Pengadilan Chicago 7

Plot
Pengadilan Chicago 7 adalah film drama sejarah tahun 2020 yang disutradarai oleh Aaron Sorkin, berdasarkan kisah nyata sekelompok aktivis anti-perang yang didakwa dengan konspirasi dan menghasut kerusuhan selama Konvensi Nasional Demokrat 1968 di Chicago. Film ini menyelami lebih dalam peristiwa yang menyebabkan persidangan terkenal itu dan mengeksplorasi kompleksitas kasus pengadilan, yang menjadi momen penting dalam sejarah Amerika. Pada Agustus 1968, kota Chicago bersiap-siap untuk Konvensi Nasional Demokrat, pertemuan para delegasi dan pendukung partai yang sangat dinantikan. Acara tersebut diperkirakan akan menarik ratusan ribu orang, dan otoritas setempat bertekad untuk menjaga ketertiban. Namun, koalisi kelompok anti-perang dan keadilan sosial, termasuk Komite Koordinasi Mahasiswa Non-Kekerasan (SNCC), Komite Mobilisasi Nasional untuk Mengakhiri Perang di Vietnam, dan Partai Internasional Pemuda (Yippies), telah merencanakan protes damai terhadap perang di Vietnam dan kebijakan Presiden Lyndon B. Johnson. Protes tersebut, yang dijuluki "Pertemuan Suku-Suku (A Gathering of the Tribes)," bertujuan untuk menyatukan aktivis dari berbagai latar belakang dan gerakan untuk meningkatkan kesadaran tentang Perang Vietnam dan mempromosikan perubahan sosial. Namun, keadaan menjadi suram pada malam tanggal 28 Agustus 1968, ketika bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi meningkat. Peristiwa malam itu akan menjadi terkenal sebagai "kerusuhan Konvensi Nasional Demokrat." Ketika protes berubah menjadi kekerasan, penegak hukum menindak para demonstran, menggunakan kekuatan untuk membubarkan kerumunan. Di tengah kekacauan, beberapa aktivis ditangkap dan didakwa dengan konspirasi dan menghasut kerusuhan. Dakwaan tersebut diajukan berdasarkan Hukum Pidana Federal, yang menjadikannya kejahatan untuk berkonspirasi melakukan kerusuhan. Salah satu tokoh kunci dalam persidangan itu adalah Tom Hayden, seorang aktivis anti-perang terkemuka dan pemimpin Mahasiswa untuk Masyarakat Demokratis (SDS). Hayden, diperankan oleh Seth Rogen, bergabung dengan sekelompok aktivis yang beragam, termasuk Abbie Hoffman (Sacha Baron Cohen), Jerry Rubin (Jeremy Strong), David Dellinger (John Carroll Lynch), dan Rennie Davis (Alex Sharp). Kelompok itu, yang kemudian dikenal sebagai "Chicago Seven," dilengkapi oleh John Froines (Joseph Gordon-Levitt), Lee Weiner (Pete Yorn), dan Bobby Seale (Yahya Abdul-Mateen II). Persidangan, yang dipimpin oleh jaksa Thomas Foran (Michael Keaton) dan Edward Hanrahan (Danny Flaherty), ditandai dengan kontroversi dan drama. Seale, anggota kunci Partai Black Panther, dipilih secara khusus oleh jaksa penuntut, yang berusaha mengeksploitasi kehadirannya dalam kelompok itu untuk melukisnya sebagai wajah konspirasi. Pembelaan vokal Seale dan pidato berapi-apinya di pengadilan hanya memicu ketegangan, dan ia akhirnya mengalami gangguan selama persidangan. Sepanjang persidangan, naskah Sorkin dengan ahli menangkap kepribadian dan perspektif para terdakwa, sekaligus menyampaikan beratnya dakwaan dan implikasi kasus tersebut. Saat persidangan berlangsung, Sorkin dengan terampil menjalin latar belakang para terdakwa, menyoroti motivasi mereka dan konteks sejarah saat itu. Salah satu fitur menonjol dari Pengadilan Chicago 7 adalah pemeran ansambelnya, yang menghidupkan individu-individu kompleks, menarik, dan cacat yang membentuk Chicago Seven. Sacha Baron Cohen bersinar sebagai Abbie Hoffman yang keterlaluan dan karismatik, sementara Yahya Abdul-Mateen II sangat memukau sebagai Bobby Seale, pemimpin Partai Black Panther. Naskah film ini juga sama mengesankannya, menangkap kecerdasan, sindiran, dan komentar sosial pedas yang mendefinisikan gerakan kontra-budaya. Pada akhirnya, persidangan berakhir dengan pembebasan untuk lima dari tujuh terdakwa, tetapi vonis bersalah untuk tiga anggota kelompok – David Dellinger, Rennie Davis, dan John Froines – atas dakwaan yang lebih ringan. Hasil persidangan tidak banyak meredakan kerusuhan sosial negara itu, yang terus membara di bawah permukaan masyarakat Amerika. Sebaliknya, persidangan menandai momen yang menentukan dalam radikalisasi Sayap Kiri Amerika, menggembleng upaya anti-perang dan memicu aktivisme baru dalam menghadapi pendirian yang semakin terpecah dan mengakar. Terlepas dari fokusnya pada satu momen penting dalam sejarah Amerika, Pengadilan Chicago 7 terasa sangat tepat waktu, berbicara tentang isu-isu keadilan sosial, politik, dan kebebasan berbicara yang masih terus mendefinisikan percakapan nasional kita. Seperti yang ditunjukkan film ini dengan cerdik, cobaan dan kesengsaraan masa lalu terus memberi informasi dan membentuk masa kini kita, menawarkan pengingat yang kuat bahwa bahkan di saat-saat tergelap, semangat manusia dan kekuatan aksi kolektif dapat memicu benih-benih perubahan dan mendorong kita menuju masa depan yang lebih adil dan setara.
Ulasan
Rekomendasi
