The Witcher: Sirene dari Kedalaman

Plot
The Witcher: Sirene dari Kedalaman adalah petualangan fantasi memesona yang menggali lebih dalam dunia Benua, sebuah alam tempat manusia dan makhluk mitos hidup berdampingan dalam keseimbangan kekuatan dan ketegangan yang rumit. Geralt dari Rivia, pemburu monster mutan terkenal, mendapati dirinya terjerat dalam konflik abadi antara manusia dan kaum duyung saat ia menyelidiki serangkaian serangan yang tidak dapat dijelaskan di sebuah desa tepi laut. Perjalanan Geralt dimulai dengan pesan samar dari seorang penyihir setempat, dengan panik mencari bantuannya untuk mengungkap misteri di balik bentrokan yang meningkat antara manusia dan kaum duyung. Desa itu, yang dulunya merupakan kota pesisir yang tenang, telah dilanda serangkaian kejadian yang meresahkan – nelayan menghilang, bisikan aneh terbawa angin, dan tanda-tanda tidak menyenangkan memperingatkan murka kaum duyung. Tertarik dengan tantangan itu dan bertekad untuk menjaga perdamaian genting di Benua, Geralt berangkat untuk mengungkap kebenaran di balik permusuhan kaum duyung tersebut. Saat Geralt tiba di desa, ia mendapati dirinya dikelilingi oleh sisa-sisa permusuhan berabad-abad antara manusia dan kaum duyung, sebuah konflik yang telah meninggalkan bekas luka yang dalam dan kenangan menyakitkan di kedua belah pihak. Penduduk desa, meskipun takut pada kaum duyung, mengungkapkan rasa hormat yang enggan terhadap makhluk laut dan pemimpin mulia mereka, Ratu Calanthe. Sementara itu, sesepuh desa, seorang pria bijak dan lanjut usia bernama Thorne, menyimpan kebencian yang mendalam terhadap kaum duyung, yang dipicu oleh tragedi pribadi yang telah menjadi luka bernanah. Geralt segera menemukan bahwa kaum duyung, yang dipimpin oleh Ratu Calanthe, sedang dimanipulasi oleh kekuatan jahat: serangkaian gundukan bawah laut yang memancarkan energi berdenyut aneh dan tampaknya mengendalikan tindakan kaum duyung. Kehadiran yang mengancam ini juga tampaknya memengaruhi perilaku teritorial kaum duyung, menyebabkan mereka merambah permukiman manusia dan terlibat dalam serangan kekerasan. Geralt, bergabung dengan teman dan sekutunya yang tepercaya, Dandelion (juga dikenal sebagai Jaskier), memulai penyelidikan berbahaya ke jantung kerajaan kaum duyung. Saat mereka menggali lebih dalam ke jurang, mereka menemukan serangkaian karakter yang kompleks, masing-masing dengan motivasi dan agendanya sendiri. Mereka bertemu Flicker, putri duyung yang licik dan cerdik yang bertindak sebagai utusan Ratu Calanthe, dan Odelle, seorang putri duyung muda dan pemberontak yang menyimpan rahasia yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan antara kedua kerajaan. Sepanjang perjalanan, Geralt harus menghadapi iblisnya sendiri dan ketergantungannya pada ramuan dan refleks cepat untuk mengatasi bahaya tak terduga yang mengintai di bawah ombak. Kecerdasan, keberanian, dan kecerdasan strategis khas Witcher akan diuji saat ia menavigasi dunia tanpa ampun di bawah permukaan laut. Garis antara baik dan jahat semakin kabur saat Geralt harus menghadapi kegelapan dalam masyarakat kaum duyung dan penindasan mereka yang mengganggu terhadap mereka yang tidak sesuai dengan norma mereka. Ketika ketegangan meningkat antara kaum duyung dan manusia, Geralt menjadi sangat menyadari perlunya empati dan pengertian untuk mencegah perang habis-habisan yang membayang di cakrawala. Sementara itu, Geralt mendapati dirinya berhadapan dengan musuh yang tangguh: penyihir pengkhianat, Lann, yang secara diam-diam mengendalikan gundukan dan memanipulasi peristiwa untuk memperburuk hubungan antara kedua kerajaan. Motif tersembunyi Lann tetap menjadi misteri, tetapi Geralt mencurigai adanya hubungan pribadi antara dia dan sesepuh desa, Thorne, yang motifnya tampak semakin tidak menyenangkan. Saat Geralt menavigasi jaringan aliansi, kesetiaan, dan agenda tersembunyi yang rumit, ia dipaksa untuk memilih antara kesetiaannya kepada struktur kekuasaan Benua yang mapan dan kode etik bawaannya sebagai seorang Witcher. Prajurit yang penuh bekas luka ini akan membutuhkan semua kekuatan dan kelicikannya untuk mengungkap misteri berusia berabad-abad dan menegosiasikan perdamaian yang rapuh antara manusia dan kaum duyung, mencegah bencana yang mengancam akan menelan keseimbangan rapuh antara kedua kerajaan. Melalui petualangan yang menarik dan menegangkan ini, The Witcher: Sirene dari Kedalaman membenamkan pemirsa dalam dunia bawah laut yang memukau secara visual di mana politik yang rumit, mitologi terlarang, dan bahaya abadi bertabrakan dalam pertempuran epik untuk bertahan hidup.
Ulasan
Josephine
This movie is absolute garbage.
Knox
Similar to "Nightmare of the Wolf," the action sequences are decent, but the story feels thin. However, I did enjoy the ending's alteration. Thank goodness, in 2025, we finally get a version where the prince transforms into a merman! See that, Disney? This is much more interesting than simply changing the race of the mermaid.
Judah
The people of Levitania earn their living by fishing.
Maxwell
Please, everyone, I implore you to read the original books! 😭 You absolutely must read the original books! 😭 "A Little Sacrifice" is my favorite chapter, and I adore Essi Daven with her small eyes so much. My love for her only intensifies my hatred for this adaptation. I wasn't this upset with the first three seasons, but Netflix's adaptation is just garbage. The original plot and ending aren't like this at all; after the changes, the story's core is completely different. I'm giving it one star only for Geralt's game voice actor. This bad script and poor action sequences are wasting such a talented voice actor. Please, if you haven't read the original books, you absolutely need to.
Joanna
Isn't this just a straight-up ripoff of Disney's The Little Mermaid? This lazy "adaptation" alone is enough to warrant a zero rating, not to mention the inconsistency in Geralt's power levels – he can barely handle a one-on-one fight with a drowners, while a bastard prince can go toe-to-toe with whatever that thing was for an extended fight. If you haven't seen it yet, steer clear!
Rekomendasi
