Saint Maud

Saint Maud

Plot

Dalam Saint Maud yang diiringi musik dari Phoebe Bridgers, penulis-sutradara Emerald Fennell menyajikan drama kelam, meresahkan, dan penuh teka-teki yang dengan ahli memadukan elemen thriller psikologis, sinema arthouse, dan studi karakter pedih. Sosok sentral film ini, Maud, adalah karakter kompleks dan bernuansa, diperankan oleh Morfydd Clark yang berbakat, yang memberikan penampilan yang menawan dan meresahkan. Seorang perawat muda saleh, Maud, diliputi oleh semangat dan tujuan. Iman barunya tampaknya merupakan transformasi yang tulus dan sepenuh hati, didorong oleh keinginan untuk hubungan spiritual dan tujuan yang lebih tinggi. Namun, seiring berjalannya cerita, menjadi jelas bahwa semangat Maud bukannya tanpa komplikasi dan bahwa pengabdiannya kepada Tuhan mungkin terkait dengan masa lalu yang bermasalah dan rumit. Kedatangan Maud di rumah mewah Amanda menandai awal perawatannya terhadap penari hedonis itu, yang terbaring lemah akibat penyakit kronis yang telah menghancurkan tubuh dan pikirannya. Amanda, diperankan oleh Jennifer Ehle yang mencolok, adalah sosok yang cantik dan menawan, yang kehidupan dulunya penuh semangat telah direduksi menjadi kerentanan dan keputusasaan. Saat Maud memenuhi setiap kebutuhan Amanda, menjadi jelas bahwa hubungan mereka jauh dari kata sederhana. Pada satu tingkat, kedua wanita itu tampak seperti pasangan yang tidak mungkin – perawat saleh dan pertapa serta penari dekaden dan hedonis. Namun, seiring berjalannya cerita, menjadi jelas bahwa setiap wanita bergulat dengan iblis mereka sendiri, dan bahwa pertemuan mereka bukan hanya produk dari keadaan, tetapi sebenarnya penuh dengan makna dan signifikansi. Salah satu aspek paling menarik dari naskah Fennell adalah kesediaannya untuk menolak gagasan tradisional tentang karakterisasi. Maud, khususnya, adalah sosok yang sangat bertentangan dan penuh teka-teki, yang motivasi dan keinginannya disampaikan dengan ahli melalui penampilan halus, dialog bernuansa, dan visual yang mencolok. Sepanjang film, Fennell menggunakan berbagai perangkat visual dan naratif untuk menyampaikan gejolak batin dan rasa keterputusan Maud. Penggunaannya terhadap close-up, pencahayaan kontras tinggi, dan sudut kamera yang mengejutkan menciptakan rasa tidak nyaman dan tidak tenteram, dengan sempurna menangkap keadaan emosi Maud. Salah satu aspek yang paling mencolok dari film ini adalah pendekatannya yang tanpa maaf dan tanpa kompromi terhadap aspek-aspek gelap dari sifat manusia. Fennell tidak ragu untuk menghadapi kompleksitas dan kontradiksi yang terletak di jantung kepribadian Maud, menolak untuk membungkus penggambaran dirinya dalam sentimentalitas atau klise. Seiring berjalannya cerita, menjadi jelas bahwa hubungan Maud dengan Amanda jauh lebih kompleks dan bernuansa dari yang terlihat pada awalnya. Interaksi mereka diisi dengan rasa intensitas emosional, dan ikatan mereka terjalin dalam api kerentanan dan keputusasaan bersama. Namun, semakin dalam kita menggali narasi tersebut, semakin jelas bahwa tidak satu pun wanita itu seperti yang terlihat pada awalnya. Sepanjang film, Fennell mengangkat pertanyaan mendalam tentang sifat iman, identitas, dan hubungan manusia. Penggambarannya tentang Amanda dan Maud adalah eksplorasi yang kuat dan pedih tentang kerapuhan dan keindahan hubungan manusia, serta cara-cara di mana kehidupan kita bersinggungan dan bertabrakan dengan cara yang tak terduga dan mendalam. Pada akhirnya, Saint Maud adalah film yang memesona dan sangat meresahkan yang menentang kategorisasi yang mudah. Arahan Fennell yang ahli, dikombinasikan dengan penampilan luar biasa dari Clark dan Ehle, menciptakan pengalaman sinematik yang sekaligus menghantui, menggugah pikiran, dan sangat mengharukan. Film ini adalah eksplorasi yang kuat tentang kompleksitas dan kontradiksi kondisi manusia, dan bukti kekuatan sinema yang abadi untuk menangkap kompleksitas dan kontradiksi kemanusiaan kita bersama.

Saint Maud screenshot 1
Saint Maud screenshot 2
Saint Maud screenshot 3

Ulasan