Sweet and Lowdown

Sweet and Lowdown

Plot

Dalam kancah jazz yang dinamis di tahun 1930-an, Emmet Ray (Eddie Griffin) adalah seorang musisi yang berjuang untuk menjadi Django Reinhardt berikutnya, gitaris gypsy legendaris. Semangat Emmet untuk musik hanya disaingi oleh obsesinya pada kehidupan dan warisan Django. Saat ia menavigasi dunia jazz yang kejam, Emmet harus menghadapi realitas pahit ketenaran dan kekayaan, sambil berusaha untuk membuat nama untuk dirinya sendiri sebagai seorang musisi. Saat Emmet berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia jazz, ia terlibat dalam jaringan intrik yang melibatkan gangster dan eksekutif rekaman yang korup. Terlepas dari bahaya dan kemunduran, Emmet tetap didorong oleh kecintaannya pada musik dan keinginannya untuk memberi penghormatan kepada gaya ikonis Django. Suatu malam yang menentukan, Emmet bertemu Baby (Samantha Morton), seorang wanita bisu yang cantik dan penuh teka-teki yang sama misteriusnya dengan menawan. Saat mereka memulai romansa yang berputar-putar, Emmet mendapati dirinya tertarik pada semangat unik Baby dan kemampuannya untuk berkomunikasi melalui musik. Sepanjang film, perjalanan Emmet ditandai dengan kemenangan dan sakit hati, saat ia menghadapi iblisnya sendiri dan bergulat dengan konsekuensi dari pilihannya. Dengan latar yang sangat detail, karakter yang mudah diingat, dan eksplorasi yang menyentuh tentang hasrat artistik, Sweet and Lowdown adalah penghargaan yang menawan untuk era jazz yang akan membuat penonton bersenandung blues lama setelah kredit berakhir.

Sweet and Lowdown screenshot 1
Sweet and Lowdown screenshot 2

Ulasan

Z

Zachary

The film captures the raw intensity of jazz, where Emmet Ray's obsession with Django Reinhardt mirrors his struggle against gangsters and love for a mute woman. Every note he plays is a cry for freedom, yet his world is filled with danger and desire. A thrilling ride into the heart of the jazz age.

Balas
4/2/2025, 12:53:34 PM