Danton

Di tengah-tengah Masa Teror selama Revolusi Prancis, cengkeraman kekuasaan Maximilien Robespierre semakin goyah. Ketika Komite Keamanan Publik, yang didominasinya, mulai berbalik melawan para pemimpinnya sendiri, Robespierre melihat Georges Danton, tokoh terkemuka di masa-masa awal revolusi, sebagai ancaman bagi wewenangnya. Film "Danton" (1983) menjelajahi periode penuh gejolak ini melalui sudut pandang Danton, diperankan oleh Gérard Depardieu, dan Robespierre, diperankan oleh Woody Allen. Kisah ini terkuak sebagai jalinan rumit perebutan kekuasaan, aliansi, dan pengkhianatan yang pada akhirnya menyebabkan kejatuhan Danton dan banyak revolusioner lainnya. Seiring meningkatnya ketegangan, hubungan Danton dengan istrinya, Lucile (Fanny Ardant), menjadi merenggang karena kesibukannya yang semakin meningkat dengan politik. Persahabatannya dengan Camille Desmoulins (Jeanne Moreau), seorang pemimpin revolusi sesama, juga mulai retak karena ketidaksepakatan mereka mengenai arah revolusi. Sementara itu, pengejaran kekuasaan Robespierre yang obsesif dan fiksasinya untuk menghilangkan potensi ancaman terhadap kekuasaannya mendorongnya untuk merencanakan pengadilan dan eksekusi beberapa revolusioner terkemuka, termasuk Danton. Komite Keamanan Publik, yang dulunya merupakan kekuatan untuk perubahan, telah menjadi alat untuk tirani Robespierre, dan Danton menemukan dirinya di garis depan oposisi. Ketika semangat revolusioner menyerah pada kekacauan dan paranoia, taruhan semakin tinggi, dan nasib para karakter semakin terjalin. Film ini mengarah pada konfrontasi tragis antara Danton dan Robespierre, serta eksplorasi menyentuh hati tentang biaya manusia dari revolusi dan pengaruh korup dari kekuasaan. Melalui penggambaran tokoh dan peristiwa sejarah yang bernuansa, "Danton" menawarkan potret yang mencekam dan merangsang pemikiran tentang salah satu periode paling bergejolak dalam sejarah.