Snowden

Snowden adalah film drama biografi Amerika tahun 2016 yang disutradarai oleh Oliver Stone, berdasarkan kehidupan pembocor NSA, Edward Snowden. Film ini mengeksplorasi peristiwa yang mengarah pada pengungkapan terkenal Snowden tentang program pengawasan massal pemerintah Amerika Serikat. Film ini dimulai pada tahun 2004, di mana kita bertemu dengan Edward Snowden muda (diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt), seorang anak ajaib komputer dan karyawan CIA yang bekerja untuk Badan Intelijen Pusat sebagai analis di Direktorat Telekomunikasi Global (TSD). Snowden digambarkan sebagai individu yang berbakat dan ambisius, yang terpesona oleh aspek teknis pekerjaan itu. Namun, saat ia menggali lebih dalam ke dunia spionase dan pengawasan, ia menjadi semakin kecewa dengan metode dan prioritas CIA. Pada tahun 2009, Snowden direkrut oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) untuk mengerjakan proyek bernama sandi "Five Eyes," sebuah inisiatif pengawasan global yang bertujuan untuk memantau dan mengumpulkan intelijen dari jutaan orang di seluruh dunia. Peran Snowden dalam proyek ini melibatkan analisis sejumlah besar data telepon dan internet untuk mengidentifikasi potensi ancaman keamanan. Saat ia mengerjakan proyek tersebut, ia mulai menyadari sejauh mana program pengawasan pemerintah yang sebenarnya, dan implikasinya terhadap kebebasan dan privasi individu. Sementara itu, Snowden bertemu Lindsay Mills (diperankan oleh Shailene Woodley), seorang penari dan seniman berjiwa bebas yang menjadi pasangan romantisnya. Keduanya berbagi minat yang sama dalam aktivisme dan keadilan sosial, dan hubungan mereka menjadi sumber inspirasi bagi Snowden saat ia menavigasi kompleksitas moral pekerjaannya. Pada tahun 2012, Snowden ditempatkan di Hawaii untuk bekerja sebagai analis NSA di Pusat Operasi Informasi Gabungan. Selama periode inilah ia menemukan dokumen rahasia yang mengungkap ruang lingkup program pengawasan massal pemerintah. Dokumen-dokumen tersebut, yang kemudian dibocorkan ke pers, menunjukkan bahwa NSA mengumpulkan dan menganalisis sejumlah besar data dari perusahaan internet dan telepon, termasuk Google, Yahoo, dan Facebook. Snowden ngeri dengan pengungkapan itu dan menyadari bahwa mereka menimbulkan ancaman signifikan bagi demokrasi dan kebebasan individu. Dia mulai menyalin dokumen-dokumen itu secara diam-diam, yang akhirnya berjumlah jutaan halaman, ke serangkaian hard drive eksternal. Dokumen-dokumen ini kemudian menjadi landasan dari kebocoran Snowden. Saat Snowden mengerjakan kebocoran tersebut, ia menghadapi tekanan yang meningkat dari atasannya, yang ingin menahan cerita tersebut dan mencegah publik mengetahui tentang program pengawasan pemerintah. Kepemimpinan NSA, termasuk Jenderal Keith Alexander (diperankan oleh Rhys Ifans), berusaha membujuk Snowden untuk menghancurkan dokumen-dokumen tersebut, tetapi ia menolak, menyadari beratnya apa yang telah ia temukan. Di Hong Kong, Snowden bertemu Glenn Greenwald (diperankan oleh Zachary Quinto) dan Laura Poitras (diperankan oleh Melissa Leo), dua jurnalis yang akhirnya akan menerbitkan dokumen yang bocor tersebut dan membongkar program pengawasan pemerintah. Ketiganya bekerja sama untuk mengautentikasi dan memverifikasi dokumen, sementara Snowden mengambil langkah-langkah untuk melindungi identitasnya dan menghindari deteksi oleh otoritas AS. Paruh kedua film ini mengikuti transformasi Snowden dari seorang analis muda menjadi seorang buronan, saat ia melarikan diri dari Amerika Serikat untuk menghindari penuntutan. Tindakan Snowden memicu perdebatan global tentang pengawasan pemerintah, kerahasiaan, dan batas-batas kebebasan individu. Film ini mencapai puncaknya dengan permohonan suaka Snowden di Rusia, di mana ia akan tetap berada di pengasingan. Snowden karya Oliver Stone menawarkan eksplorasi yang tepat waktu dan menggugah pikiran tentang ketegangan antara kebebasan individu dan keamanan nasional. Film ini mengangkat pertanyaan penting tentang peran pemerintah dalam memantau warga negara dan konsekuensi dari kerahasiaan dan penipuan. Intinya, Snowden adalah kisah tentang seorang whistleblower yang mempertaruhkan segalanya untuk mengungkap kebenaran, dan kompleksitas keberanian dan keyakinan dalam menghadapi tekanan dan penindasan yang luar biasa.