Pesona Bijaksana Borjuis

Pesona Bijaksana Borjuis

Plot

Dalam film Luis Buñuel tahun 1972, "Pesona Bijaksana Borjuis," sekelompok teman kaya berkumpul di sebuah properti mewah untuk pesta makan malam yang akrab. Namun, malam mereka berulang kali diganggu oleh serangkaian peristiwa aneh dan tak dapat dijelaskan yang menentang logika. Ketika para tamu tiba, mereka disambut dengan suasana kecanggihan dan kemegahan, tetapi segera menjadi jelas bahwa tidak ada yang berjalan sesuai rencana. Tuan rumah, Monsieur Rupert de la Gatinais, awalnya yakin bahwa pesta makan malamnya akan sukses, namun seiring berjalannya malam, rencana-rencana yang telah disusunnya dengan cermat mulai berantakan. Tanda masalah pertama muncul dalam wujud seorang pendeta misterius yang muncul di gerbang, mengklaim bahwa ia diutus untuk menyampaikan pesan dari Tuhan. Ketika para tamu mencoba mengusirnya, mereka diinterupsi oleh sekelompok tentara yang menerobos masuk ke properti, mencari seseorang untuk ditahan. Seiring berlanjutnya malam, semakin banyak tamu tak terduga yang tiba, masing-masing dengan agenda aneh mereka sendiri. Ada wanita muda cantik yang mengaku sebagai istri tuan rumah, tetapi sebenarnya adalah seorang aktris yang berlatih adegan dari drama; penipu karismatik yang mencoba membujuk para tamu agar menyerahkan barang berharga mereka; dan orang asing misterius yang tampaknya tahu segalanya tentang semua orang. Di sepanjang film, kamera Buñuel meluncur dengan mulus melalui kamar-kamar mewah properti tersebut, menangkap kegelisahan dan disorientasi karakter yang semakin meningkat. Saat pesta makan malam berubah menjadi kekacauan, upaya para tamu untuk tetap sopan dan bermartabat berulang kali digagalkan oleh absurditas situasi mereka. Saat film mendekati akhir, menjadi jelas bahwa tidak ada yang seperti yang terlihat, dan bahwa bahkan peristiwa yang tampaknya paling sepele pun dapat memiliki konsekuensi mendalam. Dengan perpaduan surealisme, komentar sosial, dan humor yang gelap, "Pesona Bijaksana Borjuis" adalah sebuah mahakarya dalam penceritaan sinematik, yang menantang penonton untuk mempertanyakan hakikat realitas itu sendiri.

Pesona Bijaksana Borjuis screenshot 1
Pesona Bijaksana Borjuis screenshot 2

Ulasan

M

Maddox

So, "Perfect Strangers" is really just rehashing what this film already did. Middle-class life might feign elegance, but it can't stop a succession of empty and bizarre dreams. Reaching a certain breaking point, even I felt the urge to grab a gun and just mow down these six men and women...

Balas
6/28/2025, 12:38:42 PM
S

Savannah

Buñuel is indeed a master, weaving each scene together seamlessly. And I adore his satire. These individuals repeatedly wandering the countryside, what are they trying to tell us? A pretentious charade with no end, no purpose?

Balas
6/25/2025, 12:08:27 PM
C

Cooper

They never get to eat their meal, nor do they ever get a good night's sleep. Beset by anxieties, they strive to maintain a glamorous facade even in their dreams. All the dreams originate from men, and women are reduced to mere accessories adorned with wealth.

Balas
6/21/2025, 2:24:39 AM
R

Rosa

Buñuel's masterpiece, 1973 Academy Award winner for Best Foreign Language Film. 1. The satirical power aimed at the bourgeoisie's hypocrisy, vanity, emptiness, and greed rivals that of *The Rules of the Game* and *La Dolce Vita*. 2. The dinner that never happens and the six characters forever on their journey. 3. Seamless collage of surrealism and dreams within dreams: a ghost heard committing patricide, a gardening bishop, a dinner-party stage, a Maoist-beauty assassin, a spectral police chief, deserted streets of the land of the dead, stealing meat under the table leading to murder. 4. Conversations are masked by the noise of a plane skywriting. (9.5/10)

Balas
6/17/2025, 8:52:47 PM
E

Elliot

The discrete charm of the bourgeoisie lies in their elaborate yet futile attempts to maintain decorum, as Buñuel masterfully captures the pretense and futility of upper-class gatherings.

Balas
4/2/2025, 10:28:48 AM
V

Vivian

The Discreet Charm of the Bourgeoisie masterfully blends satirical brilliance with acidic wit, as it delves into the absurdity of upper-class pretense. The film’s choreographed mess of a dinner party is a perfect study in human comedy, where every bite feels like a swallow of poison.

Balas
4/1/2025, 10:57:57 PM