Appleseed

Appleseed

Plot

Pada tahun 2179, dunia seperti yang kita kenal telah berakhir. Langit yang dulunya biru kini menjadi abu-abu berkabut, dan perang yang menghancurkan planet telah meninggalkan bekas luka di lanskap. Namun di tengah kehancuran, secercah harapan telah muncul: Edo, sebuah masyarakat utopia di mana teknologi dan kemanusiaan telah bergabung untuk menciptakan dunia yang tampaknya sempurna. Terletak di antara reruntuhan Tokyo, Edo adalah keajaiban, bukti kecerdikan dan tekad manusia. Inti dari semua ini adalah ilmuwan dan arsitek brilian, Zorg, yang telah menghabiskan hidupnya mengumpulkan data dan sumber daya untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi umat manusia. Di bawah kepemimpinannya, Edo berkembang pesat, menarik individu-individu yang berpikiran sama dari seluruh dunia. Namun seiring dengan pertumbuhan pesat Edo, muncullah kebutuhan akan sistem pertahanan yang kuat untuk melindunginya dari dunia yang keras dan tanpa ampun. Di situlah Brunhilde, seorang pejuang muda dan garang dari gurun pasir, masuk. Lahir dan dibesarkan di alam liar, Brunhilde telah dilatih dalam seni pertempuran dan bertahan hidup sejak usia dini. Kecantikannya yang kasar dan liar menjadikannya aset bagi Edo, dan dia dengan cepat naik pangkat menjadi salah satu prajuritnya yang paling terampil. Saat Brunhilde mempelajari lebih dalam seluk-beluk Edo, dia mulai melihat celah dalam kedok masyarakat yang tampaknya sempurna ini. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, dan naluri pejuangnya mengatakan kepadanya bahwa ada lebih banyak hal di Edo daripada yang terlihat. Petunjuk pertamanya datang dalam bentuk sosok yang penuh teka-teki, Deunan Knute, seorang ilmuwan brilian dengan masa lalu yang bermasalah. Deunan, yang berperan penting dalam pengembangan teknologi canggih Edo, tampaknya menyembunyikan rahasianya sendiri. Rasa ingin tahu Brunhilde terusik, dan dia tertarik pada karakter Deunan yang kompleks dan bermasalah. Bersama-sama, mereka mulai menggali lebih dalam rahasia Edo, mengikuti jejak petunjuk yang mengarah mereka ke jantung kota. Apa yang mereka temukan mengguncang fondasi Edo. Zorg, ilmuwan hebat itu, terungkap memanipulasi seluruh masyarakat untuk kepentingannya sendiri. Dia telah menciptakan Edo sebagai lahan pengujian untuk tujuan utamanya: merekayasa manusia yang sempurna dalam segala hal. Deunan, ternyata, adalah salah satu makhluk itu, seorang prajurit super hasil rekayasa genetika yang dirancang untuk menjadi puncak evolusi manusia. Dunia Brunhilde terbalik. Dia dibawa ke Edo untuk menguji nilainya sendiri, untuk melihat apakah dia cukup layak untuk bergabung dengan jajaran elit. Tetapi saat dia menatap mata Deunan yang bermasalah, dia melihat sesuatu yang mengguncang hatinya. Dia bukan monster, tetapi makhluk dengan keraguan dan ketakutan, makhluk yang telah direduksi menjadi sekadar eksperimen. Dengan pemahaman baru ini, Brunhilde bergabung dengan Deunan, bertekad untuk menjatuhkan rezim korup Zorg dan membebaskan manusia dari belenggunya. Saat mereka bertempur melewati pertahanan Edo, mereka menghadapi perlawanan sengit dari pengikut setia Zorg. Jalanan berlumuran darah, dan kota yang dulunya damai itu berubah menjadi zona perang. Di jantung Edo, Brunhilde dan Deunan berhadapan dengan Zorg, yang mengungkapkan niat sebenarnya: untuk menciptakan tatanan dunia baru, dengan Edo sebagai pusatnya. Manusia hasil rekayasa genetika akan menjadi kelas penguasa, sementara seluruh umat manusia akan direduksi menjadi warga negara kelas dua, dipaksa untuk hidup dalam bayang-bayang. Menghadapi kenyataan ini, Brunhilde dan Deunan tahu bahwa mereka harus bertindak. Dengan tekad yang kuat di hatinya, Brunhilde maju, bertekad untuk menjatuhkan kekaisaran Zorg dan membebaskan umat manusia dari cengkeramannya. Pertempuran itu sengit, dengan kedua pejuang menghadapi pasukan elit Zorg. Saat debu mengendap, Brunhilde berdiri sebagai pemenang, dengan Deunan di sisinya. Zorg terbaring kalah, rencananya untuk tatanan dunia baru hancur. Edo, yang dulunya merupakan utopia, telah runtuh karena bebannya sendiri, mengungkapkan kegelapan yang mengintai di bawah permukaannya. Tetapi bahkan ketika kota itu terbakar, Brunhilde tahu bahwa ada harapan. Karena dalam abu Edo, dia telah menemukan tujuan baru: untuk memperjuangkan dunia di mana manusia bebas menjadi seperti yang seharusnya, tidak sempurna dan cacat, tetapi hidup dan penuh kemungkinan. Dengan Deunan di sisinya, Brunhilde berjalan ke tempat yang tidak diketahui, siap menghadapi tantangan apa pun yang ada di depan, dipersenjatai dengan pengetahuan bahwa dia telah berjuang untuk tujuan yang layak untuk diperjuangkan.

Appleseed screenshot 1
Appleseed screenshot 2
Appleseed screenshot 3

Ulasan