Masih Berjalan

Masih Berjalan

Plot

Masih Berjalan adalah drama yang mengharukan dan kontemplatif yang disutradarai oleh Hirokazu Kore-eda, yang menceritakan kisah hubungan keluarga yang kompleks dan beban ingatan mereka. Film ini berlatar di Jepang, di mana sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada ayah, yang meninggal beberapa tahun lalu. Ritual peringatan tersebut berlangsung di sebuah kota kecil tempat ayah dulu tinggal dan bekerja sebagai dokter. Keluarga tersebut terdiri dari Kyohei, putra sulung, istrinya, Tomoko, dan putri remaja mereka, Shoko. Mereka tiba di rumah keluarga mereka, di mana mereka disambut oleh Koji, putra bungsu, yang saat ini menjalin hubungan dengan ibunya. Kyohei dan Koji memiliki hubungan yang tegang, yang terlihat jelas dalam interaksi mereka sepanjang film. Pertemuan keluarga dengan cepat berubah menjadi perjalanan menyusuri jalan kenangan saat mereka mengenang ayah mereka dan kisah-kisahnya. Mereka mengunjungi tepi laut kota, tempat Kyohei dan saudara-saudaranya dulu bermain, dan rumah sakit tempat ayah mereka bekerja. Kenangan yang mereka bagikan adalah campuran kegembiraan, tawa, dan kesedihan, menyoroti kompleksitas hubungan mereka dan dampak meninggalnya ayah mereka pada mereka. Kyohei, yang sekarang berusia pertengahan 40-an, berjuang untuk menerima kegagalan dan kekecewaannya sendiri. Dia adalah seorang ahli bedah, tetapi dia merasa tidak terpenuhi dalam karirnya dan berjuang untuk berhubungan dengan putri remajanya, yang semakin jauh darinya. Istri Kyohei, Tomoko, pengertian dan mendukung, tetapi dia juga bergumul dengan rasa kehilangan dan identitasnya sendiri. Koji, putra bungsu, adalah seorang seniman yang berjuang, bekerja beberapa pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia menjalin hubungan dengan ibunya, seorang wanita bernama Tsumura, yang menambah kompleksitas dinamika keluarga. Kehadiran Koji di rumah tangga menciptakan ketegangan, dan hubungannya dengan saudara laki-lakinya Kyohei sangat tegang. Sepanjang film, hubungan keluarga digambarkan rapuh dan tidak sempurna. Mereka berdebat dan tidak setuju, tetapi mereka juga menunjukkan momen kelembutan dan cinta. Saat mereka menavigasi ingatan dan emosi mereka, mereka perlahan mulai menghadapi kenyataan pahit kehidupan mereka dan ketidakkekalan hubungan mereka. Karakter Yuhko, seorang teman keluarga, menambah lapisan kedalaman lain pada cerita. Yuhko adalah sosok yang bebas yang tampaknya selalu bergerak, bepergian, dan menjelajahi tempat-tempat baru. Dia adalah penyeimbang bagi cara hidup keluarga yang lebih mapan dan tradisional. Kehadirannya juga berfungsi sebagai pengingat akan kisah-kisah ayah, yang sering dia gunakan untuk menceritakan petualangan dan perjalanannya. Saat kunjungan keluarga akan berakhir, mereka berkumpul di sebuah bukit yang menghadap ke laut, di mana mereka memberikan penghormatan kepada ayah. Ritual ini adalah momen mengharukan dalam film, saat mereka berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seorang pria yang sangat berarti bagi mereka. Pidato emosional Kyohei kepada ayah yang tidak hadir, di mana mereka mengenang dan berbicara tentang kompleksitas hidup dan warisannya, adalah adegan paling emosional dalam film. Pidatonya menyentuh hati anggota keluarga serta penonton, hal itu menghadirkan kedalaman dan kompleksitas sosok ayah Kyohei, selain kompleksitas yang dimilikinya. Akhir film ini pahit-manis, karena keluarga tersebut terpecah antara masa lalu dan masa kini. Mereka tahu bahwa kehidupan mereka akan terus berkembang dengan cara yang berbeda, tetapi mereka juga memahami bahwa ingatan dan pengalaman mereka akan selalu menjadi bagian dari diri mereka. Masih Berjalan adalah eksplorasi pengalaman manusia yang mengharukan dan kontemplatif, menyoroti kompleksitas hubungan keluarga dan beban ingatan.

Masih Berjalan screenshot 1
Masih Berjalan screenshot 2
Masih Berjalan screenshot 3

Ulasan