Parade Besar

Plot
Parade Besar adalah film drama perang romantis bisu Amerika tahun 1925 yang disutradarai oleh King Vidor. Film ini didasarkan pada sandiwara dengan judul yang sama oleh Frederick MacLean, yang menjadi hit di Broadway pada tahun 1920. Cerita ini mengikuti Letnan James Apperson, seorang pemuda kaya dan riang dari Kota New York, yang bergabung dengan Divisi Rainbow Angkatan Darat AS pada pecahnya Perang Dunia I. James, yang diperankan oleh John Gilbert, digambarkan sebagai pria yang dangkal dan naif, dimanjakan oleh kekayaan dan hak istimewa keluarganya. Namun, setelah mendaftar dan dikirim ke Prancis, ia terdorong ke dalam realitas baru yang keras, di mana ia dihadapkan pada kebrutalan dan kesulitan perang. Setibanya, James ditugaskan ke Resimen Infanteri ke-167, tempat ia bertemu dengan sekelompok pemuda dari berbagai latar belakang, termasuk Jim Apperson (diperankan oleh saudara laki-laki Jobyna Ralston di layar), putra dari keluarga miskin dari Texas, dan Oscar, seorang pria kasar dan kasar dari latar belakang serupa. Ketiga pria itu dengan cepat menjalin ikatan, dengan James mempelajari pelajaran berharga dari tentara yang kasar, yang menunjukkan kepadanya apa yang diperlukan untuk menjadi pria sejati. Melalui pengalamannya di parit, James belajar tentang pengorbanan, keberanian, dan kesetiaan. Mereka menghadapi pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, termasuk pertahanan putus asa atas posisi mereka melawan serangan balik Jerman, dan dihantui oleh rentetan tembakan musuh yang terus-menerus dan ancaman kematian yang selalu ada. Di tengah pembantaian ini, James jatuh cinta dengan seorang gadis Prancis, Melisande de Beaulieu, yang diperankan oleh Jobyna Ralston. Dia baik hati, lembut, dan cantik, dengan pemahaman mendalam tentang kengerian perang. James dan Melisande membentuk hubungan yang dalam, dan romansa mereka berkembang di tengah Prancis yang dilanda perang. Sepanjang film, James mengalami transformasi yang signifikan, beralih dari seorang pemuda terlindung dan egois menjadi pemimpin yang penyayang, berani, dan tanpa pamrih. Dia mulai menyadari pentingnya kesetiaan dan persahabatan, baik di dalam maupun di luar medan perang. Divisi Rainbow, di bawah kepemimpinan James, menunjukkan ketahanan dan keberanian yang luar biasa dalam menghadapi peluang yang sangat besar. Saat perang berkecamuk, James dan rekan-rekannya menghadapi banyak tantangan, dari serangan brutal hingga kehidupan parit. Namun, hubungan yang mereka bentuk satu sama lain dan dengan orang-orang Prancis yang memberi mereka kekuatan dan rasa tujuan. James belajar menghargai nilai persahabatan, pengorbanan, dan cinta, yang semuanya telah dilucuti dari kehidupan istimewanya. Di babak terakhir, James menjadi pahlawan yang dihormati, mendapatkan rasa hormat dari sesama tentara dan kekaguman Melisande. Perang akhirnya berakhir, dan Angkatan Darat AS menang, tetapi tidak tanpa kehilangan besar. Film ini berakhir dengan nada pedih, dengan James, sekarang menjadi veteran perang yang berpengalaman, kembali ke rumah sebagai pria yang telah berubah. Meskipun hubungannya dengan Melisande pahit, karena dia sekarang menjadi bagian dari Prancis yang ditaklukkan, James selamanya diubah oleh pelajaran yang dia pelajari di medan perang Perang Dunia I. "Perang sangat tidak menyenangkan," kata film itu melalui karakter James. "Dan aku tidak ingin lebih banyak lagi!" Pernyataan itu bergema di seluruh film, menekankan dampak dahsyat perang pada para pesertanya, dan pada mereka yang mereka temui. The Big Parade adalah film perintis yang mendorong batas-batas penceritaan sinematik, menggunakan teknik kamera inovatif dan narasi yang menarik untuk menceritakan kisah pengorbanan, persahabatan, dan cinta di tengah perang.
Ulasan
Rekomendasi
