Conquer: Lahad Datu

Plot
Conquer: Lahad Datu adalah film drama aksi Malaysia tahun 2013 yang disutradarai oleh Amir Muhammad, yang menggambarkan peristiwa pengepungan Lahad Datu tahun 2013. Film ini didasarkan pada kisah nyata, menceritakan peristiwa nyata bentrokan antara Polisi Diraja Malaysia (RMP) dan pasukan invasi Sulu dari Kesultanan Sulu di Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Kisah dimulai dengan invasi mendadak 200 militan bersenjata, terutama dari Filipina, di Lahad Datu, sebuah kota kecil di Sabah timur. Para penyerbu ini dipimpin oleh Jamalul Kiram III, yang memproklamirkan diri sebagai Sultan dari Kesultanan Sulu, yang mengklaim bahwa tanah Sabah awalnya milik leluhurnya. Invasi mereka menandai dimulainya konflik yang menguji kemampuan otoritas Malaysia. Inti dari krisis ini adalah kontingen elit Polisi Diraja Malaysia (RMP), yang dipimpin oleh seorang perwira yang pantang menyerah, Komandan Azmi. Ketika ketegangan meningkat, tim Azmi, yang terdiri dari beberapa petugas polisi paling terampil di Malaysia, harus mempertaruhkan nyawa mereka untuk mengatasi situasi tersebut. Mereka menerima perintah untuk mengendalikan seluruh wilayah Lahad Datu, sambil memastikan keselamatan warga sipil yang terjebak dalam baku tembak antara pasukan penyerbu dan pemerintah Malaysia. Situasi menjadi semakin rumit ketika negosiasi antara pemerintah dan para penyerbu gagal. Komandan, yang bertekad untuk memulihkan ketertiban dan menghentikan invasi, memberikan perintah kepada timnya untuk bersiap menghadapi konfrontasi. Meskipun merasa kewalahan dengan jumlah pasukan musuh, kontingen RMP yang terampil beraksi, menggunakan pelatihan militer mereka untuk mengakali para militan. Ketika situasi menjadi lebih putus asa, militer Malaysia didatangkan untuk meningkatkan upaya RMP. Pertempuran sengit pun terjadi, dengan kedua belah pihak terlibat dalam perjuangan sengit. Film ini menggambarkan aksi intens yang terjadi di Lahad Datu, menampilkan kepahlawanan polisi dan militer Malaysia dalam mengejar perdamaian. Sepanjang peristiwa yang terjadi, Komandan Azmi berhadapan dengan pemimpin Sulu yang karismatik dan berpengalaman, yang bertekad untuk mengamankan tanah leluhur rakyatnya. Rasa hormat yang mendalam antara kedua pemimpin tumbuh, bahkan saat mereka bentrok di tengah pertempuran sengit. Conquer: Lahad Datu menawarkan pandangan intens ke dalam konflik, menekankan pengorbanan yang dilakukan oleh otoritas Malaysia dalam upaya mereka untuk menjaga perdamaian. Film ini memberikan catatan peristiwa nyata yang mengguncang dunia pada tahun 2013, ketika Malaysia nyaris berperang dengan mantan penguasa kolonialnya, Filipina. Pada intinya, Conquer: Lahad Datu berdiri sebagai bukti keberanian dan patriotisme otoritas dan penduduk Malaysia yang mengesampingkan rasa takut dan mempertaruhkan segalanya untuk melindungi keamanan bangsa mereka.
Ulasan
Rekomendasi
