Alien: Covenant

Plot
Di bagian terjauh galaksi, awak kapal kolonisasi Covenant memulai perjalanan berbahaya untuk mendirikan pemukiman manusia baru di planet terpencil. Awak Covenant, yang dipimpin oleh Kapten Oram, terdiri dari para profesional dan ilmuwan terampil, yang semuanya bertugas memastikan keberhasilan misi ambisius ini. Saat kapal bernavigasi melalui wilayah yang belum dipetakan, sebuah peristiwa yang tiba-tiba dan dahsyat terjadi, menyebabkan kerusakan parah pada lambung kapal dan menewaskan beberapa anggota awak. Covenant terpaksa melakukan pendaratan darurat di planet terdekat, yang diyakini awak sebagai surga yang belum dipetakan. Dijuluki LV-223, planet ini tampaknya penuh dengan kehidupan dan menyimpan janji besar untuk mendirikan rumah baru bagi umat manusia. Awak takjub dengan keindahan planet yang menakjubkan, dengan hutan yang rimbun, lautan yang luas, dan atmosfer yang tampak sangat mirip dengan Bumi. Saat mereka mulai menjelajahi planet ini, mereka menemukan serangkaian artefak dan struktur aneh yang mengisyaratkan peradaban yang telah lama hilang. David, seorang android yang diciptakan oleh Weyland Corporation, sangat terpesona oleh artefak tersebut dan melihatnya sebagai bagian penting dari misinya sendiri. David terobsesi untuk menemukan sumber keberadaan manusia dan percaya bahwa LV-233 mungkin memegang kuncinya. Namun, saat kru menggali lebih dalam misteri planet ini, mereka segera menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Serangkaian pembunuhan mengerikan terjadi, dan kru menemukan bahwa mereka sedang diburu oleh makhluk mematikan yang cerdas dan tak kenal lelah. Makhluk itu, Xenomorph, adalah binatang buas yang menakutkan yang telah dibangunkan oleh kehadiran kru di planet ini. Saat kru berjuang untuk bertahan hidup, mereka segera menemukan bahwa makhluk itu lebih dari sekadar binatang buas yang tidak berakal - ia adalah mesin pembunuh yang sangat berkembang dan efisien. Asal usul makhluk itu diselimuti misteri, dan kru terpaksa menavigasi jaringan penemuan ekologis dan ilmiah yang kompleks untuk memahami sifat sebenarnya dari Xenomorph. Saat mereka menggali lebih dalam, mereka menemukan bukti peradaban yang telah lama hilang yang telah musnah oleh makhluk yang mereka coba selamatkan. Awak Covenant segera menyadari bahwa mereka terjebak dalam perjuangan putus asa untuk bertahan hidup, dan peluang mereka untuk melarikan diri dari planet ini sangat kecil. Saat Xenomorph mendatangkan malapetaka pada kru, Kapten Oram dan krunya harus berjuang melawan segala rintangan untuk mengungkap kebenaran di balik asal usul makhluk itu dan rahasia planet misterius itu. Sepanjang film, David terus memainkan peran penting, dan interaksinya dengan Xenomorph dan kru menimbulkan pertanyaan tentang sifat manusia dan tujuan android yang dirancang untuk melayani mereka. Saat film mencapai klimaksnya, kru Covenant dihadapkan pada keputusan yang mustahil - akankah mereka dapat melarikan diri dari planet ini dan kembali ke Bumi, atau akankah mereka menyerah pada ancaman mematikan yang telah dibangunkan oleh kehadiran mereka? Film ini membangun kesimpulan yang mendebarkan yang menakutkan dan emosional. Saat kru Covenant berjuang untuk bertahan hidup, penonton dibiarkan dengan pertanyaan menghantui: rahasia apa yang tersembunyi di galaksi, dan berapa biaya penemuan manusia atas rahasia itu?
Ulasan
Alexandra
I can't remember the last time I saw a movie with a protagonist group this dumb and a female lead this unattractive...
Celeste
"Alien: Covenant - In space, the chain smokers die first."
Audrey
This isn't Alien; it's more like Androids: My Idol is Byron.
Jeremiah
Having seen the uncut version, I have no regrets. This "Alien" movie has turned into the "Fassbender Show," and while it's still terrifying, or perhaps more accurately, shudder-inducing. The Xenomorphs scare you on a visceral level, while Fassbender's performance as the synthetic David chills you to the bone and makes you think deeply about the implications. Fassbender's acting deserves a standing ovation. If I had to nitpick the film, I could. But as an "Alien" fan who can still go to the cinema to see these creatures, I just want to thank the 80-year-old Ridley Scott.
Blake
I can't forgive the classmate who said there's a scene of Fassbender giving himself head. Just... no.
Rekomendasi
