Crying Freeman
Plot
Dalam film "Crying Freeman" yang memukau secara visual dan penuh aksi, seorang pembunuh misterius yang dikenal sebagai Yoichi "Freeman" Takahara (disuarakan oleh Kiyoshi Nakaya) bekerja untuk organisasi rahasia Tiongkok, mengambil misi berisiko tinggi dengan presisi mematikan. Namun, karakteristik unik Freeman membedakannya dari pembunuh lain: setiap kali dia melenyapkan targetnya, dia meneteskan air mata penyesalan. Film ini dibuka dengan Freeman yang mengeksekusi tiga gangster Yakuza dengan efisiensi yang cepat dan kejam, tertangkap basah oleh seorang seniman cantik bernama Nina (Debi Derryberry). Nina tidak hanya terkejut dengan keterampilan brutal Freeman, tetapi juga terpikat oleh persona si pembunuh yang penuh teka-teki. Saat jalan mereka terus bersinggungan, Nina mendapati dirinya tertarik pada Freeman, meskipun masa lalunya yang gelap dan bermasalah. Saat cerita terungkap, Freeman terlibat dalam jaringan intrik dan penipuan yang kompleks, yang melibatkan pejabat pemerintah yang korup, pemimpin kejahatan yang kejam, dan gangster pengkhianat. Dengan kemampuannya yang didorong hingga batasnya, Freeman harus menghadapi kematiannya sendiri dan hakikat keberadaannya yang sebenarnya sebagai seorang pembunuh. Sepanjang film, gejolak emosional Freeman terasa jelas, saat ia berjuang untuk mendamaikan identitas gandanya sebagai pembunuh mematikan dan manusia yang penuh kasih. Air mata penyesalannya menjadi simbol pedih dari konflik batinnya, menyoroti ambiguitas moral dari profesinya. Secara visual, "Crying Freeman" adalah suguhan, menampilkan animasi yang rimbun, warna-warna cerah, dan adegan aksi dinamis yang memamerkan keterampilan bertarung Freeman yang luar biasa. Perpaduan pengaruh budaya Jepang dan Tiongkok dalam film ini menambah kedalaman dan kekayaan pada narasinya, menjadikannya tontonan yang unik dan menawan. Pada akhirnya, "Crying Freeman" adalah eksplorasi yang menggugah pikiran tentang kondisi manusia, menggali tema-tema identitas, moralitas, dan garis kabur antara baik dan jahat. Dengan animasinya yang memukau, alur cerita yang mencekam, dan karakter yang berkesan, film ini pasti akan meninggalkan kesan abadi pada penonton.
Ulasan
Bella
Mark Dacascos was such a handsome dude when he was younger! The crazy thing is, he was this good-looking when he filmed this movie and fell in love with the female lead at first sight. They got married and have had a great relationship for over two decades. That's really rare to find in Hollywood! I recently saw a Scott Adkins interview with him, and you can tell from the way he speaks that he has a great character. Plus, he's getting funnier as he gets older!
Nina
Even a killing machine is helpless against love's allure.
Rosemary
The sniper rifle isn't for shooting people; it's for using like an RPG to blow up cars and buildings, creating a firework display at the murder scene :) The secret technique of the anti-Qing, Ming-restoring Triads is creating Qing dynasty zombies, and occasionally kidnapping Japanese devils for brainwashing and training, but their main business is making soy sauce in the Shanghai sewers until the Japanese Yakuza come to help us with hygiene supervision. We've also found the ancestor of the "crotch-grenade" meme, congratulations! 24 years later, Crying Freeman has become a John Wick fan… A collection of various slow-motion posing with style but no substance, quite hilarious.
Zachary
Here's my take, comparing it to the anime version I've seen before. The film actually does a solid job of recreating the early parts of the story, hitting those iconic scenes. The first 20 minutes even amplify that intense atmosphere. However, despite the thoughtful cinematography and set design, as the film progresses, it becomes clear that the source material's mystical nature makes adaptation inherently awkward. But I have to say, the female lead is stunning, a true embodiment of that era.
Camille
Adapted from the manga by Ryoichi Ikegami.
Brielle
Crying Freeman is a gruesome yet poetic tale of a complex assassin, haunted by his own morality. The film's striking visuals and atmospheric soundtrack create a captivating experience. As the assassin's story intertwines with the beautiful artist, a deeper exploration of the human condition unfolds. With its blend of action and emotional depth, Crying Freeman is a dark and thought-provoking thriller that lingers long after the credits roll. Beautifully crafted, it explores the blurred lines between good and evil.