiga makhluk aneh: Mrs. Whatsit (Reese Witherspoon), Mrs. Who (Mindy Kaling), dan Mrs. Which (Oprah Winfrey). Sosok-sosok penuh teka-teki ini memiliki pemahaman yang mendalam tentang alam semesta dan dikirim oleh kekuatan yang lebih tinggi untuk membimbing Meg, Charles Wallace, dan Calvin dalam perjalanan berbahaya mereka. Saat ketiganya berangkat untuk menemukan ayah Meg, mereka menghadapi serangkaian pengalaman surealis dan menakjubkan. Ketiga teman itu dibawa melalui ruang dan waktu, melintasi kosmos untuk mencapai planet Uriel, tempat ayah Meg diyakini dipenjara. Sepanjang jalan, mereka dipaksa untuk menghadapi ketakutan, rasa tidak aman, dan keraguan batin mereka, serta kompleksitas hubungan mereka sendiri. Salah satu aspek yang paling menawan dari A Wrinkle in Time adalah eksplorasinya terhadap ikatan rumit antara Meg, Charles Wallace, dan Calvin. Saat mereka memulai perjalanan mereka, mereka belajar untuk saling mempercayai dan mengandalkan satu sama lain, mengembangkan rasa loyalitas dan kasih sayang yang mendalam. Calvin, khususnya, terbukti menjadi sumber kekuatan dan dukungan, membantu Meg untuk mengatasi keraguan dirinya dan menemukan keberanian untuk menghadapi tantangan yang ada di depan. Sementara itu, ketiga makhluk aneh itu memberikan banyak kebijaksanaan, bimbingan, dan dukungan, menawarkan Meg, Charles Wallace, dan Calvin wawasan berharga tentang hakikat keberadaan dan alam semesta. Melalui ajaran mereka, ketiganya mulai memahami arti sebenarnya dari cinta, keberanian, dan ketekunan, serta kekuatan imajinasi dan pentingnya mempercayai kemampuan diri sendiri. Efek visual di A Wrinkle in Time sangat memukau, membawa penonton ke dunia dengan keindahan dan keajaiban yang tak tertandingi. Sinematografi film ini sama mengesankannya, menangkap warna-warna cerah dan lanskap menakjubkan yang menghiasi galaksi tempat Meg, Charles Wallace, dan Calvin melakukan perjalanan. Sepanjang film, tema penemuan jati diri dan pemberdayaan terjalin ke dalam narasi, menekankan pentingnya menerima keunikan dan individualitas seseorang. Meg, khususnya, berada dalam perjalanan penemuan jati diri, menghadapi ketakutan, rasa tidak aman, dan keraguannya sendiri untuk menemukan keberanian menyelamatkan ayahnya. Saat cerita terungkap, menjadi jelas bahwa hilangnya ayah Meg lebih dari sekadar kasus penculikan sederhana. Andrew Murry, ternyata, telah menemukan rahasia mendalam tentang alam semesta dan hakikat keberadaan, yang telah menjadikannya target bagi kekuatan gelap yang mengancam kosmos. Dalam klimaks babak final, Meg, Charles Wallace, dan Calvin mencapai planet Camazotz, tempat mereka berhadapan muka dengan kehadiran gelap yang dikenal sebagai Black Thing. Kekuatan jahat ini, yang telah menghabiskan planet ini, berusaha untuk menghancurkan semua yang baik dan murni, dan telah menjadikan ayah Meg sebagai tahanannya. Didorong oleh perjalanan mereka dan pelajaran yang telah mereka pelajari, Meg dan teman-temannya mengumpulkan semua keberanian mereka, mereka bekerja sama untuk menyelamatkan ayah Meg dan mengalahkan Black Thing. Dalam kesimpulan yang mendebarkan dan emosional, Meg akhirnya menghadapi kegelapannya sendiri, menemukan kekuatan dan kepercayaan diri untuk menyelamatkan ayahnya dan memulihkan keseimbangan alam semesta. A Wrinkle in Time adalah film yang akan membuat penonton dari segala usia kagum pada kemungkinan alam semesta yang tak terbatas dan potensi tak terbatas dari jiwa manusia. Dengan dunianya yang kaya imajinasi, karakter yang mudah diingat, dan tema yang mendalam, film ini adalah bukti kekuatan abadi fiksi ilmiah sebagai genre, menginspirasi penonton untuk meraih bintang dan tidak pernah berhenti bermimpi.
Ulasan
Rekomendasi
