The Martian

Plot
The Martian, disutradarai oleh Ridley Scott, menceritakan kisah astronot Mark Watney, seorang astronot NASA yang brilian dan cerdas yang mendapati dirinya terdampar di Mars setelah kecelakaan dahsyat selama misi berawak ke planet itu. Watney adalah bagian dari kru beranggotakan enam orang yang dikumpulkan oleh misi Ares III untuk menjelajahi Mars, mengumpulkan informasi tentang kelayakhunian planet ini, dan berpotensi membangun pemukiman manusia di planet merah. Saat kru mendaratkan pesawat ruang angkasa mereka, Hab, di permukaan Mars, badai yang tiba-tiba dan dahsyat, yang dijuluki "Great Dark Spot", melanda, memaksa mereka untuk meninggalkan misi penelitian mereka dan melakukan pelarian tergesa-gesa ke lokasi pendaratan mereka. Sayangnya, Watney, saat mencari cara untuk melindungi habitat mereka dari badai, tersapu oleh embusan angin yang kuat dan ditinggalkan dalam kondisi terluka parah dan dianggap tewas oleh krunya. Dengan Mars Exploration Rover (MER) mereka yang rusak akibat badai dan tidak ada alat komunikasi yang utuh, kru melarikan diri dari planet itu dengan pesawat ruang angkasa Hermes, meninggalkan Watney, astronot paling terampil di antara mereka. Putus asa untuk bertahan hidup, Watney terbangun dari penguburan sementaranya dan mendapati dirinya benar-benar terkubur di bawah tumpukan puing. Menganggap yang terburuk, Watney mengatur pemikirannya, menyadari bahwa kru meninggalkannya karena dianggap sudah mati. Watney menghadapi tantangan yang tak teratasi: bertahan hidup di Mars dengan sumber daya yang terbatas, persediaan air yang menipis, dan prospek masa depan yang suram. Saat dia mencari persediaan di antara puing-puing, dia menemukan dirinya memiliki 130 hari makanan, tidak ada alat komunikasi, dan tidak ada apa pun untuk memberi sinyal kehadirannya ke seluruh dunia. Awalnya optimis dan bersemangat untuk menemukan segala cara bantuan, ketahanan awal Watney akhirnya berubah menjadi keputusasaan, saat ia mengatasi rintangan yang tampaknya tidak dapat diatasi dari kesulitannya. Hari-hari berlalu, dan Watney mengadopsi sikap yang semakin tabah, didorong oleh pencarian untuk bertahan hidup dan akhirnya menemukan cara untuk memberi sinyal kehadirannya kepada seluruh dunia. Saat dia mencari solusi inovatif untuk mengonsumsi persediaan airnya yang terbatas, Watney mengalami mimpi buruk berulang yang menampilkan astronot Alexei Leonov yang telah meninggal. Dia kemudian menghasilkan ide tentang berkebun hidroponik dan memanfaatkan sinar matahari alami Mars untuk menanam sayuran dan, akhirnya, mengubah planet Mars menjadi rumah sementaranya. Situasi kreatif dan cerdik The Martian berfungsi sebagai wahana untuk gagasan fiksi ilmiah penulis Andy Weir. Dengan kekuatan untuk bertahan hidup hanya melalui respons kimiawi dalam tubuhnya dan menggunakan teknologi daur ulang, Watney menunjukkan ketahanan yang besar. Watney mengambil risiko luar biasa saat dia memperbaiki Hab yang rusak dan terlibat dalam upaya berani untuk berkomunikasi dengan Bumi. Kita mengikuti Watney dalam perjalanannya yang sangat pribadi, yang dijalin dengan ilmuwan NASA di Bumi saat mereka bergabung dengan Rob Munro, seorang ilmuwan yang bekerja dengan rajin untuk membantu Watney. Karakter tersebut kemudian menemukan dan berhasil mengendalikan Mars Exploration Rover (MER) dan peralatan radio ke dalam keadaan operasional, menciptakan kemungkinan untuk mengirim tanda ke Mars. Upaya setiap karakter berkembang dengan latar belakang medan Mars yang tak kenal ampun. Dalam adegan-adegan penting, Watney menggunakan keahliannya dalam komputasi, teknik mesin, dan bahkan botani. Dengan menggunakan kecerdasannya yang tajam, Watney menghubungi NASA dengan tujuan utama untuk mengamankan misi penyelamatan dan menciptakan metode untuk berkomunikasi dengan aman untuk setiap aktivitas berbasis di Mars.
Ulasan
Elsie
10 out of 10. Beyond the stunning vistas of Martian red, the film's greatest charm lies in its measured approach to various themes. We catch glimpses of bureaucracy, a touch of the "no one left behind" ethos, and a dash of American humor. But at its core, this is a story about a lone individual pitting his wits against nature, about the boundless potential of humanity, and the indomitable force of the cosmos. These unscripted challenges feel both simple and captivating within the film's rich landscape.
Karen
Resolutely lonely as *WALL-E*, survivalist like *Cast Away*, optimistic as *Robinson Crusoe*, and with an escape reminiscent of *Gravity*... It's not as grand as *Interstellar*; a small Mars is enough to represent the universe. The film's humor doesn't quite reach the level of the book; it leans more towards hard science fiction and documentary-style science. Honestly, after three years of space-themed science fiction, there's some fatigue, and the movie, while well-made, lacks that 'wow' factor and isn't a masterpiece.
Adam
This movie perfectly illustrates the importance of facing a bleak situation with a humorous spirit, further solidifying my resolve to be just that. It also inspires the hope of finding someone with a similar sense of humor to share the逗逼journey with.
Abigail
Absolutely loved it! Finding a sci-fi film these days that avoids melodrama and excessive sentimentality is a rare treat. When it comes to authentic sci-fi flair, Ridley Scott surpasses Nolan by a wide margin. Beneath its comedic veneer lies a remarkably orthodox approach to hard science fiction, and the absence of messy romantic subplots stealing the show is simply fantastic. What I appreciated most was the complete lack of emphasis on longing for Earth during the survival process; the climax isn't even about returning home because that's entirely beside the point!
Rekomendasi
