Bertemu dengan Para Spartan
Plot
Bertemu dengan Para Spartan adalah film parodi tahun 2008 yang menyindir film sejarah klasik, 300. Disutradarai oleh Jason Friedberg dan Aaron Seltzer, film ini menceritakan kisah Leonidas (Sasha Barrese), raja Sparta yang tak kenal takut, yang memimpin sekelompok kecil prajurit dalam pertempuran melawan Kekaisaran Persia yang perkasa. Film ini dibuka dengan Leonidas, mengenakan helm berambut singa ikoniknya dan kilt kulit, mengumpulkan 300 Spartan-nya untuk mempertahankan negara kotanya melawan invasi Persia. Namun, alih-alih menjadi penggambaran serius tentang peperangan kuno, Bertemu dengan Para Spartan mengambil pendekatan lucu dengan melebih-lebihkan absurditas perang. Kelompok prajurit Leonidas yang compang-camping mencakup berbagai karakter eksentrik, termasuk seorang pria yang hanya ada di sana karena dia kalah taruhan, seorang Spartan yang mengira dirinya adalah ayam, dan yang lain yang bersikeras mengenakan jubah ke pertempuran. Bangsa Persia, yang dipimpin oleh Raja Xerxes (Travis West), tidak kalah konyolnya, menampilkan jajaran penjahat yang berlebihan, termasuk bentuk pengendara sepeda motor kerangka Ghost Rider (Matthew Lillard). Saat kedua pasukan bentrok, Leonidas dan Spartan-nya menghadapi serangkaian prajurit Persia yang kikuk, dari Centurion yang sangat kikuk hingga Generalissimo yang sangat tidak kompeten. Sementara itu, penasihat Xerxes, seorang peramal yang jenaka (Jim Piddock), memberikan komentar sinis tentang pertempuran yang sedang berlangsung. Sepanjang film, Bertemu dengan Para Spartan sangat bergantung pada referensi budaya populer, memparodikan segala sesuatu mulai dari The Matrix dan Braveheart hingga Star Wars dan The Lord of the Rings. Humor film ini sebagian besar didasarkan pada kesediaannya untuk mengejek dirinya sendiri, mengakui absurditas peperangan kuno dan sifat berlebihan dari film-film sejarah epik. Pada akhirnya, Bertemu dengan Para Spartan adalah komedi ringan dan tidak sopan yang tidak menganggap dirinya terlalu serius. Meskipun mungkin bukan penceritaan sejarah yang serius, pesona konyol dan humor kurang ajar film ini menjadikannya tontonan yang menghibur bagi penggemar film parodi.