First They Killed My Father

First They Killed My Father

Plot

Di tengah salah satu periode tergelap dalam sejarah Kamboja, 'First They Killed My Father' adalah kisah yang memilukan dan pedih tentang ketahanan dan keinginan seorang gadis muda untuk bertahan hidup di bawah rezim brutal Khmer Merah. Disutradarai oleh Angelina Jolie, film ini didasarkan pada memoar tahun 2000 dengan nama yang sama oleh Loung Ung, seorang penyintas penjara S-21 yang terkenal. Film ini dibuka dengan Loung yang berusia lima tahun (diperankan oleh Sereyvath Mam), seorang gadis ceria dan polos yang tinggal bersama lima saudara kandungnya di sebuah rumah kecil di Phnom Penh, Kamboja. Ibu mereka, Bopha (diperankan oleh Phoeung Kompheak), adalah seorang wanita penyayang dan baik hati yang bekerja tanpa lelah untuk menghidupi anak-anaknya. Kebahagiaan keluarga itu berumur pendek, karena Khmer Merah, sebuah gerakan komunis radikal yang dipimpin oleh Pol Pot, dengan cepat menguasai negara itu pada tahun 1975. Janji Khmer Merah tentang masyarakat agraris yang mandiri dan masyarakat yang lebih setara untuk kelas pekerja pada awalnya menarik bagi banyak orang, tetapi segera menjadi jelas bahwa ideologi mereka berakar pada kebencian dan keinginan untuk mengendalikan total. Pemerintah baru, dengan kedok "reformasi agraria radikal," mulai membongkar infrastruktur, sekolah, dan rumah sakit negara. Orang-orang dari daerah perkotaan, seperti Phnom Penh, secara paksa dipindahkan ke daerah pedesaan untuk bekerja di perkebunan kolektif. Ketika kekacauan dan kepanikan menyebar, keluarga Ung terpisah, dan ibu mereka dikirim dengan sekelompok anak-anak. Panik dan ketakutan, Loung dan saudara-saudaranya yang lebih tua, Kim, Chou, dan suami Kim, Nary, ditinggalkan bersama bibi dan paman mereka. Ibu Loung mencoba meyakinkan mereka bahwa mereka akan segera bersatu kembali, tetapi kenyataannya jauh dari apa yang mereka harapkan. Ketika keluarga itu akhirnya bersatu kembali, mereka terpaksa melakukan perjalanan traumatis ke daerah pedesaan, di mana mereka bergabung dengan ribuan penduduk perkotaan lainnya. Kondisi hidup sangat buruk, dengan perumahan yang penuh sesak dan kekurangan makanan dan air yang parah. Chou, saudara kandung tertua kedua, tertular penyakit mematikan dan meninggal tak lama setelah kedatangan mereka, membuat keluarga itu hancur. Seiring hari berganti minggu, keluarga Ung menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan, termasuk kelaparan, penyakit, dan ancaman hukuman mati yang konstan. Rezim Pol Pot terkenal karena kebrutalannya, dan para tahanan sering dibawa pergi di tengah malam, tidak pernah terlihat lagi. Ketakutan dan ketidakpastian terasa, dan keluarga itu berjuang untuk bertahan hidup. Sementara itu, kakak perempuan Loung, Kim, dikirim untuk bekerja di sebuah pabrik, di mana dia menyaksikan kengerian rezim yang tak terkatakan. Para pekerja dipaksa bekerja selama berjam-jam dalam kondisi yang melelahkan, dan siapa pun yang berani mempertanyakan atau menentang pihak berwenang akan dikenakan hukuman berat. Judul film, "First They Killed My Father," mengacu pada peristiwa traumatis yang terungkap ketika Chhou, saudara lelaki yang tertular penyakit mematikan, dibawa pergi oleh Khmer Merah untuk mati. Kematiannya berfungsi sebagai pertanda apa yang akan datang, dan keluarga itu dibiarkan memungut kepingan-kepingan kehidupan mereka yang hancur. Seiring berjalannya waktu, Loung dan keluarganya berulang kali dipisahkan dan dipersatukan kembali, tetapi pengalaman mereka meninggalkan bekas yang tak terhapuskan pada jiwa mereka. Kepolosan Loung secara bertahap terkikis ketika dia menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh Khmer Merah. Ketahanan dan keberaniannya dalam menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan menjadikannya suar harapan dalam situasi yang tampaknya hampa. Penggambaran film tentang kebrutalan Khmer Merah sangat gamblang dan tanpa henti. Kejahatan rezim, yang mengakibatkan kematian sekitar 1,7 hingga 2,2 juta orang, sangat mencengangkan. Film ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat tentang bahaya kekuasaan yang tidak terkendali dan konsekuensi dahsyat dari rezim yang memprioritaskan ideologi di atas kehidupan manusia. Pada akhirnya, 'First They Killed My Father' adalah bukti kapasitas jiwa manusia untuk bertahan hidup dan ketahanan dalam menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan. Kisah Loung adalah pengingat yang menyadarkan akan perlunya mengakui dan belajar dari masa lalu, agar kita tidak melupakan pelajaran sejarah. Saat film berakhir, Loung, yang sekarang menjadi wanita muda, merenungkan pengalamannya, dan rasa sakit serta trauma yang masih membekas. Namun, dia juga menemukan harapan dan keinginan untuk membangun kembali hidupnya dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

First They Killed My Father screenshot 1
First They Killed My Father screenshot 2
First They Killed My Father screenshot 3

Ulasan