Sesuatu yang Dibuat Tuhan

Sesuatu yang Dibuat Tuhan

Plot

Sesuatu yang Dibuat Tuhan adalah drama yang kuat dan menginspirasi berdasarkan kisah nyata tentang kolaborasi, ketekunan, dan inovasi medis yang terobosan. Film ini berkisah tentang kehidupan Alfred Blalock, seorang ahli jantung terkenal, dan Vivien Thomas, seorang teknisi medis Afrika-Amerika berbakat tanpa pendidikan formal, saat mereka bekerja sama untuk mengembangkan bedah "bayi biru" yang revolusioner. Cerita dimulai pada tahun 1940-an, selama era Jim Crow di Amerika Serikat. Vivien Thomas, seorang pemuda Afrika-Amerika yang ambisius, baru saja bermigrasi ke Baltimore untuk mencari peluang yang lebih baik. Dia mengambil pekerjaan sebagai petugas kebersihan dan asisten laboratorium di Rumah Sakit Johns Hopkins, di mana dia langsung tertarik dengan fasilitas medis dan mulai belajar sendiri dasar-dasar anatomi dan prosedur bedah. Keterampilan dan rasa ingin tahu Thomas yang luar biasa menarik perhatian Alfred Blalock, seorang ahli jantung terkemuka di rumah sakit. Terlepas dari norma-norma sosial dan undang-undang Jim Crow yang membatasi orang Afrika-Amerika pada peran-peran kasar, Blalock mengakui potensi Thomas dan memutuskan untuk membimbingnya. Duo yang tidak biasa ini mulai bekerja bersama di laboratorium Blalock, melakukan penelitian dan bereksperimen dengan berbagai prosedur medis. Seiring kemajuan kolaborasi mereka, Thomas menjadi bagian integral dari tim Blalock, membantunya dalam operasi dan memberikan kontribusi penting untuk pekerjaan mereka. Terlepas dari rasisme institusional dan segregasi yang mengelilingi mereka, Thomas dan Blalock membentuk ikatan yang kuat, yang dibangun atas dasar saling menghormati dan kepercayaan. Dedikasi, kecerdasan, dan pemikiran inovatif Thomas terbukti sangat berharga untuk penelitian, dan Blalock menjadi pendukung kuat hak-hak dan pengakuan rekannya. Fokus mereka adalah pada penanganan kondisi yang dikenal sebagai "sindrom bayi biru," cacat jantung bawaan yang menyebabkan oksigenasi darah yang buruk. Kondisi ini sering kali fatal, dan para ahli medis gagal mengembangkan pengobatan yang efektif. Blalock dan Thomas mendedikasikan diri untuk menemukan solusi, menuangkan penelitian dan melakukan eksperimen. Mereka mempelajari anatomi berbagai hewan, dari domba hingga anjing, untuk lebih memahami kompleksitas sistem kardiovaskular. Melalui upaya tanpa lelah mereka, Thomas mengembangkan teknik perintis untuk mengoperasi duktus arteriosus, pembuluh darah di jantung yang, ketika dibuka, memungkinkan darah beroksigen mencapai paru-paru. Penemuan terobosan ini, dikombinasikan dengan keahlian Blalock dalam bedah jantung, membentuk landasan bedah "bayi biru". Film ini menyoroti ketekunan dan tekad luar biasa dari Vivien Thomas, yang, meskipun kurang pendidikan formal, memiliki bakat bawaan untuk sains dan semangat untuk membantu orang lain. Kontribusi Thomas bagi sejarah medis tidak dapat disangkal, dan tekadnya untuk mengatasi rintangan yang dihadapinya sebagai seorang Afrika-Amerika dalam profesi yang didominasi kulit putih berfungsi sebagai inspirasi bagi penonton di seluruh dunia. Sementara itu, Alfred Blalock semakin frustrasi dengan segregasi rasial dan ketidaksetaraan yang mencegah Thomas mendapatkan gaji atau diakui sebagai dokter penuh. Dukungan Blalock untuk pekerjaan Thomas dan tekadnya untuk memperjuangkan hak-hak rekannya sangat penting dalam membuka jalan bagi pengakuan Thomas pada akhirnya. Film ini mencapai puncaknya dengan keberhasilan pelaksanaan operasi "bayi biru", menandai titik balik dalam bidang medis dan membuka pintu bagi generasi penerus dokter dan profesional medis Afrika-Amerika. Sepanjang cerita, narasi dengan ahli menjalin tema-tema ketegangan rasial, terobosan medis, dan kemitraan yang tidak terduga antara Blalock dan Thomas. Judul, "Sesuatu yang Dibuat Tuhan," mencerminkan hubungan yang luar biasa antara kedua pelopor medis tersebut. Bimbingan Blalock dan dedikasi Thomas yang tak tergoyahkan menjadi bukti kekuatan transformatif dari hubungan manusia dan kemampuan untuk mengatasi bahkan rintangan yang paling menakutkan. Film ini berfungsi sebagai pengingat yang menyentuh tentang pahlawan tanpa tanda jasa yang tak terhitung jumlahnya dalam sejarah, individu-individu yang kontribusi terobosan mereka telah meninggalkan dampak abadi pada umat manusia dan membuka jalan bagi generasi masa depan. Sinematografi dan penyutradaraan dengan ahli menangkap kedalaman emosional dan kompleksitas cerita, membenamkan penonton dalam dunia Blalock dan Thomas. Penampilan para aktor menghidupkan kisah nyata, menangkap semangat kolaborasi, ketekunan, dan inovasi yang mendefinisikan hubungan antara Alfred Blalock dan Vivien Thomas. Kesimpulannya, Sesuatu yang Dibuat Tuhan adalah drama yang menyentuh hati dan membangkitkan semangat yang merayakan semangat yang tak tergoyahkan dan tekad Vivien Thomas yang tak henti-hentinya, serta inovasi medis terobosan yang ia, bersama Alfred Blalock, bawa ke garis depan komunitas medis.

Sesuatu yang Dibuat Tuhan screenshot 1
Sesuatu yang Dibuat Tuhan screenshot 2
Sesuatu yang Dibuat Tuhan screenshot 3

Ulasan

M

Madeline

The film is decent, but the true story it tells is incredibly powerful. Honestly, the thought of being a research assistant for these two brilliant and immensely demanding figures? The intellectual rigor and pressure would utterly crush me – I'd be out of my depth!

Balas
7/18/2025, 5:24:45 AM
J

Joseph

Driven to pioneer a life-saving medical procedure, Vivien Thomas had to overcome a myriad of challenges, often clashing with the volatile Professor Blalock and institutional hurdles, as they worked tirelessly in a race against death.

Balas
7/17/2025, 5:49:46 AM
M

Maeve

Brendan Fraser's transformation is quite noticeable here, but it doesn't detract from his performance as Dr. Blalock. He embodies the character's ambition and at times, his arrogance, with a captivating intensity.

Balas
6/28/2025, 12:56:35 PM
J

Julian

Ford shines the most; his character, with a sharp tongue but a heart of gold, is truly captivating.

Balas
6/25/2025, 12:24:38 PM