Sullivan's Travels

Sullivan's Travels

Plot

Dalam film Sullivan's Travels, yang disutradarai oleh Preston Sturges dan dirilis pada tahun 1941, sebuah kisah transformasi dan penemuan jati diri terungkap ketika John L. Sullivan, seorang sutradara film sukses yang diperankan oleh Joel McCrea, berangkat untuk membenamkan dirinya dalam kesulitan orang biasa. Yakin bahwa satu-satunya cara untuk secara otentik menangkap perjuangan kaum yang kurang mampu dalam mahakarya yang akan datang adalah dengan mengalaminya sendiri, Sullivan mengenakan penyamaran sebagai gelandangan dan memulai perjalanan melintasi negara, dengan maksud untuk berkenalan dengan masalah. Saat naik kereta menuju barat, Sullivan bertemu dengan seorang wanita pirang cantik bernama Veronica di sebuah restoran. Keduanya terlibat percakapan, dan terlepas dari keraguan awal, Sullivan mulai mengembangkan perasaan untuk Veronica yang menawan. Namun, ketika perjalanan kereta berakhir, Sullivan menyadari bahwa perjalanannya jauh dari kesulitan yang dia bayangkan. Pengalaman gelandangannya, ternyata, tidak lebih dari sekadar makan sesekali dan ditemani seorang wanita cantik – hampir bukan kesengsaraan yang dia antisipasi. Wahyu ini mendorong Sullivan untuk menggandakan usahanya, dan dengan tekad baru, dia berangkat untuk menyelidiki lebih dalam dunia kelas bawah. Tanpa terpengaruh oleh kekurangan awalnya, Sullivan menjelajah lebih jauh ke kedalaman masyarakat Amerika, bertemu dengan individu dari berbagai lapisan masyarakat. Dia terpesona dengan pengalaman orang-orang yang dia temui dan mulai benar-benar memahami perjuangan yang mereka hadapi. Namun demikian, kegigihan Sullivan sering kali membuatnya mendapat masalah, seperti yang terbukti dengan pertemuannya yang malang dengan sekelompok narapidana rantai kerja paksa. Titik balik dalam perjalanan Sullivan terjadi ketika dia kehilangan ingatannya dalam perkelahian, mendapati dirinya menjadi tahanan di rantai kerja paksa di Mississippi, dan dipaksa untuk menghadapi kenyataan pahit kehidupan dalam keadaan seperti itu. Pengalaman ini menandai perubahan mendalam dalam persepsi Sullivan, karena dia mulai memahami makna sebenarnya dari kesulitan dan kesengsaraan. Sutradara yang dulunya riang dan kaya dihadapkan pada kenyataan brutal kehidupan sebagai orang biasa dan dipaksa untuk menghadapi batasan daya tahannya sendiri. Saat dia menavigasi lingkungan rantai kerja paksa yang tanpa ampun, Sullivan mulai memahami kedalaman ketidaktahuannya tentang kesulitan yang dihadapi oleh orang Amerika biasa. Upaya sebelumnya untuk mengalami kesulitan sekarang terungkap sebagai lemah dan sesat, lebih didorong oleh keinginan untuk otentisitas dalam pembuatan filmnya daripada empati yang tulus. Kesadaran diri yang pahit ini memaksa Sullivan untuk mengevaluasi kembali visi artistiknya dan menghadapi kedangkalan upaya sebelumnya. Sepanjang cobaan beratnya, interaksi Sullivan dengan anggota rantai kerja paksa memanusiakan lingkungan yang suram. Dia membentuk ikatan yang tidak biasa dengan sesama narapidana, Joe yang kasar namun ramah, yang diperankan oleh Robert Hutton, yang memiliki minat kebapakan pada kesejahteraan sutradara. Persahabatan ini berfungsi sebagai penyeimbang bagi kenyataan pahit kehidupan di rantai kerja paksa, menambahkan lapisan kemanusiaan ke lanskap yang sunyi. Pada akhirnya, Sullivan's Travels menawarkan komentar tentang kedangkalan daya tarik Hollywood dengan kenyataan, yang diwujudkan oleh pencarian otentisitas awal protagonis. Film ini dengan ahli menumbangkan ekspektasi yang ditetapkan oleh ambisi Sullivan, alih-alih menawarkan eksplorasi bernuansa tentang kompleksitas pengalaman manusia. Melalui perjalanan Sullivan, Preston Sturges mengkritik kecenderungan pendirian Hollywood untuk meromantisasi kesulitan, alih-alih menunjukkan bahwa pemahaman dan empati yang sebenarnya hanya dapat dicapai melalui keterlibatan yang lebih dalam dengan perjuangan orang lain.

Sullivan's Travels screenshot 1
Sullivan's Travels screenshot 2
Sullivan's Travels screenshot 3

Ulasan