الرسالة

Plot
Di gurun yang membara di Mekkah abad keenam, seorang Nabi Muhammad muda muncul sebagai pembawa pesan Tuhan kepada umatnya. Film " الرسالة" mengisahkan perjalanan penuh gejolak Muhammad, dari wahyu pertama yang mengguncang keberadaannya hingga pernyataan kenabiannya yang kemudian mengubah jalannya sejarah. Kisah epik tentang iman, keyakinan, dan keberanian ini, disutradarai oleh Moustapha Akkad pada tahun 1976, menggali cobaan dan kesengsaraan yang dihadapi oleh Muhammad dan para pengikutnya yang setia. Film ini dimulai dengan Muhammad, seorang pria yang rendah hati dan saleh, hidup dalam kesendirian di bawah pengawasan istrinya tercinta, Khadijah. Tanpa sepengetahuannya, hidupnya akan mengalami perubahan drastis. Pada suatu malam yang menentukan, sesosok misterius muncul di hadapan Muhammad di sebuah gua di Gunung Hira, sebuah situs yang dihormati oleh bangsa Arab karena kedekatannya dengan yang Ilahi. Penglihatan itu, yang menandai awal dari Wahyu, membuat Muhammad terguncang dan bingung. Pertemuan itu mendorongnya menuju realitas baru, yang menentang tatanan yang mapan dan menantang otoritas elit Mekkah. Saat Muhammad bergulat dengan beratnya tanggung jawab barunya, dia mulai menerima serangkaian wahyu ilahi, yang kemudian dia kumpulkan menjadi Alquran, kitab suci Islam. Awalnya ragu-ragu, Muhammad mulai berbagi pesannya dengan sekelompok kecil teman dan anggota keluarga terpercaya. Mereka, seperti dia, bingung dengan nubuat yang aneh dan asing tetapi akhirnya terpengaruh oleh keyakinan dan ketulusan yang terpancar dari hati Muhammad. Orang-orang kepercayaan terdekat Muhammad, sekelompok pedagang, pengrajin, dan pedagang Mekkah, membentuk inti dari komunitasnya yang baru. Ada juga sepupunya, Ali bin Abi Thalib, seorang pejuang muda dan tak kenal takut yang bergabung dengan Muhammad dalam upayanya mencari kebenaran. Saat jumlah mereka bertambah, demikian pula intensitas oposisi yang mereka hadapi dari elit Mekkah, yang menganggap pesan Muhammad subversif dan ancaman bagi kekuasaan mereka. Abu Sufian, pemimpin Mekkah yang kejam dan licik, adalah salah satu kritikus Muhammad yang paling vokal. Bersama dengan istrinya, Hindun, yang terbukti menjadi musuh yang tangguh, Abu Sufian menggunakan setiap cara yang dia miliki untuk membungkam Muhammad dan menghancurkan para pengikutnya. Orang-orang Mekkah mencap mereka sebagai orang buangan, mengejek mereka dengan julukan yang merendahkan, dan akhirnya, kekerasan fisik meletus saat mereka memburu dan menyiksa para pengikut Muhammad di tengah malam. Terlepas dari permusuhan yang tak henti-hentinya, Muhammad tetap teguh, yakin akan misi ilahinya. Penganiayaan itu hanya berfungsi untuk memacu komunitasnya, yang membengkak dengan orang-orang yang berpindah agama dari semua lapisan masyarakat, termasuk beberapa keluarga Mekkah yang paling berpengaruh. Seiring Muhammad mendapatkan lebih banyak orang yang berpindah agama, pesannya menyebar melampaui batas-batas kota, membuatnya mendapatkan gelar Nabi, atau Rasul, dalam bahasa Arab. Satu momen penting terjadi ketika putra Muhammad, Ibrahim, dipaksa untuk menghadapi kenyataan pahit dari penganiayaan ayahnya. Diliputi emosi, anak muda itu berbalik melawan Muhammad, untuk sementara melemahkan tekadnya. Namun, saat dia menyaksikan iman ayahnya yang tak tergoyahkan, Ibrahim juga menemukan keberanian untuk berdiri bersama Muhammad dan komunitas. Dalam adegan klimaks terakhir, keberanian dan keyakinan Muhammad mencapai titik didih. Dengan orang-orang Mekkah yang mengejar mereka, dia menyampaikan khotbah yang kuat di Gunung Safa, menyatakan: "KeEsaaan Allah, kenabian terakhir, dan wahyu Alquran" kepada sekelompok pengikut yang setia. Momen ini menandai kemenangan yang menentukan bagi Muhammad, yang menyegel reputasinya sebagai seorang nabi dan penutup para nabi, utusan terakhir Tuhan. Saat debu mereda dalam momen klimaks ini, masa depan pesan Muhammad tergantung pada keseimbangan yang genting. Akankah komunitas yang baru lahir terus menolak pembentukan Mekkah, atau akankah visi Muhammad menyerah pada cengkeraman penganiayaan yang menyesakkan? " الرسالة" berakhir dengan nada yang tidak pasti, mengundang penonton untuk merenungkan kompleksitas kehidupan yang selamanya diubah oleh satu wahyu.
Ulasan
Rekomendasi
