Anthropoid

Plot
Di tengah Perang Dunia II, pasukan Sekutu merancang operasi berani dan berbahaya untuk melenyapkan salah satu pejabat Nazi yang paling ditakuti, Reinhard Heydrich. Dijuluki 'Algojo Praha,' Heydrich adalah Pelindung Reich untuk Bohemia dan Moravia, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan keras dan penindasan brutal terhadap perlawanan Ceko. Pada Desember 1941, dua tentara Ceko, Jozef Gabčík dan Jan Kubiš, dipilih untuk misi berbahaya membunuh Heydrich. Gabčík, seorang tentara yang gagah namun karismatik, dan Kubiš, seorang ahli bahan peledak yang terampil dan banyak akal, diterjunkan ke tanah air mereka yang diduduki. Mereka adalah bagian dari kelompok operasi yang lebih besar, termasuk tentara Slowakia Josef Bublík, Jan Opálka, dan Albín Moravčík, yang memberikan dukungan penting untuk misi tersebut. Di bawah nama kode 'Operasi Anthropoid,' tim ini bertugas melenyapkan Heydrich, target yang sangat dilindungi dan bergerak dengan 15.000 tentara yang siap membantu. Setelah kedatangan mereka, para tentara dihadapkan pada jaringan mata-mata, loyalitas, dan penipuan yang kompleks. Beroperasi di bawah pengawasan ketat Intelijen Inggris, mereka diberikan informasi dan sumber daya penting, tetapi setiap gerakan mereka dipantau dengan cermat oleh otoritas Nazi. Kelompok itu dengan cepat membangun jaringan sekutu yang rumit, termasuk keponakan pastor Katolik Father Karel Čurda, yaitu kontak saudara ipar Frantisek Slansky dalam gerakan perlawanan Ceko yang memasok mereka dengan rincian penting tentang pergerakan Heydrich. Rencana itu mulai dijalankan ketika Gabčík dan Kubiš mulai mengumpulkan informasi intelijen tentang rutinitas harian Heydrich. Mereka mempelajari pengawalan keamanannya, mempelajari rute yang dia ambil dan kebiasaannya, sambil menjaga profil rendah untuk menghindari kecurigaan. Sementara itu, perlawanan lokal menyadari operasi yang akan datang dan sangat ingin melihat pelenyapan Nazi yang terkenal itu. Salah satu anggota tim yang paling penting adalah Frantisek Moravec, seorang agen penyamaran yang menyamar sebagai tentara Slowakia. Pengetahuan orang dalam Moravec dan koneksi dalam komunitas Slowakia membantu kelompok itu selangkah lebih maju dari pengejar mereka. Terlepas dari tingkat bahaya yang tinggi, tim tetap fokus dan bertekad, dengan Gabčík dan Kubiš membentuk ikatan yang kuat saat mereka menavigasi lanskap berbahaya. Pada dini hari tanggal 27 Januari 1942, Kubiš bersiap untuk melakukan pembunuhan. Dia menanam alat peledak berkekuatan tinggi di bawah mobil Heydrich, dan kemudian meledakkannya dari jarak jauh, menyebabkan kerusakan signifikan pada kendaraan tersebut. Namun, sebuah peluru tambahan memantul dari mobil dan mengenai lengan Heydrich, sementara Heydrich sendiri tidak terluka. Meyadari bahwa Heydrich sebenarnya berada di ambulans dan telah menerima perawatan medis, Gabčík dipaksa melakukan operasi dadakan ketika dia melumpuhkan pengemudi ambulans, sementara Kubiš juga membunuh seorang penumpang bersenjata yang berusaha untuk campur tangan saat Heydrich dilarikan ke tempat perlindungan untuk perawatan medis. Gagalnya pembunuhan itu memicu pembalasan yang meluas, dan Hitler sendiri bersumpah untuk memberantas perlawanan Ceko. Perburuan besar-besaran diluncurkan, dengan ribuan tentara, polisi, dan kolaborator dikerahkan untuk melacak Gabčík dan Kubiš. Saat Nazi menyerbu Praha, tim terpaksa bersembunyi di bawah tanah, berlindung di sebuah katedral yang ditinggalkan. Saat taruhannya semakin tinggi, Gabčík dan Kubiš terlibat dalam permainan kucing dan tikus dengan pengejar mereka. Mereka dikepung dan kalah jumlah, tetapi mereka menolak untuk menyerah. Dengan katedral yang dikepung, kelompok itu bertempur dengan berani, tetapi pada akhirnya, mereka bukan tandingan kekuatan yang luar biasa. Peristiwa 'Anthropoid' adalah bukti keberanian, loyalitas, dan semangat manusia. Meskipun kalah jumlah, perlawanan Ceko melakukan perlawanan luar biasa terhadap pendudukan Nazi. Kisah Gabčík dan Kubiš adalah penghargaan yang kuat untuk banyak pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang untuk kebebasan selama Perang Dunia II. Meskipun 'Anthropoid' mengambil giliran yang tragis, ia tetap menjadi mercusuar harapan dan keberanian dalam menghadapi penindasan yang luar biasa.
Ulasan
