Identitas
Plot
Saat hujan mengguyur tanpa henti, sekelompok pelancong lelah tiba di motel terpencil, mencari perlindungan dari malam yang penuh badai. Pemilik tempat itu, Bob, menyambut mereka dengan senyum hangat, tetapi keramahannya berumur pendek. Saat badai mengamuk, para tamu mulai menyadari bahwa mereka terjebak bersama, dipaksa untuk menghadapi ketakutan dan rasa tidak aman mereka yang terdalam. Seiring berjalannya waktu, para pelancong mulai memperhatikan kejadian aneh di sekitar motel. Pintu berderit terbuka, dan bisikan menakutkan tampaknya datang dari suatu tempat dan ke mana-mana sekaligus. Ketegangan meningkat saat mereka mencoba memahami peristiwa yang meresahkan ini, hanya untuk menemukan bahwa salah satu di antara mereka tidak seperti yang mereka klaim. Edgar, seorang tamu yang tampaknya ramah, menjadi semakin paranoid, yakin bahwa dia sedang diintai oleh seorang pembunuh. Klaimnya awalnya disambut dengan skeptisisme, tetapi segera, kelompok itu mulai mengalami pembunuhan aneh dan mengerikan. Saat jumlah mayat meningkat, para penyintas menyadari bahwa Edgar mungkin ada benarnya. Saat badai mereda, identitas asli para tamu mulai terungkap, mengungkapkan rahasia dan kebohongan yang tersembunyi di bawah permukaan. Batas antara realitas dan fantasi kabur, membuat penonton mempertanyakan apa yang nyata dan apa yang hanya produk dari paranoia mereka sendiri. Dengan akhir yang penuh kejutan dan pembangunan ketegangan yang luar biasa, Identitas dengan ahli menjalin unsur-unsur horor, misteri, dan thriller psikologis untuk menciptakan perjalanan mendebarkan yang akan membuat penonton tetap berada di tepi kursi mereka sampai akhir.
Ulasan
Mia
The isolated motel setting in *Identity* expertly captures the paranoia and desperation of strangers trapped by a storm. As the killer's motives twist into something darker, the film probes the fragile lines between trust and suspicion among the victims. It’s a masterclass in tension, leaving you to ponder how far you’d go to survive.