Wonder

Plot
Wonder adalah film drama yang menghangatkan hati dan menggugah pikiran yang disutradarai oleh Stephen Chbosky, berdasarkan novel dengan judul yang sama karya R.J. Palacio. Film ini menceritakan kisah August Pullman, seorang anak laki-laki yang lahir dengan kelainan wajah yang langka, yang membuatnya menjadi objek rasa ingin tahu dan terkadang ejekan kejam oleh mereka yang tidak memahaminya. August, yang akrab disapa Auggie, telah dididik di rumah oleh ibunya sejak lahir karena reaksi dan tatapan orang asing. Namun, pada usia 10 tahun, Auggie memutuskan inilah saatnya untuk mulai bersekolah di sekolah dasar biasa, Beecher Prep, tempat saudara perempuannya, Olivia, menjadi siswa. Orang tua dan saudara perempuannya merasa khawatir tentang prospek Auggie menghadapi dunia, tetapi mereka juga percaya bahwa penting baginya untuk belajar menavigasi situasi sosial dan menghadapi tantangan yang menyertainya. Pada hari pertamanya di Beecher Prep, Auggie gugup dan ragu-ragu, tidak tahu apa yang diharapkan. Dia ditemani oleh ayahnya, Nate, yang mencoba mempersiapkannya untuk hal yang tidak diketahui. Saat mereka tiba di sekolah, Auggie langsung dikerumuni oleh para siswa, yang menatap, menunjuk, dan berbisik satu sama lain. Meskipun demikian, Auggie bertekad untuk menyesuaikan diri dan mencari teman. Guru Auggie, Bu Butler, adalah wanita yang baik dan pengertian yang melihat potensi dalam diri siswa barunya. Dia meluangkan waktu untuk mengenal Auggie dan mendorongnya untuk berpartisipasi di kelas. Auggie dengan cepat berteman dengan Via, sahabat saudara perempuannya, dan beberapa siswa lainnya, termasuk Jack Will dan Summer. Jack Will, khususnya, menjadi teman terdekat dan kepercayaan Auggie, dan keduanya memiliki ikatan khusus. Namun, tidak semua orang menyambut Auggie. Julia, seorang gadis populer di sekolah, awalnya terintimidasi oleh penampilan Auggie dan membuat komentar sinis tentangnya di belakang punggungnya. Perilakunya yang jahat terhadap Auggie membuat Olivia, yang sudah berjuang dengan hubungannya sendiri di sekolah, merasa cemas dan protektif terhadap saudara laki-lakinya. Teman-teman Olivia mencoba menghiburnya, tetapi dia merasa terisolasi dan ditinggalkan. Seiring berjalannya waktu, Auggie menghadapi berbagai tantangan, termasuk kekejaman seorang teman sekelas yang menyebutnya "jelek" dan tawa gugup siswa yang tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadapnya. Teman-temannya mendukungnya, tetapi bahkan mereka memiliki perjuangan dan rasa tidak aman sendiri yang membuat Auggie sulit untuk menyesuaikan diri. Sementara itu, orang tua Auggie juga menghadapi perjuangan mereka sendiri. Mereka khawatir tentang bagaimana Auggie akan menyesuaikan diri dengan sekolah dan apakah dia akan mampu mengikuti kurikulum. Mereka juga harus menavigasi reaksi orang tua lainnya, yang terkadang bersikap bermusuhan dan tidak ramah. Terlepas dari kemunduran, keluarga dan teman-teman Auggie terus mendukungnya, dan dia mulai menemukan tempatnya di dunia. Dia menjadi bagian dari sekelompok siswa yang menerima dan mencintainya apa adanya. Auggie juga mulai menyadari bahwa perbedaannya bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan bagian dari apa yang membuatnya unik dan istimewa. Film ini mencapai puncaknya dalam finale yang dramatis dan emosional yang mengeksplorasi tema penerimaan dan empati. Teman-teman dan teman sekelas Auggie berkumpul untuk membuktikan bahwa mereka peduli dan menerimanya apa adanya. Film ini berakhir dengan nada penuh harapan, karena wajah Auggie memiliki bekas luka baru, tetapi semangatnya lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya. Wonder adalah film yang kuat dan mengharukan yang mengeksplorasi tema kompleks seperti penerimaan, empati, dan inklusi. Film ini mengingatkan kita bahwa kita semua memiliki sesuatu yang unik untuk ditawarkan dan bahwa perbedaan kita adalah yang membuat kita istimewa. Film ini juga menyoroti pentingnya kebaikan, pengampunan, dan dukungan, terutama dalam menghadapi kesulitan. Ini adalah film yang akan membuat penonton merasa terangkat dan terinspirasi, dan akan tetap bersama mereka lama setelah kredit berakhir. Pesan terakhir film ini adalah tentang harapan dan ketahanan, mengingatkan kita bahwa dengan pola pikir dan dukungan yang tepat, kita dapat mengatasi tantangan terbesar sekalipun dan menemukan tempat kita di dunia.
Ulasan
Mabel
Absolutely a five-star recommendation. This isn't just the inspirational movie you expect; it's a film about everyone's journey of growth. It reminds me of the quote: "Being clever is a gift, but being kind is a choice." The movie doesn’t excessively focus on the little boy. Instead, it presents a multi-dimensional view of the people around him, ultimately creating a world filled with angels and love. I highly recommend parents watch this with their kids. Remember, if you have a 'difficult' child, it’s not about inherent traits, but about how they are being guided and taught.
Sofia
A heartwarming and gently sweet serving of universal values. Wonderfully palatable. Before watching, I thought it would focus solely on the protagonist boy, but it turned out to be structured like a chapter book, with each character having their own story, perspective, and choices. Everyone is beautiful and good in their own way. Before the movie started, my friend told me it was as refreshing as summer. And yes, it is! Like cucumber-infused water in a clear glass bottle, comforting, healthy, and subtly sweet.
Tessa
Okay, here's the translation that captures the spirit of your comment, focusing on humor and a touch of disbelief: "Everyone knows it's makeup, right? Was I the only one who thought they actually cast someone with Treacher Collins Syndrome?"
Rosemary
Feels a bit too sweet, with most of the best parts already shown in the trailer. Still, I can't resist the pure and innocent friendships between the kids – it's like a gentle caress to my soft spot. Even under all that makeup, you can still feel Jacob Tremblay's superb acting. Does Leonardo DiCaprio really have the nerve to display his Oscar at home...?
Rekomendasi
