Buffalo '66

Buffalo '66

Plot

Dalam film yang sangat diakui kritikus karya Vincent Gallo, "Buffalo '66", kita bertemu Billy Brown, seorang individu bermasalah yang baru saja dibebaskan dari hukuman lima tahun penjara. Saat Billy melewati kompleksitas memasuki kembali masyarakat, ia menjadi terpaku pada gagasan memiliki seseorang di sisinya - seseorang yang akan memvalidasi keberadaannya dan memberikan persahabatan dalam isolasinya. Masuklah Layla, seorang gadis berusia 8 tahun yang ceria dan ingin tahu yang baru saja kehilangan ayahnya. Billy melihat peluang untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh orang tua Layla yang tidak hadir dan menculiknya dari food court mal. Terlepas dari teror dan kebingungannya di awal, Layla secara bertahap menghangat pada keanehan Billy, dan dia mulai memperlakukannya seperti seorang putri pengganti. Saat mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama, niat sebenarnya Billy menjadi jelas: dia menggunakan Layla sebagai alat peraga untuk menghidupkan kembali hubungannya dengan orang tuanya. Dia memperkenalkannya sebagai tunangannya yang berusia 22 tahun, dan ketiganya memulai serangkaian pertemuan canggung dan seringkali memilukan. Sepanjang petualangan mereka yang serba salah, karakter Billy perlahan-lahan terungkap melalui serangkaian kilas balik yang mengeksplorasi masa lalunya yang bermasalah. Kita melihat sekilas masa kecilnya, ditandai dengan penelantaran dan penolakan, yang telah berkontribusi pada kondisi emosionalnya saat ini. Keterikatannya pada memiliki seseorang - siapa pun - di sisinya adalah upaya putus asa untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh ibunya yang tidak hadir. Saat fasad Billy mulai runtuh, dia harus menghadapi kenyataan bahwa Layla hanyalah seorang anak kecil dan bahwa upayanya untuk berhubungan salah arah dan merusak. Klimaks film yang pedih menemukan Billy berjuang untuk mendamaikan luka emosionalnya sendiri dengan tanggung jawabnya untuk melindungi Layla dari bahaya lebih lanjut. "Buffalo '66" adalah eksplorasi yang kuat tentang kesepian, trauma, dan kompleksitas hubungan manusia. Melalui narasinya yang tidak konvensional dan penampilan Gallo yang menghantui, film ini menawarkan kecaman pedas terhadap norma-norma masyarakat dan kecenderungan kita untuk menolak mereka yang berbeda atau berjuang. Pada akhirnya, ini adalah pengingat yang menyentuh bahwa bahkan di saat-saat tergelap, selalu ada harapan untuk penebusan dan penyembuhan.

Ulasan

A

Alexandra

What I hate is when people try to find logic in art films. Love has no logic; you can list their good qualities, but it doesn't equate to the depth of love. Movies are for dreaming; they fill the heart with irrational hope. In dreams, we have no inferiority, and there's a beautiful person who loves you wholeheartedly. Gallo is an honest person, giving the camera all his loneliness and fear. Layla tap-dancing in the bowling alley is just gorgeous.

Balas
6/25/2025, 11:55:24 AM
E

Ember

Every frame bleeds loneliness.

Balas
6/21/2025, 5:06:47 AM
M

Marcus

Her dance is simply mesmerizing! The lights dim, and you can hear the tap of her heels on the floor.

Balas
6/21/2025, 1:45:13 AM
A

Ariana

The heart of someone insecure is like a hard block of ice, and when warmth melts it, you'll be moved to tears.

Balas
6/16/2025, 3:35:52 PM
E

Esther

From *Buffalo '66*, a chaotic family vacation reveals the tangled line between sin and family ties. The film's tense yet humorous tone unfolds a desperate escape from guilt, leaving you both laughing and cringing.

Balas
4/2/2025, 5:15:02 PM