Hamilton

Hamilton

Plot

Alexander Hamilton, salah satu bapak pendiri Amerika, lahir dari kekacauan New York abad ke-18. Orang tuanya, Rachel Faucett dan James Hamilton, bertemu di kota pelabuhan St. Croix, sebuah koloni Denmark, di mana mereka adalah bagian dari komunitas pedagang, petani, dan budak yang beragam. Ayahnya meninggalkan keluarganya, meninggalkan Rachel dan Alexander muda untuk mengurus diri mereka sendiri. Terlepas dari keadaan yang menantang ini, kecerdasan dan kecerdikan Alexander membuatnya mendapatkan tempat di King's College, tempat ia meraih gelar sarjana dan mengembangkan kecintaan yang mendalam pada kemerdekaan Amerika dan keinginan untuk merdeka. Namun, keputusannya untuk menghadiri King's College menempatkannya pada jalan yang berlawanan dengan orang tuanya, terutama ibunya, yang tidak menyetujui kecenderunganEpiskopalian yang ketat di sekolah tersebut. Selama waktu ini, hubungan Alexander dengan Eliza Schuyler Hamilton berkembang, dan mereka akhirnya menikah pada tahun 1780. Keluarga Schuyler, seperti banyak keluarga kaya lainnya, sangat bersemangat tentang perjuangan Amerika dan percaya pada gagasan kemerdekaan Amerika dari pemerintahan Inggris. Alexander, dengan kepribadiannya yang berapi-api, kecerdasan, dan ambisi, dengan cepat menjadi tokoh kunci dalam lingkaran sosial mereka. Pada tahun 1775, Alexander tiba di markas besar Tentara Kontinental di Cambridge, Massachusetts, dan bertemu Jenderal George Washington, yang kemudian menjadi mentor dan teman dekatnya. Keterampilan Alexander sebagai penulis dan ahli strategi menarik perhatian Washington, yang menunjuknya sebagai ajudan. Ini menandai awal dari kebangkitan Alexander yang luar biasa. Selama waktunya sebagai ajudan Jenderal Washington, Alexander memainkan peran penting dalam kemenangan Tentara Kontinental di Trenton dan Princeton, mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari rekan-rekannya. Keterampilan menulisnya, terutama kemampuannya untuk membuat pidato dan esai yang kuat dan persuasif, juga menarik perhatian Kongres Kontinental. Kontribusi Alexander yang paling signifikan selama periode ini adalah perannya dalam menyusun Federalist Papers yang berpengaruh, sebuah kumpulan esai yang mengadvokasi pemerintahan federal yang kuat dan ratifikasi Konstitusi Amerika Serikat. Dia, bersama dengan James Madison dan John Jay, berpendapat bahwa sistem pemerintahan federal diperlukan agar Amerika Serikat dapat berkembang dan makmur. Pada tahun 1787, Alexander menikahi Elizabeth Schuyler, dan pernikahannya ditandai dengan cinta, dukungan timbal balik, dan komitmen yang semakin dalam satu sama lain. Sepanjang hidupnya, hubungan Alexander dengan istrinya, Eliza, adalah sumber kekuatan, dan dia terbukti menjadi mitra yang tak ternilai harganya, mendukungnya melalui suka dan duka. Pada tahun-tahun berikutnya, bintang Alexander terus bersinar saat ia mengambil berbagai peran, termasuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pertama di bawah Presiden Washington. Sebagai pemimpin keuangan negara, Alexander bekerja tanpa lelah untuk mendirikan bank nasional, sistem tarif dan pajak, dan sistem keuangan yang sehat. Terlepas dari banyak prestasinya, warisan Alexander dirusak oleh kontroversi seputar duel dengan Aaron Burr. Saat ketegangan meningkat, ambisi Burr dan dendam lama terhadap Alexander memuncak dalam duel yang terjadi pada 11 Juli 1804. Alexander, bertekad untuk membela kehormatannya dan reputasi istrinya, Eliza, memilih untuk terlibat dalam duel dengan Burr. Tragisnya, duel itu berakhir dengan kematian tragis Alexander di tangan Aaron Burr. Kematian Alexander yang terlalu dini mengejutkan bangsa, dan Eliza ditinggalkan untuk merawat anak-anak mereka dan melestarikan warisan suaminya. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mempromosikan tulisan-tulisannya, mengumpulkan makalahnya, dan berjuang agar ingatannya diakui. Usahanya pada akhirnya mengarah pada pengakuan Alexander sebagai salah satu bapak pendiri Amerika terhebat. Pada tahun-tahun setelah kematian Alexander, bangsa Amerika terus tumbuh dan berkembang, dengan banyak individu dan institusi mengambil inspirasi dari visinya untuk Amerika yang bersatu. Cinta, dedikasi, dan ketekunan Eliza Schuyler Hamilton dalam melestarikan ingatan suaminya memastikan bahwa kisah Alexander yang luar biasa tidak akan dilupakan. Musikal ini, sebuah adaptasi dari biografi Ron Chernow 'Alexander Hamilton,' menangkap drama, semangat, dan kompleksitas kehidupan dan zaman Alexander Hamilton, serta dampak mendalam yang ia berikan dalam membentuk Amerika menjadi bangsa seperti sekarang ini. Pencipta acara tersebut, Lin-Manuel Miranda, Thomas Kail, dan lainnya, telah menjalin narasi yang membawa penonton dalam perjalanan cinta, ambisi, dan sejarah Amerika yang mendebarkan.

Hamilton screenshot 1
Hamilton screenshot 2
Hamilton screenshot 3

Ulasan

Rekomendasi