Jungle Cruise

Plot
Tahun 1916, dan dunia berada di ambang kekacauan. Perang Dunia I berkecamuk di seluruh Eropa, dan Amerika Serikat baru saja memasuki konflik tersebut. Di tengah kekacauan ini, rasa petualangan dan eksplorasi masih bertahan, terutama di ranah ilmu pengetahuan. Di tengah latar belakang inilah Dr. Lily Houghton, seorang ahli botani yang brilian dan bersemangat, memulai perjalanan berbahaya menyusuri Sungai Amazon untuk mencari 'Pohon Kehidupan' yang legendaris. Berbekal pikiran yang tajam dan kecerdasan yang cepat, Lily bertekad untuk menemukan pohon kuno, yang dia yakini menyimpan rahasia ramuan kuat yang dapat menyembuhkan luka yang paling parah sekalipun. Pencariannya tidak hanya didorong oleh rasa ingin tahu ilmiah tetapi juga oleh keinginan untuk menggunakan penemuannya sebagai sarana untuk mengubah jalannya sejarah. Saat dia bersiap untuk memulai perjalanannya, Lily berselisih dengan Kerajaan Inggris, yang telah lama berusaha untuk mengklaim wilayah Amazon untuk dirinya sendiri. Dia menolak gagasan bahwa Amazon hanyalah 'beban orang kulit putih', alih-alih mengadvokasi hak dan pelestarian masyarakat adat di wilayah tersebut. Di sinilah Lily bertemu dengan Frank Wolff yang penuh teka-teki, seorang kapten kapal yang karismatik dan jenaka yang telah bertahun-tahun menavigasi perairan Sungai Amazon yang berbahaya. Frank awalnya ragu untuk menerima Lily sebagai penumpang, karena dia mencurigai bahwa dia hanyalah pelindung kaya lain yang melihat Amazon tidak lebih dari sekadar taman bermain untuk kesenangan mereka. Terlepas dari keraguannya, Frank tertarik pada rasa tekad dan petualangan Lily, dan akhirnya setuju untuk membawanya dalam perjalanan berbahaya menyusuri sungai. Saat mereka berangkat, mereka bergabung dengan awak kecil, termasuk mualim satu yang tangguh dan setia, veteran perang Spanyol-Amerika, Herb. Sepanjang jalan, Frank berbagi kisah petualangan masa lalunya, mengungkapkan kehidupan yang penuh bahaya, risiko, dan pemberontakan. Bersama-sama, Lily dan Frank menghadapi banyak rintangan, termasuk jeram yang berbahaya, makhluk berbisa, dan pemburu harta karun saingan. Kelompok terakhir dipimpin oleh Duke Talbot yang sangat ambisius, seorang prajurit kejam yang bertekad untuk mengklaim Pohon Kehidupan untuk dirinya sendiri dan menggunakan kekuatannya untuk memajukan ambisi militernya sendiri. Saat mereka menavigasi perairan Amazon yang terus berubah, Lily dan Frank mendapati diri mereka dalam situasi yang semakin berbahaya. Dari kurungan gua yang berbadai hingga bahaya satwa liar berbahaya di hutan, keduanya harus menggunakan semua akal dan akal mereka untuk bertahan hidup. Sepanjang perjalanan mereka, Lily dan Frank terlibat dalam serangkaian gurauan yang menawan dan jenaka, menunjukkan hubungan dan kasih sayang mereka yang berkembang satu sama lain. Terlepas dari bentrokan awal mereka, mereka mulai menyadari bahwa mereka memiliki hubungan yang dalam dan saling menghormati satu sama lain. Saat mereka mendekati tahap akhir pencarian mereka, Lily dan Frank bertemu dengan sisa-sisa peradaban kuno yang tersembunyi jauh di dalam hutan. Mereka menemukan mural yang rumit dan kuil tersembunyi, masing-masing mengisyaratkan keberadaan Pohon Kehidupan dan hubungannya dengan 'Tanah Tanpa Nama' yang mistis. Perjalanan mereka memuncak dalam konfrontasi terakhir yang mendebarkan dengan Duke Talbot dan krunya. Lily dan Frank harus menggunakan semua keterampilan dan pengetahuan mereka untuk mengakali dan mengalahkan kelompok saingan, sambil berpacu dengan waktu untuk menemukan Pohon Kehidupan dan mengklaim rahasianya. Akhirnya, penemuan Lily tentang Pohon Kehidupan merevolusi bidang kedokteran, membawa harapan bagi dunia yang terkoyak oleh konflik dan penderitaan. Saat dia kembali ke peradaban sebagai pahlawan, pengalamannya di Amazon telah mengubahnya secara mendalam – menanamkan padanya apresiasi baru terhadap kekuatan dan kerapuhan alam, serta hubungan yang lebih dalam dengan orang-orang dan budaya di wilayah dunia yang kurang dikenal. Bagi Frank, perjalanan ini mewakili penebusan pribadi, yang telah mengubahnya dari seorang kapten kapal sederhana menjadi pahlawan petualangan dan eksplorasi. Kembalinya Lily dan Frank yang gemilang mengakhiri perjalanan epik yang penuh dengan lika-liku, dan momen bahaya dan kegembiraan yang tak terhitung jumlahnya – berfungsi sebagai bukti ikatan yang tak terpatahkan antara dua sahabat yang tidak mungkin yang terjalin di jantung hutan.
Ulasan
Raelynn
Absolutely love those two! I'm stoked for this! Emily Blunt has this awesome, spirited vibe, especially clear in "Edge of Tomorrow." Always thought she would have been the perfect Captain Marvel.
Lydia
Personally, I really enjoyed it. I've been looking forward to it for so long, and such a great cast didn't disappoint. It's a typical Dwayne Johnson-style comedy movie, a lighthearted, humorous, and slightly old-fashioned family-friendly adventure. The soundtrack is especially great. Also, Emily Blunt is forever my goddess, and I thoroughly enjoyed the whole movie.
Edward
Oh my gosh, that was a blast! It's like "The Mummy" with the leads channeling their inner Jackie Chan in a wild action-adventure comedy. The story might be a bit familiar, but it's so much fun and full of energy. The visuals and pacing are top-notch, and you can definitely feel the theme park ride inspiration with that exciting, quest-like feel. Maybe it's because these kinds of purely entertaining Hollywood movies have become rarer lately, but I genuinely had a great time watching this. I'm really hoping to see these two embark on another adventure together!
Thiago
Emily Blunt is absolutely radiant. We're definitely seeing fewer and fewer purely entertaining adventure films these days, so it's a real treat to catch one like this every now and then.
Austin
Reminiscent of "The Mummy" and "Pirates of the Caribbean" series, "Jungle Cruise" is a family-friendly adventure. It's quite original how they've woven such an intricate story from a simple amusement park ride. Each character is given ample time to establish their background. The casting is well-suited. There are perhaps a few too many snakes. The CGI animal effects are a little too obvious at times.
Rekomendasi
