Setiap Hari Minggu
Plot
Dalam drama olahraga intens karya Oliver Stone "Setiap Hari Minggu", kita dibawa ke dunia sepak bola Amerika profesional yang penuh risiko, di mana kemenangan dan kekalahan tergantung pada keseimbangan yang genting. Film ini mengikuti kisah Tony D'Amato (Al Pacino), seorang pelatih yang berpengalaman dan menua yang telah kehilangan sentuhannya di pinggir lapangan. Saat quarterback bintang tim, Willie "Amen" Beamen (Jamie Foxx), cedera, Pelatih D'Amato dihadapkan pada tugas berat untuk menggantikannya dengan pemain lapis ketiga. Masuklah Quentin "The Bus" Pope (Michael Vronsky), seorang pemain kasar dan apa adanya yang telah terpinggirkan di bangku cadangan selama bertahun-tahun. Saat Pope mengambil alih sebagai quarterback, dia mengejutkan semua orang - termasuk dirinya sendiri - dengan memimpin timnya meraih serangkaian kemenangan tak terduga. Lonjakan kinerja yang tiba-tiba ini memaksa Pelatih D'Amato untuk mengevaluasi kembali strategi kepelatihannya dan menghadapi realitas keras dari penuaan dan penurunan. Sementara itu, drama di balik layar terungkap saat pemilik tim, Christina Marquez (Lauren Holly), menjadi semakin frustrasi dengan kinerja tim yang lesu di lapangan. Saat ketegangan meningkat antara Pelatih D'Amato dan Christina, taruhannya menjadi lebih tinggi, dan masa depan tim terancam. Saat musim mencapai puncaknya, "Setiap Hari Minggu" mengarah pada kesimpulan mendebarkan yang mengeksplorasi tema penebusan, kesetiaan, dan makna sejati dari kemenangan. Dengan realisme yang berani, adegan aksi yang intens, dan penampilan luar biasa dari seluruh pemainnya, film ini merupakan suguhan yang tidak boleh dilewatkan bagi para penggemar olahraga dan penggemar drama.
Ulasan
Ellie
A bit over the top, especially the soundtrack.
Joseph
Please provide me with the movie review you want me to translate into English. I need the text of the review to be able to do the translation.
Lorenzo
The word "teamwork" has been interpreted countless times in sports-themed inspirational movies, but it's easier said than done. Despite having limited knowledge of American football, I found myself on the edge of my seat. Stone's control of the game's pacing is excellent, skillfully interweaving documentary-style footage and rapid editing with a rap soundtrack. He manages to add some flair to a cliché story, which is commendable. Diaz delivers a rare strong performance, although the character's transformation feels a bit sudden.
Jace
Oliver Stone is a force to be reckoned with! The sheer volume of shots is insane, the editing must have been a nightmare! Everything works so well, even someone who's never watched football gets caught up in the tension towards the end. Rewatching, it's still a perfect score. This movie is just incredible, not many could pull it off. Oliver Stone is a true master. And as much as I dislike Jamie Foxx, that end credits song is undeniably catchy.
Oliver
7/10. The shaky, jarring cuts that break the axis, and the connection of athletic body movements with surrounding stadium elements in the same shot, all add to the information and enhance the thrill and immediacy of the game. The [Ben-Hur] backdrop to the clash of old and new values is a big plus. The team doctor who conceals player injuries, the glory-seeking rookie, the female owner eager to prove herself, the washed-up coach who drunk dials his ex-wife, the sex and drugs behind the scenes - the complex relationships between the characters are clearly laid out in layers.
