Green Room

Green Room

Plot

Dalam film thriller penuh ketegangan dan beroktan tinggi, Green Room, penulis-sutradara Jeremy Saulnier merajut kisah mencekam tentang bertahan hidup, identitas, dan garis kabur antara baik dan jahat. Film ini berpusat pada sebuah band punk rock, The Ain't Rights, yang menemukan skenario gelap dan menyeramkan di sebuah bar skinhead terpencil di Pacific Northwest. Band ini, yang terdiri dari vokalis Pat yang diperankan oleh Anton Yelchin, drummer Joe, bassis Rick, gitaris Tiger, dan pendatang baru Amish, telah melakukan tur keliling negeri, bermain di depan kerumunan kecil dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini adalah keberadaan yang melelahkan, tetapi mereka didorong oleh hasrat mereka untuk musik dan rasa pemberontakan melawan arus utama. Setelah pertunjukan yang sangat tidak inspiratif, mereka menerima tawaran manggung di bar Clearview setempat, yang terletak jauh di dalam hutan. Bar ini adalah pusat komunitas skinhead setempat, dan begitu band naik ke panggung, menjadi jelas bahwa kehadiran mereka tidak diterima dengan baik. Kerumunan itu bermusuhan, dan band tersebut disambut dengan campuran ejekan, hinaan, dan bahkan ancaman. Seiring berjalannya malam, ketegangan meningkat, dan band memberikan penampilan yang menantang dan gaduh. Tepat ketika mereka akan menyelesaikan penampilan mereka, tindakan kekerasan brutal terjadi di belakang panggung. Seorang pelanggan Afrika-Amerika dipukuli dengan kejam oleh sekelompok skinhead, dan band itu terjebak dalam baku tembak. Dalam kekacauan yang terjadi, band dipaksa untuk membantu manajer bar, Darcy Banker, membersihkan dampak serangan itu. Menjadi jelas bahwa Darcy bukan hanya pemilik bar sederhana tetapi individu yang penuh perhitungan dan kejam yang tidak akan berhenti untuk melindungi kepentingannya. Saat para anggota band mencoba melarikan diri, mereka mendapati diri mereka terperangkap di bar, tanpa jalan keluar yang jelas. Darcy, bersama dengan tangan kanannya, Guy Deffell, dan sekelompok skinhead bersenjata berat, tidak akan berhenti untuk membungkam mereka dan menutupi kejahatan tersebut. Band harus menggunakan semua akal dan sumber daya mereka untuk bertahan hidup malam itu dan keluar hidup-hidup. Penampilan dalam Green Room mentah dan intens, dengan penampilan menonjol dari Anton Yelchin sebagai Pat, vokalis band. Yelchin menghadirkan kerentanan dan intensitas pada peran tersebut, menyampaikan keputusasaan dan ketakutan yang mencengkeram band saat mereka berjuang untuk bertahan hidup. Sinematografi film ini sangat tajam dan tanpa kompromi, menangkap suasana kumuh dan bobrok dari bar skinhead dan hutan terpencil yang mengelilinginya. Ketegangan dibangun perlahan, saat band semakin menyadari bahaya yang mengintai mereka, dan kekerasan yang mengintai tepat di bawah permukaan. Salah satu aspek Green Room yang paling mencolok adalah eksplorasinya yang bernuansa tentang kelompok kebencian dan ideologi mereka. Sementara penggambaran film tentang skinhead tidak kenal kompromi dan tanpa ampun, film ini juga mengakui kompleksitas masalah ini dan area abu-abu yang sering ada dalam kelompok ekstremis. Darcy, diperankan dengan intensitas yang mengerikan oleh Patrick Stewart, adalah karakter yang digambarkan dengan ahli yang mewujudkan kontradiksi kelompok kebencian. Di permukaan, dia adalah individu yang karismatik dan persuasif, tetapi seiring berjalannya film, menjadi jelas bahwa dia didorong oleh campuran rasisme, oportunisme, dan narsisme yang bengkok. Guy, diperankan oleh Macon Blair, adalah sosok yang lebih penuh teka-teki, yang motivasinya lebih tidak jelas dan lebih kompleks. Dia adalah produk dari budaya kelompok kebencian yang sama dengan Darcy, tetapi kesetiaannya diuji ketika taruhannya semakin tinggi. Interaksi band dengan skinhead tegang dan tidak terduga, sering kali mengarah ke humor gelap dan ironi. Ada rasa klaustrofobia dan keputusasaan yang terbangun di sepanjang film, saat para anggota band menyadari bahwa mereka terjebak dalam mimpi buruk yang mungkin tidak akan pernah mereka sadari. Di babak terakhirnya, Green Room menjadi kisah kelangsungan hidup yang mengerikan dan intens, saat band berjuang untuk hidup mereka melawan rintangan yang tampaknya tidak dapat diatasi. Klimaks film ini bersifat visceral dan menggugah pikiran, mengajukan pertanyaan tentang sifat kekerasan, kebencian, dan prasangka. Pada akhirnya, Green Room muncul sebagai film thriller yang mencekam dan tepat waktu yang menantang penontonnya untuk menghadapi aspek yang lebih gelap dari sifat manusia. Ini adalah film yang akan membuat penonton berada di ujung kursi mereka, mempertanyakan kemudahan dengan mana kekerasan dapat meletus dan kesulitan untuk menghindari konsekuensinya. Tonton Green Room untuk pengalaman yang mendebarkan dan mengganggu.

Green Room screenshot 1
Green Room screenshot 2
Green Room screenshot 3

Ulasan