Sunny

Sunny

Plot

Sunny adalah film drama Korea Selatan tahun 2009 yang disutradarai oleh Lee Sang-geun, berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Lee Hyun-se. Film ini mengikuti kisah tujuh gadis SMA yang membentuk ikatan yang tak terpatahkan tetapi akhirnya dipisahkan oleh kerasnya kehidupan. Film ini dimulai pada tahun 1970-an dengan tujuh gadis - Ji-hwan, Sung-hye, Ji-sun, Sung-ok, Ji-young, Hee-won, dan Eun-sook - yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas Putri Sookmyung yang bergengsi di Seoul. Pada titik ini, mereka semua bersemangat dan penuh kehidupan, menikmati kebersamaan satu sama lain dan saling mendukung saat mereka menavigasi tantangan sekolah menengah. Namun, saat mereka memasuki usia dewasa, hidup mulai membawa mereka ke arah yang berbeda. Ji-hwan dan Sung-hye melanjutkan ke perguruan tinggi, sementara Sung-ok pindah ke Los Angeles untuk mengejar karier di bidang musik. Ji-young, di sisi lain, menikah dan memulai sebuah keluarga, tetapi sayangnya, dia menjadi terasing dari suaminya dan berjuang untuk menemukan tempatnya di masyarakat. Keluarga Eun-sook pindah ke Paris untuk bisnis ayahnya, dan Hee-won tetap tinggal di Seoul untuk mengejar karier di bidang seni. Ji-sun, yang selalu merasa tercekik oleh batasan keluarga kaya dan tradisionalnya, memberontak terhadap harapan orang tuanya dan bergabung dengan sirkus keliling, yang akhirnya menemukan kebahagiaannya. Selama bertahun-tahun, ketujuh teman itu terus menjauh. Ji-hwan berjuang untuk mencari pekerjaan yang stabil, sementara Sung-hye menikah dan pindah ke daerah pedesaan. Terlepas dari jarak fisik mereka, kenangan masa sekolah menengah mereka tetap kuat, dan mereka kadang-kadang bertemu, mengenang masa lalu, dan berbagi cerita tentang kehidupan mereka. Namun, ketika mereka mendekati usia paruh baya, Ji-sun didiagnosis menderita kanker payudara, yang telah menyebar ke hatinya. Merasa putus asa, dia berbaring di ranjang rumah sakit dan memanggil teman-teman lamanya, yang masing-masing dia minta untuk mengunjunginya. Satu per satu, enam wanita lainnya tiba di rumah sakit, dan film ini menjadi eksplorasi yang pedih tentang kompleksitas hubungan mereka dan penyesalan yang telah mereka kumpulkan selama bertahun-tahun. Ketika setiap teman menghabiskan waktu bersama Ji-sun, film ini menggali seluk-beluk kehidupan mereka. Ji-hwan, yang selalu menjadi yang paling ramah dan percaya diri dari kelompok itu, berjuang untuk menerima kenyataan bahwa dia tidak pernah bisa mewujudkan mimpinya, dan hubungannya dengan Sung-hye, kekasihnya di sekolah menengah, menjadi basi. Sung-hye, di sisi lain, digambarkan sebagai wanita yang telah menyerahkan keinginan dan ambisinya sendiri untuk memenuhi perannya sebagai seorang istri dan ibu. Kunjungannya ke Ji-sun menjadi titik balik baginya, saat dia mulai menghadapi kekosongan yang dia rasakan sepanjang kehidupan dewasanya. Sung-ok, yang telah mencapai ketenaran internasional sebagai bintang pop, diperlihatkan kesepian dan terputus dari penggemarnya, dan Ji-young, yang telah terasing dari keluarganya, berjuang untuk berdamai dengan masa lalunya. Hee-won, yang telah mencari identitas dan tujuan, dipaksa untuk menghadapi kenyataan kegagalannya sendiri, dan Eun-sook, yang selalu menjadi yang paling optimis dan tabah dari kelompok itu, terungkap menyembunyikan rahasia kelam. Melalui interaksi mereka dengan Ji-sun, para wanita ini diberi kesempatan untuk melepaskan penyesalan mereka, memaafkan diri mereka sendiri, dan menemukan kembali persahabatan dan hubungan yang benar-benar penting bagi mereka. Sepanjang film, sinematografinya indah, menangkap warna-warna cerah dan suara-suara Seoul tahun 1970-an, serta nada-nada yang lebih tenang dari masa kini. Skor musik, yang disusun oleh Jeong Yong-jin, sama efektifnya, melengkapi suasana setiap adegan dengan sempurna. Penampilan para pemain, terutama Lee Eun-ju dan Sung Hyun-ah masing-masing sebagai Ji-sun dan Ji-hwan, luar biasa, membawa kedalaman danAdded nuance kepada karakter mereka. Saat cerita terungkap, film ini mengangkat pertanyaan tentang hakikat persahabatan sejati dan pentingnya tetap terhubung dengan orang-orang yang telah membentuk kita. Ini menunjukkan bahwa bahkan ketika hidup membawa kita ke jalan yang berbeda dan kita menjadi terasing satu sama lain, kenangan akan pengalaman bersama kita dapat tetap bersama kita selamanya, berfungsi sebagai pengingat akan cinta dan persahabatan yang pernah menyatukan kita. Pada akhirnya, Sunny adalah perayaan persahabatan wanita yang mengharukan dan pedih serta eksplorasi yang kuat tentang kompleksitas kedewasaan. Terlepas dari premisnya yang tragis, film ini membangkitkan semangat dan penuh harapan, mengingatkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk berhubungan kembali dengan orang-orang yang kita cintai dan bahwa ikatan yang kita bentuk di masa muda kita dapat tetap kuat dan tak terpatahkan sepanjang hidup kita. Film ini juga sangat populer di Indonesia. Banyak yang mencari film *Sunny* karena jalan ceritanya yang unik.

Sunny screenshot 1
Sunny screenshot 2

Ulasan