TINA

TINA

Plot

Tina, sebuah film drama musikal biografi, menghidupkan perjalanan luar biasa Tina Turner, seorang penyanyi dan pemain legendaris yang menghancurkan batasan dan menentang segala rintangan untuk menjadi seorang superstar internasional. Disutradarai oleh Daniel Kramer, film ini merupakan adaptasi dari kisah hidup Tina Turner, yang berfokus pada pengejaran kesuksesannya yang tak kenal lelah dan semangatnya yang tak tergoyahkan, yang menang atas kesulitan dan kemerosotan yang mengancam untuk menggagalkan kariernya. Lahir dengan nama Anna Mae Bullock pada tahun 1939, di Nutbush, Tennessee, kehidupan awal Tina Turner ditandai dengan kesulitan dan ketidakpastian. Kedua orang tuanya adalah petani penggarap, berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan ayahnya sering absen karena pekerjaannya sebagai buruh tani. Namun, ayahnya yang secara tidak sengaja memperkenalkannya pada musik, memutar radio dan bernyanyi di paduan suara gereja setempat. Kecintaan Tina pada musik tidak dapat disangkal, dan dia dengan cepat menemukan hasratnya untuk bernyanyi dan tampil. Sebagai seorang remaja, Tina tertarik pada suara Elvis Presley dan Mahalia Jackson, tetapi pertemuannya dengan Ike Turner, seorang musisi dan pemimpin band lokal, akan mengubah jalan hidupnya selamanya. Ike langsung jatuh cinta dengan bakat vokal dan karisma Tina, dan dia menawarinya tempat di bandnya, The Kings of Rhythm. Awalnya, Tina ragu-ragu, tetapi dengan janji kehidupan yang lebih baik dan kesempatan untuk mengasah keterampilannya, dia menerima tawaran itu dan menjadi anggota tetap band tersebut. Hubungan Tina dengan Ike kompleks dan multifaset. Dia adalah mentornya, manajernya, dan walinya, tetapi juga pasangannya yang mengendalikan yang mengekang hidup dan kariernya. Terlepas dari dominasi Ike, Tina terus mengasah keahliannya, dan bakat mentahnya serta kehadiran panggungnya yang energik mulai menarik perhatian para profesional industri musik. Namun, sifat posesif dan kecemburuan Ike mengancam akan menghancurkan hubungan mereka, dan Tina menjadi sasaran pelecehan mental dan fisik, yang akan menjadi tema berulang sepanjang hidupnya. Terlepas dari tantangan ini, ketenaran dan kesuksesan Tina terus tumbuh. Pada tahun 1960, dia pindah ke St. Louis bersama Ike, di mana mereka mulai mencapai pengakuan luas, berbagi panggung dengan musisi legendaris seperti Bo Diddley dan B.B. King. Musik mereka memadukan blues, gospel, dan rock 'n' roll, dan vokal Tina yang kuat serta kehadiran panggung yang menawan membuatnya langsung menjadi hit di kalangan penonton. Saat ketenaran mereka mencapai puncak baru, pernikahan Tina dengan Ike menjadi semakin disfungsional. Dia menjadi sasaran pelecehan fisik, manipulasi emosional, dan kontrol psikologis, tetapi dia menolak untuk terikat oleh keadaan. Pada tahun 1976, setelah insiden kekerasan dalam rumah tangga yang sangat brutal, Tina akhirnya menemukan keberanian untuk meninggalkan Ike, dan dia mulai menempa jalan baru sebagai artis solo. Jalan menuju kemerdekaan tidak mudah, dan Tina menghadapi tantangan keuangan dan kreatif yang cukup besar. Dia harus membangun kembali kariernya dari awal, dan dia sering mendapati dirinya tanpa rumah atau sumber daya. Namun, tekad, ketahanan, dan kepercayaannya pada kemampuannya sendiri akhirnya membuahkan hasil. Dia merilis album Private Dancer pada tahun 1984, yang membawanya ke bintang internasional dan memberinya tempat permanen di aula ketenaran musik. Album-album Tina selanjutnya, termasuk Break Every Rule (1986) dan Foreign Affair (1989), memperkuat posisinya sebagai superstar global. Penampilannya ditandai dengan energi oktan tinggi, emosi mentah, dan kehadiran panggung yang tak tertandingi. Musiknya, perpaduan antara rock, pop, dan R&B, menarik bagi beragam audiens, dan dia menjadi salah satu wanita Afrika-Amerika pertama yang mencapai kesuksesan arus utama di industri musik. Sepanjang kariernya, fokus Tina tetap hanya pada musiknya dan pengabdiannya kepada para penggemarnya. Tekadnya untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, untuk menceritakan kisahnya sendiri, dan untuk menginspirasi orang lain dengan pengalaman dan pencapaiannya didorong oleh kemandirian yang kuat dan penolakan untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi masyarakat. Kisah hidup Tina menjadi bukti kekuatan ketahanan dan ketekunan manusia. Meskipun menghadapi kesulitan luar biasa, dia menolak untuk dibungkam atau dikalahkan. Sebaliknya, dia memilih untuk bangkit, untuk menyoroti tantangan yang dihadapinya, dan untuk menginspirasi orang lain dengan keyakinannya yang teguh pada dirinya sendiri dan kemampuannya.

Ulasan