Sons of Summer
Plot
Saat matahari terik menyinari pesisir California, Sean dan kelompok teman dekatnya memulai perjalanan darat yang nostalgis untuk memberikan penghormatan kepada mentor tercinta mereka, ayah Sean. Sudah setahun sejak kepergiannya, dan kelompok itu sangat ingin menghidupkan kembali kenangan yang mereka bagi bersamanya di tempat tepi pantai favoritnya. Perjalanan ini dimaksudkan untuk menjadi perayaan yang menyenangkan atas kehidupan teman mereka, tetapi berubah tak terduga ketika teman lama dan pengedar narkoba Sean, Tyler, muncul dengan sebuah tawaran yang tak bisa diabaikan. Tyler memiliki satu pekerjaan terakhir untuk Sean, sebuah bantuan yang menjanjikan untuk menghasilkan sejumlah besar uang. Tapi ada kendala – dia meminta Sean untuk mencuri patung pahlawan berharga dari toko selancar lokal. Patung itu memiliki nilai sentimental bagi kelompok itu, dan Sean terpecah antara kesetiaannya kepada Tyler dan keinginannya untuk menghormati ingatan ayahnya. Saat kelompok tiba di pantai, luka lama mulai muncul kembali. Ketegangan muncul saat mereka menghadapi realitas pahit kehidupan mereka dan konsekuensi dari pilihan masa lalu mereka. Di tengah kekacauan, Sean harus menavigasi hubungannya dengan teman-temannya, termasuk Maya, tambatan hatinya. Kehadirannya berfungsi sebagai pengingat bahwa ada lebih banyak hal dalam hidup daripada sekadar sensasi perjalanan. Perjalanan menjadi petualangan penemuan jati diri saat kelompok menghadapi ketakutan mereka dan menghadapi iblis yang selama ini coba mereka hindari. Melalui serangkaian petualangan, curahan hati, dan momen pencarian jiwa, teman-teman menyadari bahwa inilah saatnya untuk bergerak maju dan meninggalkan masa lalu mereka yang bermasalah. Saat matahari terbenam di pantai, Sean harus membuat pilihan antara kesetiaannya kepada Tyler dan rasa moralitasnya sendiri. Akankah dia melanjutkan pekerjaan itu atau membela apa yang benar? Keputusan itu akan memiliki konsekuensi yang luas bagi kelompok itu dan berfungsi sebagai bukti kekuatan, ketahanan, dan kekuatan persahabatan mereka.
Ulasan
Luca
Riddled with plot holes, the entire storyline is rife with amateurish mistakes and inconsistencies. The exposition in the early stages fails to clearly and completely establish character relationships and the causes of events, making it difficult to quickly get invested. The plot progresses slowly, and the connections between scenes lack logical cohesion. For instance, some of the road trip segments have little to do with the main story, even feeling drawn out and redundant. While the visuals possess a certain aesthetic appeal, with some excellent shots of the coastline and surfing, the overall image quality and style lack uniformity and uniqueness, failing to create a strong visual impact or memorable moments. With a runtime of 88 minutes...
Joseph
Four surfing sons embark on a memorial "surfari" to a quaint beach town, honoring a father tragically murdered thirty years prior. However, this road trip takes a deadly turn.