The Book of Eli
Plot
Setelah bencana dahsyat yang telah menghancurkan peradaban manusia, seorang penyintas tunggal bernama Eli memulai perjalanan berbahaya melintasi gurun pasca-apokaliptik Amerika yang sunyi. Bersenjatakan akal dan tekad untuk melindungi sebuah kitab suci, Eli menavigasi lanskap berbahaya dan menangkis faksi-faksi yang bermusuhan yang bersaing untuk menguasai. Kitab yang dimaksud adalah salinan Alkitab yang langka dan lusuh, yang berisi rahasia untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan. Pencarian Eli didorong oleh rasa tanggung jawab untuk melestarikan teks suci ini, yang ia yakini memegang kunci untuk membangun kembali masyarakat dan memulihkan harapan ke dunia yang sudah gila. Saat Eli melintasi reruntuhan kota-kota, ia bertemu dengan beragam karakter, masing-masing dengan agenda dan motivasi mereka sendiri. Ada Solara, seorang wanita muda yang kehilangan keluarganya dan berjuang untuk menemukan tujuan di dunia tanpa makna; Carnegie, seorang panglima perang yang kejam yang berusaha mengeksploitasi kitab Eli untuk tujuan jahatnya sendiri; dan Claudia, seorang wanita tua yang lembut yang menyimpan rahasianya sendiri. Sepanjang perjalanannya, Eli menghadapi banyak tantangan, dari gerombolan preman hingga medan berbahaya dan ancaman radiasi yang selalu ada. Terlepas dari bahaya ini, ia tetap teguh dalam tekadnya untuk melindungi kitab tersebut, yang menjadi simbol harapan dan penebusan di dunia yang telah kehilangan arah. Saat Eli semakin dekat dengan tujuannya, ia mulai menyadari bahwa tantangan sebenarnya bukan terletak pada melindungi kitab itu sendiri, tetapi dalam melestarikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diwakilinya. Melalui pertemuannya dengan orang-orang yang ditemuinya di sepanjang jalan, Eli memahami bahwa kelangsungan hidup umat manusia tidak bergantung pada pelestarian fisik teks-teks suci, tetapi pada penanaman kasih sayang, empati, dan cinta. Pada akhirnya, The Book of Eli adalah eksplorasi yang kuat tentang kondisi manusia, yang mengajukan pertanyaan mendalam tentang hakikat harapan, iman, dan penebusan dalam menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan. Dengan perpaduan antara aksi yang keras, drama yang menyentuh hati, dan kedalaman filosofis, film yang menggugah pikiran ini menawarkan potret yang sangat bernuansa tentang kemampuan manusia untuk bertahan, bahkan di saat-saat tergelap sekalipun.
Ulasan
Sarah
Okay, I feel totally ripped off by the trailer... this is basically a religious propaganda film. In other words, another piece of American mainstream garbage.
Amara
Pretty good movie! Didn't expect he was blind!
Quinn
Given the context, translating "话说看标题就能联想到Eloi,Eloi,sabachthani这句话了吧" into English while fitting the tone and thematic elements of *The Book of Eli* could be: "The title alone might just bring to mind the question, 'Eli, Eli, lama sabachthani?' , right?"
Jack
Reminiscent of Fist of the North Star, with excellent cinematography and soundtrack.