High and Low

Plot
High and Low, yang disutradarai oleh Akira Kurosawa, adalah film drama Jepang tahun 1963 yang menggali kompleksitas kekayaan, kekuasaan, dan moralitas. Film ini adalah adaptasi dari novel Edmund Odéa Shaefer 'King's Ransom' dan novel Ed McBain 'King's Ransom' tidak digunakan, melainkan novel Jepang berjudul 'Purgeru' karya Goro Taniguchi yang tidak digunakan, namun, secara lepas didasarkan pada 'King's Ransom', film ini menceritakan kisah Kingo Gondo, seorang pengusaha kuat yang diperankan oleh Toshiro Mifune, yang menjalankan sebuah perusahaan besar. Kisah dimulai dengan Gondo menghadiri pesta Tahun Baru di Tokyo, di mana sopirnya, Ishii, memberinya hadiah - pedang Jepang langka dan mahal. Adegan beralih ke sekelompok preman, yang dikenal sebagai Black Lizards, yang menculik putra sopir, Iwabuchi, karena salah identitas. Mereka menuntut tebusan satu juta yen sebagai ganti dari pengembalian anak laki-laki itu dengan selamat. Gondo mengetahui kebenaran dan terkejut dengan keberanian Black Lizards. Geng itu dipimpin oleh seorang pemimpin kejam bernama Muraoka, yang tidak akan berhenti untuk mencapai tujuannya. Saat Gondo bekerja tanpa lelah untuk mengamankan pembebasan Iwabuchi, ia mulai mempertanyakan moralitas tindakannya sendiri. Dia berasal dari latar belakang kaya dan selalu memprioritaskan urusan bisnisnya di atas hubungan pribadinya. Pengalaman dengan Black Lizards membuatnya melihat dunia dalam sudut pandang yang berbeda. Sementara itu, kehidupan Gondo sendiri berada dalam kekacauan. Dia berada di tengah perebutan kekuasaan untuk mengambil alih perusahaannya, yang menghadapi kesulitan keuangan. Lawan-lawannya, yang dipimpin oleh mantan teman dan saingannya, Yagami Rensuke, tidak akan berhenti untuk mendapatkan kendali. Alur cerita semakin rumit ketika Black Lizards mengancam akan membunuh Iwabuchi kecuali tuntutan mereka dipenuhi. Gondo mendapati dirinya terjebak dalam jaring buatannya sendiri. Dia terpaksa membuat pilihan sulit yang menempatkan kepentingan bisnisnya bertentangan dengan nilai-nilai pribadinya. Ketika situasi mencapai titik didih, Gondo mulai melihat orang-orang di sekitarnya dalam sudut pandang yang berbeda. Dia mulai mempertanyakan hakikat kekayaan dan kekuasaan yang sebenarnya. Film ini dikenal karena penceritaannya yang tidak linier, yang menambah kerumitan alur cerita. Kurosawa dengan ahli menjalin berbagai alur cerita, menciptakan rasa tegang dan mendesak. Gaya visual film ini juga sama mengesankannya, dengan sinematografer Asakazu Nakai menangkap realisme keras Jepang pasca-perang. Toshiro Mifune memberikan penampilan yang kuat sebagai Gondo, membawa kedalaman dan nuansa pada karakternya. Peningkatannya memukau dan menyayat hati, karena gejolak batin Gondo terasa di sepanjang film. Akira Terao, yang berperan sebagai Iwabuchi, juga mengesankan dalam waktu layarnya yang terbatas. Sepanjang film, Kurosawa mengajukan pertanyaan-pertanyaan menggugah pikiran tentang hakikat moralitas dan keadilan. Apakah dapat diterima untuk memprioritaskan keuntungan pribadi di atas penderitaan orang lain? Bagaimana kita bisa merekonsiliasi tindakan kita dengan nilai-nilai kita? High and Low melontarkan pertanyaan-pertanyaan ini dan tidak menawarkan jawaban mudah, yang membuat penonton merenungkan kompleksitas kondisi manusia. Saat cerita terungkap, menjadi jelas bahwa hadiah sebenarnya bukanlah tebusan, tetapi penebusan Gondo sendiri. Akankah dia keluar dari cobaan ini sebagai orang yang berubah, atau akankah dia kembali ke cara lamanya? High and Low adalah film yang membekas lama setelah kredit diputar, yang membuat penonton bergulat dengan konsekuensi kekuasaan dan moralitas.
Ulasan
Rekomendasi
