The Breadwinner

Plot
Dengan latar belakang rezim Taliban yang keras dan tanpa ampun di Afganistan, inspirasi dari Perjalanan Parvana, The Breadwinner tahun 2017, menceritakan kisah menarik tentang tekad pantang menyerah seorang gadis muda untuk merawat keluarganya di dunia yang tampaknya tidak memberinya apa pun selain kesulitan. Berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Deborah Ellis, film ini adalah adaptasi yang menghidupkan narasi inspiratif Parvana. Kita bertemu dengan Parvana, seorang gadis berusia sebelas tahun yang cerdas dan sangat mandiri yang tinggal bersama keluarganya yang penuh kasih di Kabul. Saat cengkeraman penindasan Taliban di kota semakin ketat, keluarga Parvana berjuang untuk bertahan hidup di tengah hukum yang ketat dan ketakutan konstan yang merasuki hidup mereka. Ibu Parvana, Zena, telah dipenjara secara tidak adil dan ayahnya, Jalil, seorang pembuat jam yang dulunya memiliki hasrat untuk kebebasan, kini menjadi pria yang hancur, tidak mampu menghidupi keluarganya. Parvana, merasakan beratnya tanggung jawab, mengambil peran baru - yaitu Parwana, putra yang hilang dari orang tuanya. Menyamar sebagai laki-laki, dia menjelajah ke jalanan, bertekad untuk menemukan cara untuk menghidupi keluarganya dengan segala cara yang diperlukan. Sebagai Parwana, dia dapat bergerak bebas dan menjual keterampilannya sebagai pembuat jam, menggunakan peralatan mendiang ayahnya untuk memperbaiki jam tangan bagi orang-orang di pasar. Namun, tidak lama kemudian Parvana menghadapi banyak tantangan dan bahaya dalam peran barunya. Saat dia menavigasi jalan-jalan yang ramai dan pasar yang sibuk, dia harus menghindari tatapan waspada Taliban, yang terkenal karena kekejaman dan intoleransi mereka. Dia juga bertemu dengan karakter lain yang berjuang untuk bertahan hidup di dunia yang tanpa ampun ini - seorang teman yang terpaksa menyamar sebagai laki-laki, sebuah keluarga yang kehilangan putra bungsunya, dan seorang pedagang kaki lima yang menerimanya sebagai anak buah. Pengalaman Parvana sebagai Parwana memungkinkannya untuk melihat dunia dalam cahaya baru - yang penuh kesulitan, tetapi juga ketahanan dan harapan. Saat dia menavigasi jaringan hubungan dan aliansi yang kompleks di komunitasnya, dia mulai menyadari kekuatan dan keberanian yang ada dalam dirinya. Terlepas dari ancaman konstan dari Taliban, Parvana menemukan momen-momen kegembiraan dan koneksi, baik itu dengan adik perempuannya, yang berbagi rahasia dan tawa dengannya, atau dengan pria tua baik hati yang menerimanya dan memperlakukannya seperti seorang putra. Melalui perjalanan Parvana, film ini menyoroti kehidupan perempuan dan anak perempuan yang hidup di bawah rezim Taliban, di mana mereka menghadapi penindasan ekstrem dan kesempatan terbatas. Film ini menyoroti perjuangan yang mereka alami, mulai dari kehilangan identitas hingga pembatasan yang ditempatkan pada kebebasan dan pergerakan mereka. Terlepas dari ini, film ini juga menangkap ketahanan dan tekad para wanita ini, yang menemukan cara untuk melawan dan bertahan hidup, seringkali dengan bantuan satu sama lain. Sepanjang film, kekuatan dan keberanian batin Parvana ditangkap dengan indah melalui animasi indah yang digunakan untuk menceritakan kisahnya. Animasi tersebut, permadani warna dan tekstur yang hidup, menghidupkan jalanan dan pasar Kabul yang ramai, serta momen-momen introspeksi dan koneksi yang tenang yang dibagikan Parvana dengan orang-orang di sekitarnya. Pada akhirnya, The Breadwinner adalah film tentang harapan, ketahanan, dan ikatan tak terpatahkan yang mengikat keluarga bersama. Saat Parvana menavigasi lanskap Afganistan yang berbahaya di bawah rezim Taliban, dia menemukan cara untuk tetap terhubung dengan keluarga dan komunitasnya, bahkan dalam menghadapi kesulitan yang luar biasa. Kisahnya adalah bukti kekuatan tekad dan semangat manusia, mengingatkan kita bahwa bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, selalu ada jalan ke depan.
Ulasan
Rekomendasi
