Et Tu

Plot
Et Tu, Brute adalah film drama komedi gelap yang dirilis pada tahun 1970. Film ini terinspirasi oleh konsep "ketidakmasukakalan" Albert Camus dan berfungsi sebagai metafora bagi hancurnya kewarasan dalam menghadapi tekanan dan harapan masyarakat. Sutradara John Howard sedang mempersiapkan produksi panggung Julius Caesar karya William Shakespeare di teater lokal, dengan aktor utamanya, Norman Thayer, memberikan penggambaran karakter tituler yang agak biasa saja. Seiring berjalannya latihan, Howard semakin frustrasi dengan kurangnya keyakinan Thayer dalam peran tersebut. Dia mulai melihat adanya kesamaan antara tema-tema dalam Caesar dan kehidupannya sendiri, dan bagaimana nasib karakter tersebut mencerminkan perasaannya sendiri tentang pengkhianatan dan kekecewaan. Thayer, yang tidak menyadari kecemasan Howard, tampak lebih peduli dengan logistik produksi dan seluk-beluk naskah Shakespeare. Keadaan menjadi lebih buruk ketika Howard yakin bahwa Thayer meniru tingkah laku dan pola bicaranya sendiri di atas panggung, mengaburkan batas antara kenyataan dan pertunjukan. Saat cengkeraman sutradara pada kenyataan goyah, batas antara kehidupan pribadinya dan drama mulai menghilang. Dia mencampuradukkan hubungan pribadi dan pertemuannya dengan karakter dan peristiwa dari drama, yang semakin memperburuk kondisi mentalnya. Di tengah kekacauan ini, hubungan Howard dengan kolega dan aktornya mulai memburuk. Para pemain dan kru semakin khawatir tentang stabilitas sutradara, sementara Thayer terus fokus pada penampilannya dan persyaratan drama. Terlepas dari kekacauan di sekitarnya, komitmen Thayer pada perannya menjadi kekuatan yang tak terelakkan, menariknya lebih jauh ke dunia drama. Saat produksi mencapai klimaksnya, obsesi Howard dengan Julius Caesar mencapai titik demam. Dia mulai membayangkan drama tersebut sebagai cerminan dari kehidupannya sendiri, dengan karakter dan peristiwa yang berfungsi sebagai komentar yang menyimpang tentang pengalaman pengkhianatan dan kekecewaannya sendiri. Pengaburan batas antara kenyataan dan pertunjukan ini memuncak dalam serangkaian peristiwa surealis dan mengganggu, yang pada akhirnya mendorong kondisi mental Howard ke titik puncaknya. Sepanjang film, sutradara Peter Medak menggunakan campuran satir dan humor gelap untuk mengeksplorasi tekanan dan harapan yang diberikan pada seniman di industri hiburan. Dengan menarik kesejajaran antara tema-tema drama Shakespeare dan hancurnya kewarasan sutradara, Et Tu Brute menawarkan kritik pedas terhadap harapan masyarakat yang dapat mendorong individu menuju kegilaan dalam pengejaran ekspresi kreatif mereka.
Ulasan
Rekomendasi
