Sense and Sensibility

Plot
Pada akhir abad ke-18, masa hierarki sosial yang ketat dan struktur kelas yang kaku, kehidupan tiga saudara perempuan Dashwood terbalik oleh meninggalnya ayah mereka secara tiba-tiba, Mr. Dashwood. Elinor, kakak perempuan yang bijaksana dan tabah, dan Marianne, adik perempuannya yang lebih emosional dan ekspresif, dipaksa untuk menghadapi kenyataan pahit dari keadaan baru mereka. Kematian ayah mereka membuat mereka tanpa rumah, karena tanah itu harus diwariskan kepada putranya dari pernikahan pertamanya, John dan istrinya, Fanny. Keluarga Dashwood terjerumus ke dalam kemiskinan, dan para saudari terpaksa pindah ke sebuah pondok kecil di pedesaan, tempat mereka tinggal dalam keadaan tidak pasti dan ketidakamanan finansial. Ibu mereka, Nyonya Dashwood, patah hati dan tidak mampu mengatasi hilangnya kehidupan nyaman mereka. Keluarga yang dulunya dihormati sekarang direduksi menjadi berjuang untuk memenuhi kebutuhan. Elinor, yang selalu menjadi suara akal dan kepraktisan, berjuang untuk beradaptasi dengan keadaan baru mereka. Dia mencoba untuk mempertahankan rasa kesopanan dan martabat, meskipun kesulitan yang mereka hadapi. Marianne, di sisi lain, lebih emosional dan ekspresif, dan dia merasa lebih sulit untuk menyembunyikan perasaan sedih dan frustrasinya. Kedua saudari menghadapi serangkaian tantangan saat mereka mencoba membangun kembali kehidupan mereka. Kesempatan Elinor untuk menikah dengan Edward Ferrars, pria yang dia cintai tetapi terpaksa menekan perasaannya, tampak hancur. Edward bertunangan dengan orang lain, tetapi perasaannya untuk Elinor tetap kuat. Sementara itu, Marianne bertemu dengan Kolonel Brandon, seorang pria paruh baya yang langsung tertarik pada sifatnya yang penuh gairah. Namun, Marianne tidak tertarik pada Kolonel Brandon, karena dia mencari hubungan romantis dan penuh gairah. Saat para saudari menavigasi hubungan mereka dengan pria, mereka juga harus berurusan dengan tekanan sosial yang mengatur kehidupan mereka. Dalam masyarakat mereka, nilai seorang wanita diukur oleh kelayakan pernikahannya dan keamanan finansialnya. Hilangnya kekayaan keluarga Dashwood telah membuat para saudari rentan dan genting, dan mereka terus-menerus berisiko dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat. Terlepas dari tantangan ini, Elinor dan Marianne tetap kuat dan tangguh. Mereka saling mendukung saat mereka menavigasi kompleksitas cinta, hubungan, dan harapan sosial. Melalui pengalaman mereka, mereka belajar untuk menyeimbangkan rasa akal sehat mereka, menggabungkan kepraktisan dengan ekspresi emosional. Hubungan Elinor dengan Edward Ferrars menjadi pusat perhatian saat novel berlanjut. Dia berjuang untuk menekan perasaannya padanya saat dia masih bertunangan dengan orang lain. Sementara itu, dia mengembangkan hubungan dekat dengan saudara perempuannya, Fanny, yang berbagi perasaannya tentang tekanan sosial yang mengatur kehidupan wanita. Hubungan Marianne dengan Kolonel Brandon juga merupakan bagian penting dari cerita. Sementara Marianne awalnya menolak tawaran Kolonel Brandon, dia akhirnya menghargai kebaikan, kesetiaan, dan ketulusannya. Cinta Kolonel Brandon untuk Marianne tulus dan meliputi segalanya, dan dia membuktikan dirinya sebagai pelamar yang layak saat cerita itu terungkap. Saat novel mendekati akhir, baik Elinor dan Marianne menemukan kebahagiaan dalam hubungan mereka. Elinor bersatu kembali dengan Edward, yang telah memutuskan pertunangannya dan melamarnya. Marianne, sementara itu, menerima lamaran Kolonel Brandon, akhirnya menyadari bahwa dia adalah pria yang tepat untuknya. Novel ini berakhir dengan nada harapan, karena para saudari telah belajar untuk menyeimbangkan akal dan kepekaan mereka, menemukan kebahagiaan dalam hubungan mereka dan dalam identitas mereka sendiri. Melalui pengalaman mereka, para saudari Dashwood menunjukkan bahwa wanita dapat menjadi kuat, mandiri, dan memegang kendali atas kehidupan mereka sendiri, bahkan dalam masyarakat yang berusaha untuk membatasi dan mengendalikan mereka.
Ulasan
Rekomendasi
