Dragon Ball Z: Bardock - Ayahnya Goku

Plot
Di tengah lanskap yang sunyi dan dilanda perang, Bardock, seorang prajurit Saiyan berpangkat rendah, berjalan melalui sisa-sisa dunia yang baru saja dia hancurkan. Misinya, atas perintah Frieza, adalah untuk membasmi penduduk planet di sudut jauh alam semesta. Bersama tim Saiyan lainnya, Bardock dengan brutal melaksanakan tahap akhir misi mereka, menghancurkan kantong-kantong perlawanan terakhir dan mengklaim kemenangan. Namun, tepat saat dia akan meninggalkan planet yang hancur itu, sesosok makhluk muncul dari bayang-bayang. Makhluk bijak dan renta - yang memiliki kemiripan luar biasa dengan planet itu sendiri - menyapa Bardock dengan peringatan yang bersifat profetik. Memanfaatkan energi misterius berbasis planet yang dikenal sebagai "Ki," makhluk ini menganugerahi Bardock dengan karunia luar biasa – kemampuan untuk melihat masa depan. Dia mengungkapkan kepada Bardock bahwa bangsanya sendiri berada di ambang kehancuran, yang diramalkan oleh pertempuran mengerikan yang akan datang di tangan Frieza, seorang panglima perang alien yang terkenal karena pembantaian tanpa ampun terhadap seluruh planet. Awalnya, Bardock menolak peringatan ini sebagai fantasi belaka, tidak yakin bagaimana menanggapinya dengan serius. Namun, saat dia mengingat tawaran keterlaluan dari Frieza kepadanya dan Saiyan lainnya – untuk menaklukkan dan menghancurkan dunia yang tak terhitung jumlahnya sebagai imbalan atas kekayaan dan kekuatan yang tak terbayangkan – firasat menghantui mengkristal di dalam dirinya. Rencana Frieza untuk membakar bangsa Saiyan dan akhirnya menemukan potensi Super Saiyan legendaris menjadi sangat jelas bagi Bardock. Beban pandangan ke depan membebani Bardock, yang sekarang dibebani oleh kesadaran yang tidak diinginkan tentang perannya dalam bencana yang sedang berlangsung. Putus asa untuk menyelamatkan bangsanya sendiri dari pembantaian yang menanti mereka, dia dengan panik berusaha untuk membunyikan alarm. Kegagalannya untuk meyakinkan Frieza tentang bahaya secara langsung, karena kekuatan dan kekuasaan yang dirasakan oleh Frieza, menggarisbawahi tekad Bardock yang tak henti-hentinya untuk melihat ini sampai selesai. Dengan rasa tujuan yang diperbarui, Bardock memulai perjalanan berbahaya untuk menemukan putranya, Kakarot, juga dikenal sebagai Goku, seorang pejuang Saiyan yang mudah dipengaruhi yang masa depannya tidak pasti. Percaya bahwa Kakarot mungkin memiliki potensi, bahkan jika hanya dalam bentuk kekuatan luar biasa, Bardock mengirim ingatan paling awal Kakarot yang diresapi dengan semangat bangsanya melalui transmisi psikis, menanamkan secercah harapan samar. Menemukan Kakarot dan keluarganya, para Gohanans, di Bumi, Bardock secara bertahap mengungkap secercah pemahaman mengenai asal-usul ikatan antara calon pejuang potensial ini, seorang bayi tanpa nama, yang hadiah awalnya tampaknya tumbuh semakin luar biasa hanya dalam beberapa hari. Saat hubungan mereka berkembang, mereka menghadapi pasukan musuh tanpa henti, yang akhirnya menyerah pada murka kampanye tanpa henti Frieza untuk melenyapkan tanda-tanda perlawanan apa pun. Menyaksikan dengan kagum dan kehancuran saat Frieza tanpa ampun melancarkan mantra kehancurannya, dengan sedikit harapan untuk campur tangan, keberadaan Bardock di planet Bumi ditentukan oleh kesedihan dan kekecewaan - hancur oleh kehilangan yang menghancurkan hampir setiap anggota keluarganya. Kehidupannya yang dulu riang kini dengan getir digantikan oleh ketakutan abadi.
Ulasan
Hope
An exhilarating and outrageously awesome new Dragon Ball Z OVA!!!
Harmony
Okay, here's an English translation that captures the humor and confusion of the original comment, while making sense in the context of the Bardock special: "Hang on a minute... if Bardock *had* traveled back in time and beaten Frieza's ancestor, then Frieza wouldn't have destroyed Planet Vegeta later on! This timeline stuff is a real head-scratcher... So, did Bardock just end up living happily ever after with the aliens on that Plant? Seems a bit anticlimactic!"
Asher
The Origin of the Saiyans
Aurora
From Goku's father, brother, and Vegeta, it's clear that Saiyans are inherently proud and arrogant. The reason Goku isn't like that is because he hit his head as a baby when he was sent to Earth, which turned him and his sons into the innocent, oblivious characters they are.
Eva
The sincerity is definitely there. It's much better than I expected as a rehash. The music, fights, and visuals are all quite good. However, this special completely subverts the established Dragon Ball world-building of the past decade or so! Bardock suddenly goes from a tragic, heroic figure to an ancestor of the Saiyans. Kakarot also leaps from being "the son of a low-class warrior who trained to become the strongest man in the universe" to "the heir of a pure Saiyan bloodline who trained to become the strongest man in the universe."
Rekomendasi
