Skinamarink

Skinamarink

Plot

Dalam suasana yang menakutkan dan terisolasi, dua bersaudara, Kevin dan Casey, terbangun oleh fenomena yang tidak dapat dijelaskan yang membuat mereka terperangkap di dalam rumah mereka tanpa jalan keluar yang jelas. Jendela dan pintu, yang dulunya merupakan sarana masuk dan keluar, telah menghilang secara misterius, membuat anak-anak itu bingung dan linglung. Saat mereka dengan panik mencari petunjuk atau penjelasan apa pun untuk kejadian aneh ini, mereka mulai mengungkap pesan-pesan samar dan suara-suara aneh yang mengisyaratkan kehadiran dunia lain yang mengintai di luar rumah mereka. Ketakutan dan kebingungan awal kedua bersaudara itu secara bertahap memberi jalan pada perasaan tidak nyaman saat mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang supernatural sedang terjadi, memainkan ketakutan dan rasa tidak aman terdalam mereka. Seiring berjalannya malam, Kevin dan Casey dipaksa untuk menghadapi kegelapan secara langsung, menggunakan akal dan akal sehat mereka untuk bertahan dari cobaan berat yang surealis dan menakutkan ini. Tetapi dengan setiap momen yang berlalu, garis antara realitas dan mimpi buruk menjadi semakin kabur, membuat anak-anak mempertanyakan apa yang nyata dan apa yang hanya produk dari imajinasi mereka yang demam. Dalam film horor yang meresahkan dan menggugah pikiran ini, Skinamarink dengan ahli menciptakan suasana ketakutan yang merayap dan kegelisahan eksistensial, menantang pemirsa untuk menghadapi hal yang tidak diketahui dan tidak dapat diketahui. Saat Kevin dan Casey berjuang untuk bertahan hidup melawan kekuatan yang berusaha menghancurkan mereka, penonton dibiarkan mempertanyakan hakikat realitas itu sendiri.

Skinamarink screenshot 1
Skinamarink screenshot 2

Ulasan

J

Josephine

Disappearing doors and windows, gravity-defying dislocations, vanishing parents by the bedside, self-harming games and ominous guidance, disintegrating spatial recordings, ghostly snapshots of children... Noisy, long takes of light and shadow, missing faces, it's like Abbas Kiarostami returning from hell and using the distorted audio-visual language of "24 Frames" to remake "Paranormal Activity." A sensory experience more sinister than mere found footage.

Balas
6/20/2025, 11:52:55 PM
R

Roman

A turd of a film. Some decent shots reminiscent of YouTube horror. Stick to making short films. #TheScreeningRoom

Balas
6/17/2025, 5:51:08 PM
A

Angelina

Stretching a 20-minute short film concept into a feature-length runtime feels utterly unnecessary. Generally, withholding information (both logically and visually) can be an effective tool for creating fear through the unknown, but in this film, it induces more snoozing than suspense. Only in the latter half, when the narrative delves into an alternate, upside-down dimension, does the visual and auditory style truly shine. The feeling of being trapped between this dimension and reality, so close yet so far, along with the nightmarish, infinitely extending sense of time, is remarkably well-executed. Two concepts stand out: firstly, the use of animated segments playing on the television as plot dividers and hints (the siblings entering a dream, their struggle with the demon, their disappearance from the real world, etc.). Secondly, the repetitive return to the LEGO blocks...

Balas
6/17/2025, 5:46:52 PM
C

Carson

The runtime and the concept are at odds. Why wasn't this made into a short film? The sprawling 100 minutes quickly turns from a novelty into an ordeal.

Balas
6/16/2025, 1:20:22 PM