Tanah dan Kebebasan

Plot
David Carr, seorang pria muda yang kecewa dan menganggur, semakin tidak puas dengan kondisi ekonomi dan sosial yang mengerikan di Inggris tahun 1930-an. Merasa terjebak dan tidak berdaya, ia tertarik pada cita-cita komunisme, berharap bahwa revolusi di Spanyol akan membawa masyarakat yang lebih adil dan setara. Ketika Perang Saudara Spanyol meletus pada tahun 1936, Carr melihat kesempatan untuk mengambil tindakan dan bergabung dengan POUM (Partido Obrero de Unificación Marxista), sebuah milisi sayap kiri yang menentang kaum Nasionalis fasis dan Partai Komunis yang dipimpin Stalin. Keputusan Carr untuk berjuang untuk pihak Republik didorong oleh keyakinan ideologisnya bahwa kelas pekerja harus bangkit melawan kekuatan kapitalisme yang menindas. Saat ia bersiap untuk berangkat ke Spanyol, istrinya yang orang Inggris, Lily, mencoba untuk menasihatinya, khawatir akan keselamatan dan kesejahteraannya. Terlepas dari kekhawatirannya, Carr merasa bahwa tindakannya akan membuat perbedaan dan membentuk sejarah. Ia berangkat ke Spanyol, penuh dengan idealisme dan optimisme, tetapi juga tidak menyadari jaring politik dan kepribadian yang kompleks yang akan menentukan pengalamannya. Ketika Carr tiba di Spanyol, ia diperkenalkan kepada sekelompok sukarelawan yang juga datang untuk berjuang demi Republik. Di antara mereka adalah seorang anarkis muda Spanyol, Jaime, yang menjadi teman dekat dan orang kepercayaan. Saat mereka memulai pelatihan, Carr belajar tentang kerasnya kenyataan perang: baris-berbaris yang melelahkan, tembakan tanpa henti, dan kehilangan kawan. Terlepas dari kesulitan, ia tetap bertekad untuk memainkan perannya dalam revolusi, percaya bahwa pengorbanan mereka akan berperan penting dalam membentuk masa depan Spanyol yang lebih baik. Saat perang semakin intensif, Carr menyaksikan kekacauan dan kebingungan yang mencengkeram tentara Republik. Ia menjadi semakin frustrasi dengan kurangnya disiplin dan perencanaan, yang memungkinkan kaum Nasionalis untuk mendapatkan pijakan. Pada saat yang sama, Carr mulai menemukan bukti pengkhianatan yang mengakar di dalam POUM dan gerakan Republik yang lebih luas. Partai Komunis yang dipimpin Stalin, yang awalnya mendukung Republik, mulai menjalankan kendalinya, menekan suara-suara oposisi dan membungkam para kritikus. Kecurigaan Carr terkonfirmasi ketika ia menemukan bahwa Partai Komunis telah menyusup ke POUM, menggunakan agen untuk memanipulasi dan mengendalikan milisi. Pemimpin POUM, termasuk pemimpin yang karismatik dan berprinsip, Andrés Nin, menjadi sasaran untuk dieliminasi, baik melalui pemenjaraan atau pembunuhan. Carr menyadari bahwa kaum Stalinis lebih tertarik untuk memajukan kepentingan mereka sendiri daripada berjuang untuk rakyat Spanyol. Saat perang berkecamuk, Carr menjadi yakin bahwa koalisi Republik berada di ambang kehancuran. Kaum Stalinis, dengan taktik kejam dan kekakuan ideologis mereka, telah merusak potensi revolusi untuk perubahan sosial. Cita-cita anarkis dan kolektivis POUM, yang pernah menginspirasi harapan dan antusiasme, secara sistematis ditekan demi kendali terpusat dan otoritas negara. Kekecewaan Carr menjadi sepenuhnya ketika ia mengetahui nasib tragis Andrés Nin, yang telah ditangkap dan dibunuh oleh pasukan yang dipimpin Stalin. Eksekusi Nin berfungsi sebagai simbol kegagalan revolusi dan pengkhianatan cita-citanya. Carr menyadari bahwa rakyat Spanyol telah ditolak kesempatan untuk membentuk takdir mereka sendiri, dan bahwa perang telah dibajak oleh kekuatan eksternal dengan agenda mereka sendiri. Saat perang berakhir dengan kekalahan bagi Republik, Carr terpaksa menghadapi realitas kenaifannya sendiri. Ia datang ke Spanyol dengan visi revolusi dan perubahan sosial yang sederhana dan idealis. Sebaliknya, ia menemukan jaring rumit perebutan kekuasaan, perselisihan ideologis, dan penderitaan manusia. Film berakhir dengan kepulangan Carr ke Inggris, seorang pria yang berubah dan kecewa, terluka oleh realitas brutal perang dan politik. Matanya, yang dulunya penuh dengan idealisme dan harapan, sekarang mencerminkan pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas dan kontradiksi sejarah manusia.
Ulasan
Rekomendasi
