The Lego Batman Movie

Plot
Dalam dunia di mana garis antara realitas dan imajinasi masa kanak-kanak kabur, "The Lego Batman Movie" menghidupkan Sang Ksatria Kegelapan dengan cara yang bernostalgia dan lucu. Sutradara Chris McKay dengan ahli menyeimbangkan nada riang film dengan humor cerdas dan adegan penuh aksi yang memberikan penghormatan kepada asal-usul buku komik karakter tersebut. Film ini mengikuti kisah Bruce Wayne (disuarakan oleh Will Arnett), seorang miliarder yang egois dan mementingkan diri sendiri yang lebih peduli dengan status adiwirawannya sendiri daripada orang-orang di Kota Gotham. Dia adalah parodi dari tokoh pahlawan super khas, tetapi diperkuat hingga tingkat yang hampir lucu. Cintanya pada dirinya sendiri dan warisannya tak tertandingi, dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya di depan cermin, mengagumi bayangannya dan mengingatkan dirinya sendiri tentang banyak prestasinya. Namun, tantangan baru muncul ketika Joker (disuarakan oleh Zach Galifianakis) kembali ke Gotham, bersama dengan anak buahnya yang setia, Riddler (disuarakan oleh Con Brochu), Batman Killer (disuarakan oleh Rosario Dawson), dan Troglodyte, dinosaurus jahat. Si Badut Pangeran Kejahatan memiliki rencana untuk mengambil alih Gotham, dan Batman lebih dari senang untuk menghadapi tantangan tersebut. Saat pertempuran antara Batman dan Joker terungkap, karakter baru memasuki adegan itu. Dickie Numbers (disuarakan oleh Patton Oswalt), seorang yatim piatu berusia 12 tahun, mendapati dirinya dalam perawatan Batman ketika ia secara tidak sengaja mengadopsi anak laki-laki itu. Dickie dengan cepat menemukan bahwa dia tinggal dengan seorang pencuri ulung yang juga seorang ahli malam, dan keduanya membentuk ikatan yang tidak mungkin. Tetapi seiring berjalannya hari, Dickie menjadi gelisah dan mulai menjelajahi Gotham, mencari tujuan dan rasa memiliki. Dia melihat banyak gadget Batman dan memutuskan bahwa dia ingin menjadi anak buahnya. Batman, bagaimanapun, ragu-ragu untuk membiarkan siapa pun masuk, terutama seorang anak laki-laki muda dan tidak berpengalaman. Dia melihat Dickie sebagai tanggung jawab dan ancaman potensial bagi reputasinya. Terlepas dari keengganan awal Batman, antusiasme dan tekad Dickie perlahan-lahan memenangkannya. Batman mulai melihat Dickie sebagai mitra dan anak didik potensial, dan keduanya memulai serangkaian petualangan penuh aksi bersama. Tetapi seiring dengan meningkatnya taruhan, rasa tidak aman dan ego Batman mengancam akan menggagalkan kemitraan mereka. Sepanjang film, animasinya hidup dan penuh warna, dengan gaya yang mengingatkan pada kartun klasik. Adegan aksinya serba cepat dan mendebarkan, dengan Batman menggunakan gadget dan keterampilannya untuk mengakali musuh-musuhnya. Tetapi kekuatan nyata film ini terletak pada humor dan satirnya, yang mengejek waralaba Batman dan genre pahlawan super secara keseluruhan. Naskah film ini dipenuhi dengan one-liner cerdas dan pengamatan jenaka tentang dunia pahlawan super. Tema identitas, kerentanan, dan penebusan film juga terjalin dengan ahli di seluruh narasi. Alur karakter Batman, khususnya, adalah sorotan film ini, karena ia belajar untuk menyeimbangkan egonya dengan rasa tanggung jawab dan kasih sayang. Will Arnett bersinar sebagai suara Batman, membawa tingkat kecanggihan dan nuansa pada karakter yang tak terduga dan menyenangkan. Keterikatannya dengan karya suara Rosario Dawson juga tak dapat disangkal, karena kedua aktor membawa tingkat kehangatan dan kemanusiaan ke dalam film. Sementara itu, Galifianakis mencuri perhatian sebagai Joker, menyuntikkan tingkat ketidakpastian dan kekacauan ke dalam narasi film. Secara keseluruhan, "The Lego Batman Movie" adalah film lucu dan penuh aksi yang pasti akan menyenangkan penggemar waralaba Batman dan pendatang baru. Naskahnya yang cerdas, animasi yang penuh warna, dan karakter yang menarik menjadikannya tontonan wajib bagi siapa pun yang mencari film pahlawan super yang menyenangkan dan ringan.
Ulasan
Rekomendasi
