The Chosen: Perjamuan Terakhir

The Chosen: Perjamuan Terakhir

Plot

Di kota Yerusalem, gelombang kegembiraan dan antisipasi menyapu jalanan saat Yesus, putra Yusuf, memasuki kota dengan menunggang keledai, dengan mahkota daun bertengger di kepalanya. Orang banyak menyambutnya sebagai Mesias yang telah lama ditunggu-tunggu, dan orang-orang melihat dalam dirinya seorang raja yang akan membawa mereka keselamatan dan membebaskan mereka dari pemerintahan Romawi yang menindas. Tetapi di tengah kegembiraan, bayangan kekecewaan muncul dalam diri Yesus, karena dia melihat keadaan rumah Bapa-Nya, tempat yang pernah dia kunjungi bersama ibu dan keluarganya dalam doa dan penghormatan Namun, sekarang, bait suci yang sakral telah berubah menjadi sarang korupsi dan keserakahan. Pedagang dan penjual memadati lorong-lorong, menjajakan barang dagangan mereka dan menawarkan layanan spiritual mereka kepada umat setia yang tidak waspada. Emas dan perak berkilauan di bawah cahaya matahari terbenam, dan lingkungan suci dipenuhi dengan mereka yang berusaha mengambil untung dari ritual suci. Hati Yesus dipenuhi dengan kesedihan dan jijik saat dia melihat penistaan bait suci, tempat yang dulunya merupakan tempat perlindungan doa dan pengabdian tetapi telah berubah menjadi pasar penipuan. Yesus, ditemani oleh murid-muridnya, memasuki bait suci, matanya memindai pemandangan kacau di hadapannya. Suara tawar-menawar dan aroma dupa serta asap menyerang inderanya, sebuah kontras yang tajam dengan kedamaian dan ketenangan yang pernah dia kenal. Rabi muda itu sangat terganggu oleh luasnya korupsi, dan pikirannya dipenuhi dengan kata-kata nubuat yang telah diucapkan Bapa-Nya kepadanya tentang misinya untuk membawa pembersihan ke bait suci dan mengantarkan era baru keadilan dan kebenaran. Saat dia berjalan melalui bait suci yang ramai, Yesus bertemu dengan sekelompok penukar uang, meja mereka terbentang di hadapan mereka dengan koin emas dan perak. Para penukar uang ini mengenakan biaya selangit untuk menukar mata uang bagi mereka yang ingin membeli hewan untuk kurban, dan Yesus tahu bahwa mereka menipu umat setia, memanfaatkan keinginan orang untuk melakukan apa yang benar menurut hukum. Putra Allah sudah muak dengan korupsi bait suci dan mengarahkan pandangannya pada para penukar uang, dengan tekad yang membara di dalam hatinya. Dengan beberapa gerakan cepat, Yesus membalikkan meja para penukar uang, mengirim koin dan peralatan beterbangan ke segala arah. Bait suci menjadi kacau balau saat para penjual dan pedagang berebut untuk melarikan diri dari murka rabi muda itu. Orang-orang menyaksikan dengan kagum dan kebingungan saat Yesus, seperti binatang buas, melepaskan amarahnya ke bait suci, menghancurkan status quo dan mengirimkan pesan peringatan dan teguran kepada semua yang ingin menajiskan yang sakral. Imam Besar Yahudi dan otoritas bait suci, yang telah menjadi kaya dan berkuasa melalui keterlibatan mereka dalam korupsi bait suci, melihat Yesus sebagai ancaman bagi cara hidup mereka. Mereka bersekongkol melawannya, merencanakan kejatuhannya dan membungkam pesan radikalnya. Yesus, yang sepenuhnya menyadari niat mereka, tetap tidak gentar, percaya pada rencana dan tujuan Bapa-Nya. Saat debu mengendap di bait suci, Yesus menoleh kepada orang-orang dan berkata, "Rumah Bapa-Ku akan disebut rumah doa, tetapi kamu telah menjadikannya sarang penyamun." Kerumunan itu terdiam, campuran rasa takut dan kagum di wajah mereka saat mereka merenungkan kedalaman kata-kata Yesus. Rabi muda itu tahu bahwa tindakannya tidak akan luput dari perhatian, dan dia siap untuk menghadapi konsekuensi dari langkah beraninya. Peristiwa di bait suci mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh kota, dan para pemimpin Yahudi dengan cepat menanggapi. Mereka memandang Yesus sebagai pemberontak, ancaman bagi otoritas dan cara hidup mereka. Saat Imam Besar dan penguasa bait suci mulai mendekat ke Yesus, dia tetap teguh dalam komitmennya untuk membawa perubahan ke bait suci dan mengantarkan era baru keadilan dan kebenaran. Tindakan Yesus dilihat sebagai ancaman tidak hanya bagi para pejabat bait suci tetapi juga bagi otoritas Romawi, yang ingin mempertahankan cengkeraman kekuasaan mereka dan menghancurkan setiap pemberontakan. Seiring berjalannya hari, Yesus akan terus berkhotbah dan mengajar, menyebarkan pesan cinta, pengampunan, dan penebusan kepada orang-orang, bahkan ketika kekuatan oposisi berkumpul melawannya. The Chosen: Perjamuan Terakhir menghidupkan peristiwa dramatis masuknya Yesus ke Yerusalem, sebuah momen penting dalam kehidupan dan misinya. Tindakan berani rabi muda itu di bait suci membayangi peristiwa beberapa hari mendatang, saat ia semakin dekat dengan konfrontasi terakhirnya dengan kekuatan dunia ini. Dengan perpaduan drama, aksi, dan spiritualitas, film ini menceritakan kisah menarik tentang pertempuran utama antara baik dan jahat, dan tentang keberanian serta keyakinan seorang pemuda yang berdiri tegak dalam menghadapi oposisi yang luar biasa.

The Chosen: Perjamuan Terakhir screenshot 1
The Chosen: Perjamuan Terakhir screenshot 2
The Chosen: Perjamuan Terakhir screenshot 3

Ulasan