Poppy

Poppy

Plot

Poppy, seorang wanita muda berusia awal dua puluhan, menjalani kehidupan yang tampak biasa saja, tetapi menyimpan percikan tekad dalam dirinya. Memiliki Sindrom Down, dunia Poppy sering kali dilihat melalui lensa sempit, di mana keterbatasan adalah satu-satunya harapan. Namun, hati Poppy berdebar dengan hasrat yang tak terpuaskan untuk sesuatu yang membedakannya dari monotonnya rutinitas: menjadi seorang mekanik. Berlatar di sebuah kota kecil di Amerika Serikat, narasi berpusat pada pengejaran tanpa henti Poppy terhadap mimpinya. Antusiasmenya yang tak tergoyahkan adalah penyeimbang yang sempurna terhadap skeptisisme yang menyesakkan yang sering ditampilkan oleh orang-orang di sekitarnya. Kesan awal adalah bahwa ambisi Poppy tidak lebih dari sekadar khayalan belaka – gagasan yang sekilas lahir dari imajinasi yang menolak untuk menerima kenyataan pahit dari kondisinya. Terlepas dari kepolosannya, tekad Poppy berakar pada rasa tujuan dan ketahanan yang mendalam. Saat dia menjelajahi dunia di luar pintunya, dia menyaksikan sekilas kehidupan dinamis di sekitarnya: keluarganya yang penuh kasih, teman-teman yang mendukung, dan komunitas individu yang dinamis yang berjuang untuk keunggulan di bidangnya masing-masing. Poppy, terinspirasi oleh kisah mereka, menetapkan pandangannya pada tujuan yang tampak mustahil – menjadi ahli mekanik berikutnya, yang mampu mendiagnosis bahkan penyakit paling tersembunyi yang menimpa sebuah kendaraan. Wali Poppy yang terpercaya, dan terkadang, musuh terbesarnya, adalah ibunya, Lillian. Niat Lillian bermaksud baik – dia hanya menginginkan apa yang dia yakini terbaik untuk putrinya. Ketakutannya Poppy terluka atau diejek mendorongnya untuk membuat keputusan yang akan menjaga Poppy 'aman,' bahkan jika tidak sepenuhnya selaras dengan aspirasi Poppy. Hubungan antara Poppy dan Lillian adalah permadani halus yang terjalin dari benang cinta, frustrasi, dan saling pengertian. Lillian berjuang untuk mendamaikan keinginannya untuk melindungi Poppy dengan kesadaran yang tumbuh bahwa Poppy memang mampu mencapai mimpinya. Narasi ini secara halus mengeksplorasi garis tipis antara memelihara dan melindungi secara berlebihan. Perjalanan Poppy menjadi semakin menyentuh ketika dia menjalin persahabatan yang tidak terduga dengan seorang mekanik muda berbakat yang mengambil peran sebagai mentor. Hubungan ini berfungsi sebagai pengingat yang menyentuh bahwa terlepas dari tantangan apa pun yang mungkin dihadapi seseorang, adalah mungkin tidak hanya mengejar impian seseorang tetapi juga menemukan kesuksesan. Seiring dengan pertumbuhannya sebagai seorang mekanik, Poppy mulai mengungkap cadangan kekuatan dan keyakinan tersembunyi dalam dirinya. Kemunduran dan kekecewaan yang menghiasi jalannya berfungsi sebagai kesempatan bagi Poppy untuk menghadapi dan menghancurkan stereotip yang diabadikan oleh orang-orang di sekitarnya. Melalui dedikasinya yang tak tergoyahkan, Poppy menantang keluarganya dan masyarakat untuk memikirkan kembali persepsi dan prasangka mereka. Dia membuktikan bahwa batasan yang ditempatkan padanya tidak lebih dari ilusi belaka dan bahwa bahkan individu yang tampak paling biasa pun dapat melampaui harapan yang ditempatkan pada mereka. Pada akhirnya, menjadi jelas bahwa kekuatan sejati Poppy tidak terletak pada kemampuan atau potensinya, tetapi pada ketahanan yang tak tergoyahkan yang dimilikinya. Tekad Poppy berfungsi sebagai suar perubahan, menerangi dunia di mana setiap individu, terlepas dari kemampuan mereka, memiliki kapasitas untuk mencapai impian mereka. Adegan terakhir film ini mengedepankan kesadaran kemenangan bahwa pencapaian Poppy adalah bukti kekuatan semangat manusia untuk mengatasi kesulitan dan menentang rintangan. Saat Poppy berdiri di depan penonton, berseri-seri dengan bangga, dia adalah simbol harapan bagi mereka yang terlalu sering merasa dilupakan atau diabaikan.

Poppy screenshot 1

Ulasan