Frankenstein: Kisah Cinta
Plot
Frankenstein: Kisah Cinta adalah penceritaan ulang yang menawan dari novel klasik Mary Shelley, Frankenstein. Film ini mengikuti kisah Count Victor Frankenstein, seorang ilmuwan brilian dan ambisius yang terobsesi dengan gagasan menciptakan kehidupan melalui sains. Saat Frankenstein menyelami lebih dalam penelitiannya, ia semakin dikuasai oleh keinginannya untuk menciptakan kehidupan baru. Ia mengumpulkan bagian-bagian tubuh dari berbagai mayat dan menggunakannya untuk menciptakan makhluk yang bisa berpikir, merasa, dan bergerak sendiri. Makhluk ini dihidupkan melalui semburan listrik, dan Frankenstein awalnya sangat gembira dengan hasilnya. Namun, seiring berjalannya waktu, Frankenstein mulai menyadari bahwa ciptaannya bukanlah sekadar binatang buas tanpa pikiran, melainkan makhluk hidup yang bernapas, dengan pikiran, perasaan, dan keinginan. Makhluk tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Adam, mulai belajar dan beradaptasi dengan kecepatan luar biasa, tetapi ia juga semakin terisolasi dan kesepian. Ketika hubungan Frankenstein dengan orang lain mulai memburuk karena keasyikannya dengan Adam, sang ilmuwan mulai mempertanyakan apakah ia telah melakukan hal yang benar dalam menciptakan kehidupan. Ia terpecah antara cintanya pada ciptaannya dan ketakutannya akan potensi kekuatan destruktifnya. Sementara itu, sebuah subplot romantis berkembang saat Frankenstein jatuh cinta pada seorang wanita bernama Elizabeth. Namun, cinta mereka terancam oleh kehadiran makhluk itu, yang memicu serangkaian peristiwa tragis yang pada akhirnya membawa pada konsekuensi yang menghancurkan. Pada intinya, Frankenstein: Kisah Cinta mengeksplorasi tema penciptaan dan tanggung jawab. Apakah secara moral dapat dibenarkan bagi para ilmuwan untuk bermain Tuhan dan menciptakan kehidupan baru? Apa implikasi dari tindakan tersebut terhadap masyarakat dan individu? Narasi film ini didorong oleh serangkaian pertanyaan yang menyentuh hati dan memprovokasi pemikiran, serta visual yang menakjubkan dan alur cerita mencekam yang akan membuat penonton terpikat hingga akhir. Pada akhirnya, Frankenstein: Kisah Cinta adalah eksplorasi kuat tentang kondisi manusia, yang mengajak kita untuk mempertimbangkan apa artinya hidup dan apakah kita memiliki hak untuk mengendalikan penciptaan kehidupan baru.
Ulasan
Paola
"Frankenstein: A Love Story" is a poignant take on the classic tale, exploring the blurred lines between creation and creator. The monster, born from the count's obsessive quest for life, raises profound questions about the essence of soul and humanity. As the creature navigates its existence, the film delves into the complexities of identity, acceptance, and what it means to be alive. A thought-provoking and hauntingly beautiful adaptation that reinvigorates the timeless classic.
Everett
In 'Frankenstein: A Love Story', the bold yet terrifying creation of life sparks intense curiosity and inquiry. The monster, though formed from the deceased, holds an uncanny allure that transcends the realm of mere mortality. Does it possess a soul, or is it simply a hollow shell born from human arrogance? The movie walks a fine line between beauty and horror, forcing viewers to confront the ultimate question: what does it mean to be human?