Sekaranglah Saatnya yang Tepat

Plot
Tessa Scott (diperankan oleh Dakota Fanning), seorang remaja sekolah menengah, didiagnosis menderita leukemia, bentuk kanker yang langka dan agresif yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhnya. Meskipun sakit, Tessa tetap optimis, kualitas yang menjadi kekuatannya yang terbesar sepanjang perjuangannya. Dalam upaya untuk memanfaatkan sebagian besar sisa waktunya, Tessa mulai mencapai berbagai tujuan dan pengalaman yang telah dia tunda hingga kemudian dalam hidupnya. Saat kesehatan Tessa mulai memburuk, dia mulai menyusun daftar hal-hal yang ingin dia lakukan sebelum waktunya habis. Daftar keinginannya mencakup perjalanan darat ke pantai, mabuk, dan, yang paling penting, kehilangan keperawanannya. Yang terakhir ini sangat penting bagi Tessa, yang ingin menikmati pengalaman penting ini meskipun bergumul dengan ketakutan dan ketidakpastian akan kematiannya yang akan segera terjadi. Namun, keputusan Tessa untuk kehilangan keperawanannya tidak dianggap enteng oleh orang-orang di sekitarnya. Ibunya (diperankan oleh Jeri Ryan) awalnya ragu-ragu, mengingat usia dan kesehatan Tessa yang rapuh. Ayahnya (diperankan oleh Aki Scott), di sisi lain, mencoba untuk mendukung tetapi pada akhirnya berjuang dengan kemampuannya untuk melepaskan dan membiarkan putrinya mengalami kehidupan yang ingin dia jalani. Sementara itu, sahabat Tessa, Zoey (diperankan oleh Elle Fanning) memberinya rasa normal dan keakraban, meskipun dia sendiri tidak yakin tentang niat Tessa dan potensi konsekuensi dari keputusannya. Masuklah Adam, seorang teman sekelas yang menawan dan ramah yang menjadi minat cinta Tessa. Meskipun interaksi canggung awal mereka, keduanya mulai menjalin ikatan dan akhirnya mengembangkan perasaan satu sama lain. Adam langsung tertarik pada semangat dan ketahanan Tessa dalam menghadapi kesulitan, dan saat mereka semakin dekat, dia menjadi bagian penting dari sistem pendukungnya. Dengan Adam di sisinya, Tessa mulai mewujudkan impiannya yang lama, meskipun dengan penghargaan baru atas singkatnya dan kerapuhan hidup. Saat Tessa menavigasi hubungannya dan daftar keinginannya, dia mulai menghadapi ketidakpastian yang ada di depan. Dia tahu bahwa waktunya hampir habis, dan dengan setiap hari yang berlalu, kemungkinan mencapai tujuannya semakin berkurang. Dengan kesadaran ini, Tessa menemukan dirinya mempertanyakan nilai pengalamannya dan dampak yang akan mereka berikan pada warisannya, baik di matanya sendiri maupun di mata orang-orang yang peduli padanya. Terlepas dari tantangan ini, Tessa tetap tabah dalam tekadnya untuk menjalani hidup sepenuhnya, untuk menghitung setiap momen, dan untuk menemukan kegembiraan dalam waktu singkat yang tersisa baginya. Kisahnya menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya, mendorong orang yang dicintainya untuk menghargai waktu yang mereka miliki bersama dan untuk memanfaatkan setiap hari sebaik-baiknya. Kisah Tessa juga menyoroti pentingnya keluarga dan peran yang dimainkannya dalam menavigasi situasi yang sulit. Hubungan orang tuanya yang rumit dan keinginan mereka untuk mendukung putri mereka di hari-hari terakhirnya menunjukkan kompleksitas dinamika keluarga dan berbagai pengorbanan yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada kehilangan orang yang dicintai. Sepanjang perjalanannya, Tessa menghadapi realitas sulit tentang kematian dan keterbatasan hubungan manusia. Kisahnya adalah bukti kekuatan dan ketahanan jiwa manusia dalam menghadapi kesulitan, pengingat bahwa, bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, selalu ada harapan, cinta, dan keinginan untuk memanfaatkan setiap momen sebaik-baiknya. Pada akhirnya, "Sekaranglah Saatnya yang Tepat" adalah film yang mengharukan dan sarat emosi yang menantang pemirsa untuk menghargai waktu yang mereka miliki, untuk mengejar impian mereka, dan untuk mendekap orang yang mereka cintai dengan erat, karena pada akhirnya, momen-momen inilah yang memberi kehidupan makna sebenarnya.
Ulasan
Rekomendasi
