Alfie
Plot
Dalam pembuatan ulang klasik tahun 1966 ini, Jude Law berperan sebagai Alfie, seorang sopir limusin yang menawan dan suka mempermainkan wanita di Manhattan yang telah menyempurnakan seni berhubungan satu malam dengan wanita-wanita cantik tanpa terlibat secara emosional. Dengan kecerdasannya dan ketampanannya, Alfie dengan mudah memikat hati (dan tempat tidur) banyak wanita, membuat mereka semua bertanya-tanya apakah dia hanya pemain atau calon pasangan. Saat Alfie menavigasi dunia hubungan yang cepat berlalu ini, ia dikelilingi oleh sekelompok teman eklektik, termasuk rekannya Marlo (Hemsworth), yang berperan sebagai orang kepercayaan dan juga suara akal sehat. Terlepas dari sikapnya yang riang, Alfie memiliki titik lemah untuk para wanita dan sering kali merasa kesulitan untuk menyeimbangkan keinginannya akan kebebasan dengan keterikatan emosionalnya yang tumbuh. Plot sentral film ini berkisar pada hubungan kompleks Alfie dengan empat wanita: Charmaine (Juliette Lewis), seorang pengacara yang cantik dan cerdas; Lonette (Mo'Nique), seorang penyanyi klub yang bersemangat dan mandiri; Ruby (Jane Krakowski), seorang pengunjung pesta yang mempesona dan memikat; dan Nikki (Saffron Burrows), seorang seniman yang tenang dan introspektif. Saat hubungan Alfie dengan wanita-wanita ini semakin dalam, dia mulai menyadari bahwa gaya hidupnya yang riang bukannya tanpa konsekuensi. Dia mulai menghadapi dampak emosional dari tindakannya pada orang-orang di sekitarnya, khususnya Marlo, yang menjadi semakin frustrasi dengan cara Alfie yang egois. Sepanjang film, Law menghadirkan energi karismatik pada peran Alfie, menangkap kecerdasan dan kerentanan karakter tersebut. Para pemeran pendukung juga bersinar, terutama Mo'Nique dalam penampilannya yang memenangkan Oscar sebagai Lonette. Pada akhirnya, "Alfie" adalah eksplorasi yang menggugah pikiran tentang cinta, hubungan, dan pertumbuhan pribadi. Saat Alfie menavigasi jalannya melalui jaringan emosi yang kompleks ini, dia harus menghadapi kemungkinan bahwa gaya hidupnya yang berpusat pada diri sendiri mungkin tidak berkelanjutan, dan bahwa hubungan yang sejati dengan orang lain mungkin membutuhkan lebih dari sekadar ketertarikan fisik.
Ulasan
Nia
Alfie, a charming but shallow British limousine driver, navigates a web of fleeting relationships with Manhattan's beautiful women. With a carefree attitude and zero commitment, he indulges in one-night stands, living life on his own terms. However, beneath his suave exterior, Alfie begins to confront the emptiness of his choices, forcing him to reevaluate his priorities and search for true connection in a city where love is a luxury.