Spider-Man: No Way Home

Spider-Man: No Way Home

Plot

Dalam Spider-Man: No Way Home, Peter Parker mendapati dirinya terjerat dalam pusaran konsekuensi yang mengancam untuk menghancurkan wujud identitas gandanya. Identitasnya terungkap ke seluruh dunia, dia tidak lagi dapat mempertahankan pemisahan yang rapuh antara kehidupan normalnya sebagai Peter Parker dan alter egonya sebagai Spider-Man. Saat taruhannya meningkat, Peter meminta bantuan Doctor Strange, berharap Penyihir Agung itu dapat memberikan solusi untuk masalahnya. Awalnya, Doctor Strange tampak berada di jalur yang benar, mengucapkan mantra yang dikenal sebagai "Kutukan Anomali Multiverse" untuk menghapus ingatan publik tentang identitas asli Spider-Man. Namun, mantra tersebut malah memiliki konsekuensi yang tidak terduga, tanpa disadari menarik banyak versi realitas alternatif Spider-Man dari dimensi berbeda ke dalam Marvel Cinematic Universe (MCU). Salah satu Spider-Man realitas alternatif ini adalah Eddie Brock yang menggunakan Venom dari trilogi Sam Raimi, yang bergabung dengan Green Goblin dari alam semesta yang sama, diperankan oleh Willem Dafoe. Para penjahat ini sekarang berkeliaran bebas di MCU, mendatangkan malapetaka dan menantang kemampuan Spider-Man. Saat semakin banyak Spider-Man realitas alternatif mulai muncul, termasuk yang diperankan oleh Tobey Maguire dari film asli tahun 2002, situasinya menjadi tidak terkendali. Peter segera mendapati dirinya menghadapi banyak sekali Spider-Man, yang semuanya berjuang untuk mengatasi keadaan alam semesta mereka yang sangat berbeda. Kedatangan Spider-Man Tobey Maguire menandai momen penting dalam film ini, karena Peter mulai membentuk aliansi yang tidak terduga dengan rekannya dari realitas alternatif. Kemitraan tak terduga ini memungkinkan keduanya untuk memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan masing-masing, menggabungkan keterampilan mereka untuk menghadapi legiun penjahat super yang terkumpul yang mengancam tatanan realitas. Sementara itu, J. Jonah Jameson dari MCU, yang diperankan oleh J.K. Simmons, telah melakukan penyelidikan terhadap berbagai identitas Spider-Man. Seiring meningkatnya ketegangan, Jameson menjadi semakin terpaku untuk membuktikan kesalahan Peter Parker, yakin bahwa dia sebenarnya adalah ancaman bertopeng Kota New York. Saat banyak Spider-Man berjuang untuk hidup berdampingan, pengalaman dan latar belakang mereka yang sangat berbeda mengarah pada sikap yang kontras terhadap kehidupan dan kepahlawanan. Peter, Tobey Maguire, dan Andrew Garfield Spider-Man terkunci dalam pertempuran melawan refleksi gelap mereka. Pahlawan jaring dengan Emma Stone sebagai Gwen Stacy, realitas alternatif, dengan kepribadian lain yang berjuang untuk relevansi di alam semesta baru. Salah satu Spider-Man realitas alternatif utama memiliki hubungan langsung dengan Peter, karena ternyata kematian Tony Stark dalam film blockbuster 2019 Spider-Man: Far From Home menciptakan perbedaan dalam realitas Peter. Perbedaan ini telah meninggalkan Steven Ditko & Betty Brant versi realitas alternatif sebagai mitra yang mencari solusi. Saat para pahlawan menggali lebih dalam misteri multiverse, mereka mulai mengungkap kebenaran tersembunyi tentang sifat hubungan Peter Parker dengan dimensi yang berbeda. Doctor Strange, yang telah bekerja tanpa lelah untuk memecahkan kekacauan yang disebabkan oleh mantranya, menyadari bahwa anakronisme kedatangan Spider-Man telah menimbulkan kerugian besar bagi tatanan realitas. Dengan situasi di ambang kehancuran, upaya gabungan Peter dan banyak rekannya dari realitas alternatif mengarah ke pertarungan klimaks melawan Doctor Octopus dari alam semesta Marvel Comics, di alam semesta alternatif tempat Spider-Man Benedict Cumberbatch berada. Karakter yang diperankan oleh aktor multi-talenta ini, membawa taruhan ke tingkat kecerobohan yang lebih tinggi. Pada akhirnya, menjadi jelas bahwa multiverse tidak dapat lagi dikotak-kotakkan, dan nasib identitas Peter Parker berada dalam keseimbangan. Untuk memperbaiki situasi, Doctor Strange akhirnya memutuskan untuk merobek lubang di tatanan realitas jika satu realitas dilemparkan ke berbagai dimensi paralel. Saat Spider-Man berdiri di ambang kehancuran, konsekuensi dari keputusan terakhirnya mengisyaratkan bahwa pilihan yang dibuat di no-way home mungkin telah menjadi pintu menuju sesuatu yang bahkan lebih transformatif bagi realitas yang berbeda dan oleh karena itu Spider-Man.

Spider-Man: No Way Home screenshot 1
Spider-Man: No Way Home screenshot 2
Spider-Man: No Way Home screenshot 3

Ulasan

R

Rowan

He caught her this time, OMG!!! The "three generations together" moment brought tears to my eyes.

Balas
6/19/2025, 3:14:31 PM
A

Abigail

The script of these three Spider-Man movies really keeps getting worse. I was about to rage during the first half (except for that surprising appearance…), it was so childish. The second half relied purely on nostalgia to salvage some points, earning some sighs and a few tears from me. But overall, it’s still bland and forgettable, yet not quite bad enough to abandon. The two end-credits scenes, the first connecting to the end of Venom: Let There Be Carnage, and the second being a direct trailer for Doctor Strange in the Multiverse of Madness, are intriguing, but Marvel is really getting lazy.

Balas
6/18/2025, 1:13:45 AM
M

Maci

As someone who's a bit older, watching a naive teenager make stupid mistakes and lose loved ones in the process of "self-discovery" just feels idiotic and tiresome. Beyond the nostalgia bait, there's really not much substance here.

Balas
6/17/2025, 1:21:10 PM
A

Avery

To be honest, it wasn't great. It's just another Spider-Man story where his foolish goodness ends up causing harm.

Balas
6/16/2025, 10:13:47 AM
A

Arya

Sony, what are you waiting for?! Get "The Amazing Spider-Man 3" in production already!!!

Balas
6/11/2025, 2:08:12 PM