11/8/16

11/8/16

Plot

Ini adalah hari perhitungan – 8 November 2016. Dunia bersemangat dengan antisipasi saat orang-orang dari semua lapisan masyarakat bersiap untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden yang paling tidak terduga dalam sejarah Amerika baru-baru ini. Film dokumenter sutradara Jeff Orlowski "11/8/16" menjalin narasi memukau yang menangkap emosi, harapan, dan ketakutan warga Amerika biasa saat mereka menjalani hari yang selamanya mengubah jalan hidup mereka. Kisah ini dibuka pada pagi hari tanggal 8 November, dengan kamera menangkap tekad tenang para pemilih dari berbagai negara bagian saat mereka menuju ke tempat pemungutan suara. Beberapa masih muda, yang lain sudah tua, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama. Kita diperkenalkan kepada Kathy, seorang pensiunan guru dari Ohio yang dengan cemas menunggu hari ini tiba. Kathy, yang belum pernah memilih kandidat dari salah satu partai besar, adalah bagian dari kelompok pemilih yang kecewa yang tidak akan berhenti untuk mendaftarkan ketidakpuasan mereka. Saat dia menuju ke tempat pemungutan suara, wajahnya menunjukkan pandangan yang tegas, yang mencerminkan keyakinannya bahwa pemilihan ini adalah masalah yang sangat penting. Di bagian lain negara itu, kita bertemu dengan seorang wanita Muslim muda bernama Areeba, yang memilih untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Tumbuh dalam keluarga konservatif, Areeba menghadapi banyak tantangan dalam perjalanannya untuk menjadi warga Amerika, tetapi keinginannya untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi telah mendorongnya untuk bertahan. Saat dia mengantre di tempat pemungutan suara, dia merenungkan pengalamannya, mulai dari ejekan orang asing hingga kebaikan guru-gurunya. Kisah Areeba adalah bukti kekuatan impian Amerika dan tekad individu yang menolak untuk dibungkam. Seiring berjalannya hari, kita mengikuti beragam karakter – seorang ibu yang berduka yang kehilangan putranya karena krisis opioid, seorang veteran yang berjuang untuk mencari pekerjaan, seorang pemilik usaha kecil yang berjuang untuk tetap bertahan di tengah ekonomi yang berubah dengan cepat. Masing-masing individu ini memiliki perjuangan dan aspirasi unik mereka sendiri, tetapi mereka semua memiliki keinginan yang mendalam untuk didengarkan. Melalui cerita mereka, "11/8/16" menyoroti permadani kompleks masyarakat Amerika, menyoroti garis patahan yang terkadang dapat memecah belah tetapi sering kali menyatukan kita. Saat hasil pemilihan mulai berdatangan, suasana film dokumenter berubah. Kita melihat adegan kegembiraan dan keputusasaan, saat karakter dari berbagai lapisan masyarakat bereaksi terhadap berita kemenangan Donald Trump yang mengejutkan. Kathy, sang pensiunan guru, termasuk di antara mereka yang terkejut dan sedih dengan hasilnya, merasa bahwa suaranya telah berkurang oleh volume suara elektoral yang dimenangkan oleh Trump. Areeba, di sisi lain, patah hati, takut akan keselamatannya dan tempatnya di Amerika sebagai seorang wanita Muslim. Dalam sebuah adegan yang mengharukan, kita melihat dia dan teman-temannya mendiskusikan implikasi dari kepresidenan Trump, memperdebatkan apakah itu akan menjadi masa tantangan besar atau kesempatan besar bagi masyarakat yang terpinggirkan. Film dokumenter ini juga menggali dunia pengamat pemilu, sukarelawan, dan petugas pemungutan suara yang bekerja tanpa lelah di belakang layar untuk memastikan bahwa setiap suara dihitung. Individu-individu ini, yang sering diabaikan di tengah kekacauan, memainkan peran penting dalam menjaga proses demokrasi. Kita melihat mereka memindai surat suara, menyelesaikan perselisihan, dan bekerja untuk memastikan bahwa setiap pemilih diperlakukan dengan bermartabat dan hormat. Melalui cerita mereka, "11/8/16" menyoroti para pahlawan demokrasi yang tidak dikenal, yang bekerja keras untuk menjaga integritas sistem pemilu. Saat film dokumenter berakhir, kita dibiarkan merenungkan pentingnya 8 November 2016. Bagi sebagian orang, itu adalah hari kekecewaan dan kekecewaan, sementara bagi yang lain itu adalah waktu harapan dan pembaruan. Film dokumenter ini tidak menawarkan jawaban atau solusi mudah untuk masalah kompleks yang dihadapi Amerika, tetapi lebih menyajikan penggambaran yang bernuansa tentang sebuah negara yang bergulat dengan identitas dan tujuannya sendiri. Saat kamera memudar menjadi hitam, kita ditinggalkan dengan pertanyaan menghantui: apa yang akan terjadi di masa depan bagi individu-individu ini, dan bagi Amerika sendiri? Apakah hasil pemilihan ini akan menandai awal era baru perpecahan dan perselisihan, atau akankah itu membuka jalan menuju persatuan dan pemahaman yang lebih besar? Jawabannya, seperti halnya hasil pemilihan itu sendiri, masih belum pasti, meninggalkan penonton dengan rasa kagum dan takjub akan ketahanan dan tekad rakyat Amerika.

11/8/16 screenshot 1

Ulasan